Kejadian terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu, seolah membuat kita tak pernah merasa aman ke mana pun. Bagaimana tidak, aksi edan itu bisa terjadi di mana pun dan takkan bisa diduga. Di tempat ibadah, jalan umum dan sebagainya. Dan jika berkaca pada tahun 80an, fenomena ketakutan dan kekhawatiran semacam ini juga terjadi. Bukan karena ulah teroris, melainkan keberadaan seseorang bernama Slamet Gundul.
Ya, Slamet Gundul adalah seorang pria yang dijuluki perampok legendaris Indonesia. Sejarah mencatat kalau Slamet sudah melakukan begitu banyak perampokan besar dan sangat sulit ditangkap. Maka bayangkan saja perasaan orang-orang ketika itu. Seolah seperti hidup sebagai ikan kerapu lemah di sebuah akuarium yang di dalamnya berisi seekor hiu besar yang lapar.
Bertahun-tahun beraksi Slamet tak pernah benar-benar bisa ditangkap. Bahkan polisi sampai mengumpat gara-gara pria ini sambil menghimbau kepada semuanya untuk menangkap Slamet, hidup atau mati. Masih soal si perampok legendaris, berikut jejak hidup seorang Slamet Gundul.
Bukan tanpa alasan kenapa seorang Slamet Gundul ditakuti bahkan dijuluki legendaris. Hal tersebut tak lain karena karier kejahatannya yang sangat greget dari jika dibandingkan yang lain. Slamet Gundul adalah perampok legendaris dan profesional. Ia tidak sembarangan menggarong kecuali untuk sesuatu yang benar-benar besar.
Ya, Slamet diketahui hanya merampok bank saja, entah instansi atau pun nasabah. Selama hidupnya, Slamet dan komplotannya sudah merampok sebanyak puluhan kali dengan rata-rata keberhasilan yang tinggi. Edannya lagi, masing-masing aksi perampokannya selalu besar hasilnya. Pernah ia sukses menyikat uang sebanyak Rp 40 jutaan cash. Di masa itu, jumlah segitu tentu sangat banyak.
Slamet bukanlah perampok bodoh yang lebih mementingkan nafsu daripada taktik. Ia selalu punya rencana-rencana brilian dalam melakukan setiap aksinya. Misalnya dengan melakukan pengalihan-pengalihan, sampai gerak cepat. Saking gesitnya, sangat susah gerombolan siberat ini ditangkap, bahkan ketika peluru-peluru menembus tubuh mereka.
Tak hanya jago dalam taktik merampok, Slamet dan kawanannya juga dikenal sangat ahli melarikan diri. Satu atau dua kompi polisi bahkan takkan sanggup mengejar Slamet ketika kabur dari aksi merampoknya. Seperti di film, Slamet CS juga kerap melakukan aksi tembak-tembakan dalam setiap upaya penangkapannya.
Tak hanya dikenal sebagai perampok profesional yang menebar teror, Slamet juga kerap dijuluki penjahat paling licin di Indonesia. Tercatat, beberapa kali Slamet Gendut berhasil lolos meskipun ibaratnya polisi hanya tinggal sejengkal lagi menangkapnya.
Yang paling sangar soal cerita kaburnya Slamet tentu adalah peristiwa persidangannya. Percaya atau tidak, beberapa menit sebelum disidangkan, Slamet berhasil kabur dan polisi gagal menangkapnya. Tak hanya itu, peristiwa penangkapan Slamet di rumahnya juga dramatis. Penjahat ini berhasil kabur dari polisi dengan melompati pagar tinggi belakang rumahnya. Padahal Slamet sendiri sebelumnya tengah tidur dan polisi sudah ada di depan pintunya.
Slamet sebenarnya bukan apa-apa tanpa kelompoknya. Tapi, kalau tak ada dia, kelompoknya pun takkan bisa melakukan aksi-aksi. Slamet sendiri adalah ketua sekaligus mastermind atau tukang pikir dari grup rampok ini. Hal unik lain soal kelompok Slamet adalah anggotanya yang loyal luar biasa.
Rahasia kenapa Slamet bisa mengumpulkan orang-orang yang begitu setia adalah karena sifatnya yang unik. Slamet ini dikatakan sebagai pria yang jago mengambil hati. Tampilannya yang agak lugu serta pilihan kata-katanya saat bicara seolah sanggup membuat siapa pun terhipnotis. Makanya, anggota kelompoknya pun seolah ikhlas menerima desingan peluru aparat demi untuk Slamet yang bisa lolos. Dan pada kenyataannya hal ini memang kerap terjadi.
Sehebat-hebatnya penjahat, pada akhirnya akan jatuh juga. Kalimat ini pun berlaku kepada Slamet. Sudah begitu lama meresahkan orang-orang, pada akhirnya ia sukses ditangkap. Surabaya jadi jejak terakhirnya sebagai penjahat. Dan ketika ditangkap Slamet mengaku kapok dan tobat.
Ada kabar yang mengatakan kalau Slamet sudah meninggal. Namun, ada juga yang bilang jika pria ini masih hidup dan bebas berkeliaran. Bahkan ada pula yang mengatakan kalau Slamet Gendut bekerja untuk seorang Tomy Winata sang pengusaha sukses Indonesia. Apa pun yang terjadi, Slamet Gendut bisa dibilang mujur. Pasalnya, ia sudah melakukan kejahatan seheboh ini namun tidak dihukum mati layaknya Kusni Kasdut atau Ahmad Suradji.
Slamet Gundul, pria ini memang momok besar bagi banyak orang ketika itu. Apalagi dengan pamornya sebagai penjahat hebat yang sulit ditangkap. Namun, untungnya pada akhirnya Slamet berhasil ditangkap dan tak pernah lagi mengacau. Bersyukur pula di masa sekarang ini tak ada lagi Slamet-Slamet lain yang menjadi penerusnya.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…