Categories: Trending

4 Situs Bersejarah Indonesia dengan Kondisi “Terancam” Karena Tergerus Kemajuan Zaman

Beberapa waktu yang lalu sempat viral mengenai situs terbengkalai yang ada di kota Malang. Ya, sebuah situs sejarah yang bernama Watu gong itu rupanya terletak di parkiran restoran cepat saji. Alhasil, banyak orang yang jarang tahu situs itu karena tempatnya yang tertutup restoran, ditambah lagi keadaannya yang jadi tidak terlalu terawat. Kalau sudah jadi begini, jadi bingung siapa yang harus disalahkan atas keadaan situs tersebut.

Ternyata Watu Gong tidak sendiri, banyak pula situs sejarah lain yang mengalami nasib serupa. Ya, seiring kemajuan zaman situs sejarah seperti itu mulai dilupakan. Alhasil mereka tidak terawat bahkan tidak jarang yang malah diekspolitasi ole masyarakat. Lau bagaimana keadaannya? Simak ulasan berikut.

Peninggalan Watu Gong di dekat restoran cepat saji

Bagi warga Malang dan sekitarnya pasti sangat akrab dengan yang namanya Watu Gong ini. Ya salah daerah di sana rupanya menggunakan nama tersebut untuk jalannya. Ternyata nama tersebut tidak semata-mata diberikan, melainkan ada sejarahnya yang mendahului. Usut punya usut, ternyata ada sebuah peninggalan sejarah yang juga bernama Watu Gong di sana.

Keadaan watu gong

Ya, sebuah prasasti batu yang menyerupai sebuah gong pada gamelan. Akhirnya berdasarkan penemuan prasasti itu, akhirnya nama daerah yang ada di sekitar pun dinamai serupa. Namun bagaimana keadaannya sekarang? Rupanya Watu gong kini kondisinya miris karena tertutup dengan sebuah restoran cepat saji yang ada di sana. Tidak seperti peninggalan budaya yang lainnya, keadaan watu gong sangat jauh dari kata terurus.

Beberapa situs bersejarah Jawa Barat yang jadi korban demam akik

Beberapa waktu yang lalu sempat heboh mengenai demam batu akik yang ada di masyarakat. Ya, lantaran merebaknya tren tersebut, banyak orang yang saling unjuk gigi dengan memamerkan batu akik paling indah yang mereka miliki. Sedangkan sebagian lain, saling berburu bahan dasar batu akik hingga ke daerah-daerah. Namun sayang, justru pemburuan batu akik ini lah yang jadi sebuah masalah yang pelik.

korban demam akik

Pasalnya banyak orang tidak memperdulikan di mana mereka menemukan bahan dasar akik. Ya, alhasil beberapa situs bersejarah jadi korban mereka dalam mencari kekayaan. Dilaporkan, mulai dari Curug Dago di Bandung hingga Situs Subang larang di Subang menjadi korban penjarahan para pencari batu akik. Lagi-lagi karena keserakahan, situs sejarah jadi korbannya.

Situs Sukabumi jadi tempat pengeruk pasir

Serupa dengan kisah yang lain, lagi-lagi nasib situs sejarah yang ada di Sukabumi ini tidak kalah mirisnya. Lantaran kontur tanah yang bisa dikeruk dan digunakan untuk bahan bangunan, akhirnya banyak situs bersejarah di Sukabumi yang jadi lahan pencaharian para pengeruk pasir yang ada di sana.

Situs jadi tempat cari pasir [image source]
Hal ini pastinya menjadi rambu merah bagi masyarakat, mengingat sudah banyak kasus yang serupa dan berakhir pada rusaknya situs bersejarah. Kalau seperti ini entah siapa yang harus disalahkan namun yang jelas hal ini tidak boleh terus dibiarkan. Bagaimana pun, situs-situs itu telah menjadi saksi sejarah dari Indonesia dan nusantara ini.

Situs sejarah tergerus dengan pasar ikan

Keberadaan sebuah tempat untuk bertransaksi seperti pasar agaknya menjadi sebuah hal yang penting bagi masyarakat. Namun sayang keberadaan tempat tersebut kadang sama sekali tidak mengidahkan beberapa situs sejarah yang seharusnya di jaga. Seperti yang ada di Jakarta, sebuah situs penting dinding pagar pembatas kota Batavia sudah tidak karuan keadaannya.

Dinding Batavia [image source]
Ya hal itu tidak lain dan tidak bukan karena adanya sebuah pasar ikan yang ada di atas. Alhasil, situs di pasar ikan itu jadi tertutup dan sangat tidak terawat. Beruntung pemerintah setempat mencoba membangunnya kembali agar masih bisa dilestarikan.

Seharusnya situs bersejarah seperti itu mestinya kita rawat dengan baik. Mungkin dari bentuknya memang sangat biasa bahkan terkesan primitif. Namun nilai sejarah yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah bisa digantikan.

 

 

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

10 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago