Baru saja pecinta bola Indonesia merasakan gejolak kebangkitan setelah Indonesia menjadi runner up Piala AFF 2020. Hal ini sedikit memberikan percikan rasa senang setelah 1,5 tahun ke belakang kita bahkan tidak bisa menonton bola.
Sayangnya, ada drama statement dari Haruna Soemitro yang menyulut emosi para bola mania. Yang paling menonjol di antara beberapa statement yang Exco PSSI itu lontarkan adalah bahwa Shin Tae-yong merasa tersinggung atas kritiknya.
Hal ini menyebabkan rapat evaluasi antara coach STY dan PSSI berakhir lebih cepat dan deadlock, alias mengalami jalan buntu. Apa yang menyebabkan tagar #HarunaOut trending sejak 17 Januari 2022 kemarin? Pernyataan apa yang membuat ketegangan di masyarakat ikut tersulut. Begini kisah selengkapnya.
Pernyataan Haruna yang ‘melukai’ warganet
Seperti kita ketahui, belakangan malah coach asal Korea Selatan ini malah panen pujian dari masyarakat pecinta bola. Salah satunya karena kuat memegang prinsip sportivitas dan membawa Indonesia menang dari Malaysia serta Singapura, meski akhirnya harus bertekuk lutut pada Thailand.
Tapi setidaknya dari pertandingan kemarin, publik menaruh simpati besar pada STY, karena berhasil membimbing tim dengan baik. Sementara itu, Haruna Soemitro menunjukkan sikap sebaliknya. Ini statement yang bikin publik meradang:
’Tidak penting itu sebuah proses. Yang paling penting adalah hasil. Apa pun latihannya kalau tidak juara, ya belum dikatakan juara. Indonesia sudah enam kali masuk final Piala AFF. Kalau sekarang tetap runner-up, ya bukan prestasi.”
Melansir dari Okezone, hal ini sudah ia sampaikan dua kali. Pertama melalui rapat Evaluasi Shin Tae Yong pada 13 Januari 2022 lalu. Dan yang terdengar hingga ke publik adalah ketika ia diundang podcast oleh media JPNN. Kabarnya, rapat evaluasi tersebut menemui kebuntuan dan coach STY merasa tidak nyaman dengan pertemuan dan statemen yang ia terima, sehingga rapat berakhir lebih cepat.
Kekecewaan penonton bola hingga kabar sampai ke media Korea Selatan
Dahlah capek sama pengurus @PSSI gini amat Indonesia. Maju segan mundur tak mau sepakbola nya! pic.twitter.com/OYesASOq2w
— Lukman Budiarto (@ajuwelkopi) January 16, 2022
Sementara itu, publik bereaksi saat video podcast Haruna dan JPNN dipublikasikan. Selain kritik terhadap STY, Haruna juga menyebutkan tentang Match Fixing di mana hal itu bukan sesuatu yang harus diberantas. Melainkan dilihat secara proporsional sehingga akan dicari solusinya. Rupanya pernyataan ini membuat publik kecewa dan mengecam PSSI.
Saking kecewanya, seorang netizen mengatakan rela bila Shin Tae-yong out, daripada pelatih di Indonesia kerap mendapatkan tuntutan dan tekanan dari organisasi sepak bola Indonesia tersebut.
Saya lebih setuju #STYOut aja lah.
Kenapa? Kasian Coach STY makin pusing sama federasi kita. Ikhlasin aja. Kalau #HarunaOut masih byk bapak2 tolol lainnya di PSSI, jd percuma.
Cara satu-satunya kita bisa maju ya bapak2 tolol itu ya meninggal deh semua secepatnya.
— Sony Andrio Ranhas (@SonyAndrio) January 17, 2022
Kritik warganet adalah mengenai sikap dan pernyataan Haruna, serta manajemen PSSI sendiri yang seringkali dipandang tidak sejalan dengan perkembangan sepak bola Indonesia. Warganet kemudian menggalakkan tagar #HarunaOut dan #SaveSTY, sebagai bentuk protes. Hal ini pun menarik perhatian media Korea Selatan.
PSSI angkat bicara dan klarifikasi Haruna Soemitro
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, memastikan bahwa PSSI tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak.
Demikian dalam rilis dari PSSI yg kami terima siang ini.
Kami bagikan dalam thread ini selengkapnya pic.twitter.com/IaANAjWQzr
— Football Fandom (@Fandom_ID) January 17, 2022
Melihat kondisi yang semakin memanas dan aspirasi masyarakat yang membanjiri PSSI dengan mention di Twitter, pihaknya segera memberikan pernyataan bahwa Coach Shin Tae-yong akan tetap menjalankan tugas sesuai kontrak hingga 2023.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan mencoba meluruskan bahwa evaluasi yang antara PSSI dan STY yang sempat disebut deadlock, sebenarnya hanya ‘harus berakhir lebih cepat’, karena pelatih tersebut harus segera berangkat ke Bali. Hal ini menyebabkan banyak hal yang belum sempat terbahas dalam evaluasi tersebut.
Haruna Soemitro membenarkan hal ini, karena sebenarnya ia tak mempermasalahkan apapun istilahnya. Intinya adalah pertemuan dengan Shin Tae-yong untuk evaluasi, sehingga ia menyebutnya deadlock (jalan buntu).
BACA JUGA: Shin Tae-Yong, Calon Pelatih Baru Timnas yang Dipercaya Bisa Bikin Indonesia Moncer
Panas dingin drama hubungan PSSI-pelatih-timnas dan bola mania memang bukan pertama kali ini terjadi. Barangkali kabar dipertahankannya Shin Tae-yong bisa meredam ketegangan. Namun hingga berita ini diturunkan, tagar #HarunaOut masih mewarnai trending sepakbola di Twitter. Bagaimana menurut kalian wahai pecinta bola?