Viral sebuah video menunjukkan seorang ayah marah dan tidak terima karena anaknya tidak naik kelas. Pasalnya, sang ayah yang diketahui bernama Choky Indra itu menduga anaknya, MS, tidak naik kelas bukan karena nilai atau kepribadian sang anak. Ia menduga anaknya tidak naik setelah ayahnya melaporkan kasus pungli atau korupsi pihak sekolah anaknya.
Diketahui ayah MS pernah melaporkan pungli senilai Rp150 ribu per bulan oleh kepsek. Ia tak mau berdamai mengenai laporannya itu, di situlah kecurigaan anaknya tidak naik kelas itu muncul. Ia pun marah-marah dan mendatangi gedung sekolah.
Jumlah Absensi yang Tidak Memenuhi Syarat
MS merupakan salah satu siswa di SMAN 8 Medan. Ia tidak naik kelas dengan alasan jumlah absensi yang tidak memenuhi syarat. Ayah MS merasa tidak terima, karena melihat nilai anaknya baik. Viralnya video Choky yang mendatangi gedung sekolah sembari marah-marah, menarik perhatian netizen dan Dinas Pendidikan.
Dinas Pendidikan Sumatera Utara pun menemui pihak sekolah untuk meminta keterangan mengenai masalah tersebut. Kepala sekolah SMAN 8 Medan, Rosmadia Purba, membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa MS tidak naik kelas karena jumlah absensi yang melebihi batas.
Pihak Sekolah Dinilai Lalai
Absensi MS diketahui tidak sampai 90% kehadiran, tepatnya ia tidak masuk selama 34 hari. Dalam ketentuan, paling tidak seorang siswa harus hadir paling tidak 90% dari jumlah hari efektif. Dari 266 hari efektif yang ditentukan, maksimal 10% hari absen tanpa pemberitahuan, atau 27 hari. Sedangkan MS, tidak memenuhi kriteria tersebut. Rosmadia juga mengatakan bahwa keputusan MS tidak naik kelas telah ditentukan oleh rapat dewan guru.
Mengetahui hal tersebut, Dinas Pendidikan melihat pihak sekolah masih lalai dalam pembinaan siswa, di mana hal tersebut layak untuk dipertambangkan ulang. Seharusnya, pihak sekolah menegur orang tua secara tertulis dan memanggil mereka ke sekolah, yaitu diberikan peringatan satu, dua, atau tiga. Tapi, diketahui pihak sekolah hanya memanggil orang tua MS sekali, yaitu untuk memberitahukan perihal absensi MS dan mengatakan bahwa siswa tersebut tidak naik kelas.
Keputusan Sekolah Tak Akan Berubah
Dinas Pendidikan juga menghubungi wali kelas MS dan mendapat pengakuan bahwa siswanya tidak memiliki masalah dalam belajar, begitu pula dengan sikapnya. Dua hal tersebut juga merupakan penentuan kenaikan kelas dari Permendikbud. Namun, pihak sekolah tetap tidak akan mengubah keputusan mereka.
Ternyata, pihak sekolah sudah mengundang orang tua MS untuk hadir ke sekolah agar bisa membahas soal anaknya yang sering tidak masuk sekolah tanpa pemberitahuan. Namun, orang tua MS tidak hadir. Demi menjaga integritas sekolah, pihaknya tidak akan mengubah keputusan.
BACA JUGA: Kisah Guru Honorer yang Dipecat Karena Berusaha Bongkar ‘Pungli’ di Tempatnya Mengajar
Sebagai orang tua, Choky tidak terima anaknya tidak naik kelas sedangkan ia melihat bahwa nilai dan sikap anaknya bisa memenuhi syarat kenaikan kelas. Namun sekolah memilih untuk tidak mengubah keputusan mereka berdasarkan data absensi yang tidak memenuhi syarat.