Eks Menteri Kesehatan (Menkes) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Siti Fadilah Supari beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan lantaran masuk di sebuah petisi online Change.org. Sebagai sosok yang berjasa mengatasi pandemi virus flu burung dan flu babi, banyak masyarakat yang ingin dirinya dibebaskan dari penjara dan membantu menangani wabah corona di Indonesia.
Soal wabah corona yang saat ini terjadi di Indonesia, tokoh kelahiran 6 November 1949 itu juga memberikan pandangannya terkait pandemi yang berawal dari Cina tersebut. Termasuk berbagi pengalamannya sebagai Menteri Kesehatan di era SBY. Tak hanya itu, dirinya juga memperingatkan soal vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi yang disokong oleh pendiri Microsoft, Bill Gates. Ada apa sebenarnya?
Bagikan pengalamannya saat tangani flu burung dan flu babi
Seperti wawancara terhadap Siti yang dikutip dari Alinea (14/04/2020), ia sempat mematahkan argumen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal penularan flu burung dari manusia ke manusia yang dianggapnya bohong belaka. Protes Siti ke PBB pada saat itu, membuat pernyataan bahwa flu burung sebagai pandemi dicabut pada 2006.
Menurut Siti, dirinya saat itu menggunakan metode virologi (ilmu yang mempelajari virus) secara definitif. Sementara WHO menggunakan pendekatan lewat kriteria epidemiologi. Tak hanya itu, ia juga langsung gerak cepat menjalin kerjasama dengan negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Malaysia, mencegah WNI yang positif masuk ke Indonesia.
Pandangan Siti Fadilah Supari soal penanganan COVID-19 saat ini
Soal wabah COVID-19 yang kini menjadi wabah serius di Indonesia, juga menjadi perhatian Siti meski dirinya terkungkung di balik sel penjara. Eks Menkes di era SBY itu ternyata tetap mengikuti perkembangan terkini soal wabah virus corona. Dirinya menganggap bahwa rumah sakit tidak akan cukup untuk mengatasi besarnya jumlah pasien COVID-19.
Menurut Siti, pencegahan utama yang relatif mudah dilakukan adalah dengan cara menerapkan physical distancing dan screening masif dan serentak yang saat ini telah digaungkan pemerintah. Sayangnya, kenyataan di lapangan terkadang jauh dari harapan. Untuk proses screening, Siti mengatakan proses tersebut dengan swab test yang sesuai dengan kriteria virus.
Peringatkan pemerintah agar tidak beli vaksin buatan Bill Gates
Di tengah pandangannya soal COVID-19 dan penanggulangannya, Siti justru memperingatkan pemerintah agar jangan tertarik dengan vaksin corona yang berkaitan dengan pendiri Microsoft Corporation, Bill Gates. Apa sebab? Salah satunya adalah pertanyaan Siti soal dari mana Bill Gates memiliki seed (benih) virus yang dijadikan sebagai vaksin, dan kini tengah dikembangkan oleh perusahaan farmasi AS, Inovio Pharmaceuticals.
Dirinya merasa janggal dengan hal tersebut . “Kalau Bill Gates sudah siap dengan vaksin corona sekarang, kapan dia punya seed (bibit) virusnya? Apa sebelum pandemic corona? Apalagi pada tahun 2015, dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020,” ucap Siti yang dikutip dari Alinea (19/04/2020).
Saran Siti untuk menanggulangi wabah COVID-19
Meski berada di dalam sel, Siti juga memberikan saran guna menanggulangi wabah COVID-19 sesuai keilmuan yang dimilikinya. Dikutip dari Alinea (14/04/2020), ia menyarankan agar pemimpin untuk mengatasi pandemik adalah sosok yang mengerti soal substansi ilmiah dan substansi politik kesehatan sekaligus.
Selain itu, Siti juga setuju dengan keputusan pemerintah untuk melakukan lockdown karena dikhawatirkan berdampak pada kondisi ekonomi, sosial, dan politik di dalam negeri. Menurutnya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kini telah diterapkan dinilai sudah pas untuk kondisi Indonesia.
BACA JUGA: Sosok Siti Fadilah Supari, Eks Menkes yang Pernah Sukses Tangani Wabah Flu Burung di Indonesia
Sebagai Menteri Kesehatan di era SBY, Siti dianggap memiliki kemampuan yang mumpuni untuk ikut membantu menangani wabah COVID-19 yang kini terjadi di Indonesia. Terlebih, dirinya juga dulu sempat membongkar kebohongan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), soal vaksin dan segala hal soal kesehatan yang berhubungan dengan perusahaan farmasi dunia.