Suara merdu dari para imam yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an kala memimpin shalat di dua masjid suci, yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tak lepas dari kualitas sistem pengeras suara dan perangkat pendukungnya yang digunakan. Tak sembarang dipasang, alat-alat tersebut ditata oleh sebuah tim khusus.
Menurut Manajer Proyek dan Studi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdul Muhsin Bin Hamid, penyampaian melalui suara merupakan sarana yang efektif mengkomunikasikan ajaran Islam kepada manusia. Karena itu, pengeras suara yang berkualitas menjadi prioritas untuk diperhatikan. Lantas, seperti apa bentuk teknologi yang dianggap terbaik di dunia itu?
Ada 6.000 speaker yang dipasang di dalam dan luar Masjidil Haram
Lantangnya suara para imam dan muadzin di Masjidil Haram tak lepas dari 6.000 speaker yang dipasang di pelataran dalam maupun luar serta sepanjang jalan. Dengan jumlah yang demikian banyaknya, pengeras suara di Masjidil Haram ini menjadi salah satu rangkaian tata letak sound system terbesar di dunia.
Dikendalikan oleh 50 teknisi khusus yang mengatur suara
Guna mengendalikan begitu banyak speaker yang ada, sebanyak 50 teknisi khusus dikerahkan untuk menjaga agar kualitas suara yang dikeluarkan tetap seimbang dan pada jalurnya masing-masing. Di dalam ruang kontrol, para teknisi menggunakan tiga mesin sound system keluaran Sennheiser, Jerman, dengan fungsinya masing-masing.
Sistem pengeras suara yang mempunyai kemampuan masing-masing
Pengaturan ketiga mesin tersebut bisa dilihat dari mikrofon yang berada di tempat imam saat shalat, yang terdiri dari mic utama, mic cadangan kedua, dan mic cadangan ketiga. Cara kerjanya adalah saling back-up satu sama lain. Di mana jika mic utama bermasalah, maka langsung diarahkan ke mic cadangan kedua, hingga ke cadangan ketiga sebagai back-up terakhir.
Berikan kualitas suara terbaik untuk jamaah
Dengan didukung teknologi pengeras suara dan sistem pengelolaan profesional, suara yang dihasilkan pun sangat jernih dan berkualitas. Hal inilah yang diharapkan mampu mendukung kekhusyuan dan menambah kualitas ibadah jamaah. Di mana mereka bisa menghayati lantunan ayat suci Al-Qur’an saat dibacakan oleh imam.
Para imam dan muadzin di Masjidil Haram yang dipilih dengan kriteria khusus
Tak hanya soal kualitas pengeras suara, para pria yang terpilih sebagai imam Masjidil Haram pun memiliki standar khusus yang ketat, yakni harus hafal Al-Qur’an, memiliki kualitas suara yang bagus, berkebangsaan Arab Saudi, minimal lulus jenjang S2 dari salah satu perguruan tinggi Ilmu Agama Islam di Arab Saudi, dan tidak boleh berumur di bawah 30 tahun.
BACA JUGA: Menilik Rahasia Lantai Masjidil Haram yang Tetap Dingin Meski Berada di Wilayah Gurun
Semua fasilitas terbaik yang ada di Masjidil Haram, ditujukan demi kenyamanan jamaah yang tengah melaksanakan ibadah di sana. Termasuk soal sistem pengeras suara di atas, kualitas yang dihasilkan pun terdengar jernih dan tanpa terganggu dengan bunyi-bunyian yang lain. Hebat ya Sahabat Boombastis.