Semenjak berpuluh tahun yang lalu, sudah banyak manusia yang mengaku sebagai nabi atau juru selamat. Mulai dari Krishna Venta, yang mendirikan aliran Wisdom, Knowledge, Faith, and Love (WKFL) pada akhir tahun 1940an, hingga Lia Eden yang mengaku sebagai reinkarnasi Bunda Maria pada tahun 1998, seperti yang ditulis oleh Yulaika Ramadhani pada tirto.id.
Meski sudah ditangkap karena memberi keterangan palsu, para pengikut aliran yang membuat masyarakat resah ini pun tak berkurang. Hingga terjadi kembali baru-baru ini di Tanzania, Afrika bagian Timur. Seorang pria paruh baya mengaku sebagai nabi dan menghalalkan alkohol serta seks bebas. Kisahnya akan Boombastis.com ulas dalam tulisan berikut ini.
Menebarkan ajaran bahwa alkohol dan seks itu halal
Bernama lengkap Onesmo Machibiya atau lebih dikenal dengan panggilan Tito, sosok berusia 40 tahun ini sedang viral banyak disoroti oleh media internasional. Hal tersebut dikarenakan ia tengah mengaku nabi dan menebarkan ajaran yang tak masuk akal. Ia berdakwah layaknya pendeta-pendeta lainnya, mengenakan jubah panjang dan Alkitab.
Namun, yang membuatnya disoroti adalah, di tangan kanan tampak ia sedang memegang Alkitab dan sebotol bir bertengger di tangan kirinya. Selain itu, di sela-sela khotbahnya ia pun tak segan mencium kedua wanita yang berada di sampignnya. Dikutip dari allafrica.com, seorang polisi di sana menyatakan bahwa ia menebarkan ajaran agama dari Alkitab tapi dibumbui dengan perilaku tidak pantas.
Mendirikan gereja para pemabuk di Tanzania
Mulanya, Tito menebarkan ajarannya di pinggir-pinggir jalan hingga akhirnya masuk ke tempat hiburan dan bar. Dari situlah ia menemukan banyak pengikut hingga akhirnya bisa mendirikan gereja para pemabuk di Tanzania. Setelah itu, ia rutin melakukan khotbah di gereja tersebut.
Dalam khotbahnya, ia selalu didampingi oleh dua wanita. Satu yang mengenakan jubah seperti dirinya adalah sang istri serta di sampingnya lagi diketahui adalah pembantu rumah tangganya, dikutip dari africanews.com. Sembari membaca ayat dari Alkitab, tak lupa ia menenggak bir serta menciumi kedua wanita yang ada di sampingnya.
Menderita gangguan mental pada tahun 2014
Melihat kelakuan Tito yang semakin tak karu-karuan, masyarakat pun resah dan akhirnya para petugas kepolisian turun tangan. Ketika melihat berkas-berkas riwayat hidup Tito, Kepala Kepolisian Dodoma, ibukota Tanzania, Giles Muroto mengungkapkan bahwa ia pernah menderita gangguan jiwa pada tahun 2014.
Ia bahkan pernah dirawat di Rumah Sakit Nasional Muhimbili kala itu. Penyebab penyebaran aliran sesat yang dilakukan oleh Tito masih diselidiki pihak berwajib hingga sekarang. Namun, masyarakat berkonklusi bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan kondisi mental yang dimilikinya.
Diringkus polisi atas tindakannya yang semakin lama semakin meresahkan masyarakat
Beberapa kali petugas kepolisian turun untuk menyelidiki kegiatan Tito dan pada akhirnya memutuskan untuk meringkusnya. Hal tersebut dikarenakan ternyata dalam ajaran Tito, ia juga menebarkan kebencian terhadap agama lain. Tentu saja hal tersebut bertentangan dengan etika dan kebudayaan di Tanzania.
Lebih parahnya lagi, ternyata ia sendiri mengunggah videonya ketika sedang berkhotbah. Sudah beberapa kali ia ditegur masyarakat, namun dirinya tetap kekeuh untuk menebarkan ajaran yang dipercaianya. Mau tak mau polisi memang sudah harus meringkus sosok satu ini.
Melihat keadaan dunia yang semakin edan merupakan tantangan juga bagi kita untuk memegang teguh iman yang kita percayai. Kasus mengaku nabi ini bukan hanya satu kali terjadi, bahkan di Indonesia pun pernah ada. Maka dari itu, sebagai umat beragama yang cerdas, mari tetap pegang teguh iman masing-masing, serta jangan saling membenci pada sesama manusia.