Jika selama ini sekolah-sekolah elit selalu identik dengan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta, ada sebuah institusi menengah kejuruan dari kota Kudus yang kualitasnya tak kalah dengan Ibukota. Sekolah itu adalah SMK Raden Umar Said (RUS). Jika melihat fasilitasnya yang luar biasa gahar untuk ukuran institusi pendidikan menengah kejuruan, bisa dibilang sudah mencapai taraf internasional alias berkelas Hollywood.
Kok bisa ya Sahabat Boombastis? Usut punya usut, sekolah yang khusus untuk mencetak animator-animator handal tersebut, dilengkapi beragam sarana dan prasarana penunjang untuk meraih tujuan itu. Alhasil, Kudus kini tak hanya dikenal sebagai kota penghasil rokok kretek saja. Lebih dari itu, mereka membuktikan diri sebagai wilayah di Jawa Tengah yang mampu berkreasi di bidang industri kreatif lewat SMK RUS. Seperti apa bentuknya? Simak ulasan berikut.
SMK elit yang dilengkapi berbagai peralatan canggih dan mahal
Dilansir dari inet.detik.com, suasana bak studio film sangat kentara saat memasuki gedung SMK Raden Umar Said jurusan animasi. Ruangan utama yang luas dan lega, memiliki beberapa meja dengan komputer berspesifikasi gahar di atasnya. Selain itu, ada pula peralatan seperti tablet grafis, hingga printer 3D untuk keperluan pembuatan animasi. Sedikit bocoran, spek terendah yang dipakai adalah prosesor intel core I7 dengan RAM sebesar 16 GB. Itu yang paling low banget ya Sahabat Boombastis. Gimana yang high-end ya?
Dilengkapi dengan berbagai ruangan khusus untuk kebutuhan tertentu
Sekolah ini juga dilengkapi dengan beragam ruangan khusus yang digunakan untuk mengerjakan hal spesifik. Seperti drawing studio untuk menggambar story board dalam komputer menggunakan tablet grafis, production studio untuk mengubah karakter animasi agar bisa bergerak. Kemudian visual effect studio yang biasa dipakai memoles animasi agar terlihat lebih realistis. Terakhir ada color grading studio, yaitu tempat pewarnaan lanjutan bagi animasi yang dibuat agar suasana dan background bisa menyatu. Ckckckck…
Berkat dukungan Djarum dan sejumlah perusahaan di belakangnya
Dari mana semua peralatan berstandar internasional tersebut? Ternyata, Raden Umar Said (RUS) Animation Studio dibangun berkat kerjasama dengan Djarum Foundation, Autodesk, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Melihat nama-nama besar yang menjadi partnernya, pantas saja bila fasilitas dan perlengkapan yang ada sedemikian sangarnya. Jadi pengen ya Sahabat Boombastis!
Dipuji oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif
Tak salah jika sekolah tersebut banjir pujian dari mana-mana. Salah satunya oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf. Ia mengatakan bahwa fasilitas animasi yang ada di sekolah tersebut, setara dengan kualitas internasional. Dirinya bahkan membandingkan RUS dengan studio Disney dan Pixar yang sudah dikunjunginya.
“Ini sama seperti apa yang saya lihat di Amerika. Di kota besar pun tidak ada yang seperti ini, ini sudah tingkat dunia. Tidak hanya mesinnya, tapi suasana, cara mengajarnya. Perkembangan teknolgi, software Autodesk Maya itu dipakai di Pixar, Disney, sama kualitas, sehingga ini luar biasa,” kata Triawan yang dilansir dari inet.detik.com.
Manfaat dan sumbangsihnya pada negara
Selain kekayaan alam dan industrinya, Indonesia juga sebenarnya bisa maju lewat sektor industri kreatifnya. Yakni melalui film, bisnis online, kuliner dan animasi seperti yang dikerjakan oleh SMK Raden Umar Said di atas. Dilansir dari ekonomi.kompas.com, Kepala Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf) Triawan Munaf, memperkirakan untuk tahun 2018, sumbangan industri tersebut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bisa lebih di atas Rp 1.000 triliun.
“Di akhir 2018 ini saya yakin sudah lebih dari Rp 1.000 triliun, karena di akhir 2016 saja sudah menyumbangkan Rp 922 triliun kepada PDB,” kata Triawan yang dilansir dari ekonomi.kompas.com.
Luar biasa ya sahabat Boombastis. Andaikan semua sekolah animasi di Indonesia bisa selengkap SMK Raden Umar Said, tentu indsutri kreatif di Tanah Air bsa berkembang dengan pesat. Tapi, tak hanya di bidang itu saja yang harus diperhatikan. Masih banyak sekolah-sekolah lain di negeri ini yang jauh dari kata layak dan membutuhkan uluran tangan pemerintah. Sesuai dengan sila ke-5 Pancasila, semua warga Indonesia berhak mendapatkan keadilan sosial yang setara di negeri ini. Termasuk pendidikan.