Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra mendadak jadi sorotan setelah mengirim surat kepada para camat untuk mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek dalam menanggulangi Covid-19, lantaran dianggap banyak pihak tidak sesuai pada tempatnya. Alhasil, pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Amartha Mikro Fintek ini mendapat teguran keras.
Tak hanya sekali ini saja seorang Staf Khusus Presiden dari kalangan milenial menjadi sorotan banyak pihak. Saat diumumkan pada 2019 lalu, para stafsus yang didominasi oleh anak-anak muda itu juga sempat menuai kontroversi di kalangan publik. Mulai dari tugasnya yang dipertanyakan, hingga nominal gaji yang juga jadi sorotan.
Unggahan sosial media Billy Mambrasar yang menjadi kontroversi
Stafsus Gracia Billy Mambrasar sempat membuat kontroversi terkait cuitan istilah ‘kubu sebelah megap-megap’ di akun Twitter @kitongbisa, beberapa waktu lalu. Karena menimbulkan kegaduhan, pria yang mendapat beasiswa kuliah di Universitas Oxford Inggris ini lantas meminta maaf dan menghapus cuitannya di Twitter.
Stafsus Andi Taufan Garuda jadi perbincangan publik soal surat ke camat
Sosok Andi Taufan Garuda juga mendapat teguran keras setelah aksinya mengirim surat kepada para camat agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek dalam menanggulangi Covid-19, tersebar dan viral di dunia maya. Menyadari kesalahan tersebut, Andi pun telah mengaku salah dan meminta maaf atas tindakannya.
Dianggap membebani negara karena gajinya yang besar
Saat di awal-awal pengangkatan stafsus, nominal gaji menjadi salah satu hal yang ikut disorot dari para milenial tersebut. Hal ini diungkapkan oleh pakar hukum tata negara, Refly Harun. Dilansir dari Nasional.kompas.com (25/11/2019), gaji yang diterima dinilai tidak sebanding dengan pekerjaannya dan hanya akan membebani keuangan negara.
Blunder Angkie Yudistia yang unggah informasi palsu di akun Instagramnya
Pendiri Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, juga sempat bikin heboh setelah mengunggah informasi palsu terkait cara sederhana mendeteksi virus corona selama 10 detik dengan tarik napas, di akun Instagram miliknya. Menyadari ada yang salah, ia pun langsung menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf pada warganet yang menegurnya.
Stafsus Adamas Belva Syah Devara juga menjadi sorotan
Tak hanya Angkie, Belva Syah Devara juga mendapat kritik tajam setelah kata-kata motivasinya yang poster oleh BNPB menjadi sorotan. Salah satunya datang dari Politikus Partai Golkar Achmad Annama, yang berkomentar menohok lewat akun Twitternya. “Mohon maaf. Jujur, kalau digaji 50 juta rupiah hanya untuk bicara ini, mubadzir! Rakyat sudah kenyang motivasi dari Tung Desem atau Mario Teguh,” cuitnya pada Selasa (24/3/2020).
BACA JUGA: Dibesarkan Gaji Guru Honorer dan Penjual Kue, Putra Papua Itu Kini Jadi Staf Khusus Presiden
Kritikan maupun pujian telah mewarnai perjalanan para staf khusus Presiden Joko Widodo selama mereka mengemban jabatan tersebut. Toh, pengangkatan mereka di pemerintahan diharapkan bisa memberikan angin segar berupa inovasi dan terobosan kekinian. Terutama yang menyangkut kebijakan dan kepentingan publik. Ya, kita tunggu saja kiprah mereka.