Nostradamun dikenal karena bukunya yang dianggap berisi ramalan tentang kejadian di masa depan. Yang membuatnya mengerikan, ramalan-ramalan tersebut umumnya menceritakan tentang bencana dan tragedi. Dunia terkejut ketika beberapa ramalannya dianggap menjadi kenyataan, mulai dari lahirnya Nazi, jatuhnya Bom Atom, Kematian Putri Diana, Kematian John F. Kennedy, dan masih banyak lagi.
Namun, siapakah sebenarnya Nostradamus itu dan bagaimana ia bisa meramalkan semua kejadian tersebut? Apakah ramalannya hanyalah kebetulan belaka, ataukah ia memang seorang pria terpilih?
Seorang Ahli Obat yang Menulis Buku Ramalan
Pria dengan nama lengkap Michael de Nostredame ini sebenarnya adalah seorang ahli obat Perancis. Namun tidak cuma membuat ramuan obat, ia juga menerbitkan buku yang berisi beberapa ramalan kejadian yang akan datang. Ia dikenal karena bukunya, Les Propheties yang edisi pertamanya muncul tahun 1555.
Meninggalkan Dunia Obat Karena Trend Mistis
Nostradame meninggalkan dunia pengobatan dan beralih mengkuti trend masyarakat yang percaya pada hal mistis dan ramalan. Kemudian tahun 1550 ia menulis buku astrologi dan untuk pertama kalinya mengubah namanya ke dalam bahasa Latin, Nostradamus. Kesuksesan buku ini membuatnya makin bersemangat dan memutuskan untuk menulis lebih banyak hingga total berjumlah lebih dari 6.338 ramalan astrologi.
Kejadian di Era Modern yang Dihubungkan dengan Ramalan Nostradamus
Banyak orang percaya bahwa Nostradamus telah memprediksi puluhan kejadian bersejarah. Beberapa diantaranya termasuk pengeboman Hiroshima tahun 1945, kecelakaan pesawat ulang-alik Challenger tahun 1986, pendaratan Appolo di bulan tahun 1969, kematian Putri Diana, Perang Dunia I dan II, penyerangan WTC dan masih banyak lagi.
Bukan Ramalan, Hanya Kecerdasan Menyusun Kata-kata
Banyak para ahli percaya bahwa apa yang ditulis Nostradamus bukanlah ramalan sama sekali. Buku Nostradamus ditulis dalam bahasa Perancis abad pertengahan yang tentu saja berbeda dengan bahasa Perancis saat ini. Tidak hanya itu saja, tulisannya juga menggunakan kata-kata yang samar, banyak metafora, dan dengan referensi yang kabur dan tidak bertanggal.
Kebanyakan pihak akademis menganggap hubungan ramalan Nostradamus dan peristiwa dunia yang terjadi hanyalah karena salah terjemah (yang terkadang disengaja). Seringkali para ahli berdebat tentang apa yang sebenarnya ingin dikatakan Nostradamus lewat bait-bait tulisannya.
Para Penerjemah yang “Mencocok-cocokan” Ramalan
Beberapa ramalan Nostradamus hanyalah hasil dari ketidakpedulian dalam ketepatan bahasa, sejarah, atau keduanya. Sebagai contoh adalah ramalan tentang penyerangan WTC yang masih banyak dipercaya hingga saat ini:
“Dua burung besi akan jatuh dari langit di sebuah Metropolis. Langit akan terbakar di latitude 40 derajat. Api mendekati sebuah kota besar baru (great new city). Dengan segera api besar menyebar naik. Dalam beberapa bulan, sungai akan dialiri darah. Mereka yang tidak mati akan berkeliaran di bumi untuk sejenak lagi.”
Versi terjemahan lain mengartikan dua bait sebagai “Bumi bergetar dengan api di tengah dunia, dan membuat daratan di sekitar ‘New City’ gemetar.” Tidak butuh imajinasi yang terlalu tinggi untuk menghubungkan kalimat ini dengan ‘ledakan’ (yang mungkin berasal dari gedung WTC) dan ‘New York’ (dari kata New City). Namun, frase asli yang digunakan Nostradamus untuk ‘New City’ adalah cite neufve yang berarti kota dengan nama tersebut (cite neufve) dan bukannya kota dengan awalan nama ‘New’.
Bagi sebagian orang, Nostradamus memang sangat dipercaya dengan ramalannya. Tapi bagi para ahli dan peneliti yang sudah membongkar kehidupan dan buku aslinya, apa yang disebut ramalan tersebut tidak lebih dari sekedar cocoklogi. Tulisannya terlalu samar dan bisa diartikan dengan berbagai cara. Bagaimana menurutmu, apa kamu percaya bahwa Nostradamus bisa meramal?