Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan serial nomor SJ182 di Kepulauan Seribu pada 10 Januari lalu membuat Indonesia kembali berduka. Ada banyak sekali cerita haru dari mereka yang menjadi penumpang dalam pesawat tersebut. Salah satunya adalah sang pilot yang dikenal dengan panggilan Capt Afwan.
Capt Afwan sendiri adalah salah satu pilot yang cukup senior di dunia penerbangan. Ia sudah berkecimpung di dunia penerbangan selama kurang lebih 35 tahun. Capt Afwan merupakan seorang penerbang TNI AU periode 1987-1998. Ketika masih aktif di TNI AU, Kapten Afwan diketahui bertugas di Skadron IV Tahun 1987. Kapten Afwan juga terbang di Skadron Udara 31.
Setelah SJ182 dikonfirmasi jatuh –setelah ditemukan puing-puingnya— nama Capt Afwan sendiri menjadi trending topic di Twitter. Banyak sekali yang memberikan kesaksian bahwa sosoknya adalah orang yang baik dan dermawan.
Dikenal oleh tetangga sebagai sosok yang santun
Identik dengan peci putih

Kenangan tentang kebaikan sang kapten ini juga disebut oleh rekan-rekannya sesama pilot dan crew penerbang. Capt Afwan selalu memakai peci putihnya meskipun sedang dalam keadaan terbang di udara. Seolah sudah menjadi atribut wajibnya, ke mana pun tujuan pesawat terbang, sang kapten tak pernah melepas pecinya.
Tidak pernah meninggalkan salat
Tidak pernah marah kepada juniornya
BACA JUGA: Kisah Pilu Irfan, Kehilangan 5 Anggota Keluarga Sekaligus Dalam Kecelakaan Pesawat Sriwijaya
Tidak hanya keluarga saja yang merasakan kehilangan. Sahabat, rekan kerja, bahkan semua masyarakat Indonesia ikut mendoakannya. Selamat jalan, Capt. Dirimu mungkin sudah tak lagi ada, namun semua kebaikanmu abadi dalam hati orang-orang yang mengenalmu.