Kasus begal sudah bukan hal yang aneh lagi di tanah air. Dari beberapa tahun lalu, sekelompok orang terkenal karena cara mereka merampas dan menghentikan pemakai jalan untuk kemudian diambil harta bendanya.
Sayangnya, begal sekarang tak hanya merampas harta benda yang bisa dijadikan uang saja, mereka juga bisa menghabisi nyawa. Seperti yang baru terjadi di Malang beberapa hari ini. Kejadian ini terjadi di Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Senin (9/9/19/19).
Untungnya, korban yang masih SMA dan akan dibegal berhasil melawan dan membunuh begal tersebut. Ternyata, pembunuhan ini bukan semata karena si begal ingin merampas harta benda milik korban saja, tapi ada alasan lain. Lebih lengkapnya, simak dalam ulasan berikut ini.
Naik pitam dan membunuh begal karena begal mau perkosa pacarnya
Adalah ZA (17) korban yang masih duduk di bangku SMA bersama pacarnya yang diberhentikan begal di tengah jalan ketika melewati TKP pada minggu malam (8/9/2019). Karena takut, ZA menyerahkan semua barang berharga yang ia punya, mulai dari uang, handphone, hingga kunci motornya. Namun, setelahnya ternyata salah satu begal malah berniat akan memperkosa pacarnya. Tak terima, ZA naik pitam dan menusuk begal berinisial M (35) di dadanya hingga korban meninggal. “Saya tidak terima pacar saya mau disetubuhi begal, langsung saya tusuk begal dengan pisau,” ungkap ZA saat menjawab pertanyaan dari pihak Polres Malang.
Pulang ke rumah setelah membunuh begal
Melansir dari kumparan.com, usai melakukan penusukan. ZA langsung pulang ke rumah. Bahkan dia bercerita ke ibunya tentang kejadian yang menimpanya. Dia juga menunjukkan pisau yang berlumuran darah. Pisau tersebut langsung dia cuci dan disimpan di bawah kasurnya. Sepanjang malam tersebut, ZA tampak tak bisa tidur dan gelisah. Berulang kali ia keluar masuk kamar dengan tatapan yang kosong. Melihat hal ini, ibu ZA sampai khawatir jikalau putranya malah akan nekat bunuh diri karena takut.
ZA sempat bercerita kepada temannya
Dari kejadian ini, ZA mengaku kalau dirinya memang tak sengaja membunuh si begal karena geram dengan perkataan akan memperkosa pacarnya secara bergiliran (karena ada 2 begal). Pisau yang ZA pakai pun ia ambil dari jok motor. Setelah bercerita kepada ibunya, ZA juga sempat memberitahu temannya kalau ia membunuh sang begal. Ia mengaku kalau masalah ini membuatnya bingung, tak tau harus berbuat apa. Ibunya menyarankan ZA untuk menyerahkan diri. Namun, karena takut ZA menolak di awalnya. Namun, ia tetap berjanji akan mengatakan yang sebenarnya saat ada yang datang dan bertanya. Setelah didatangi polisi, ZA memang bisa diajak kooperatif dan berbicara sesuai dengan apa yang ia alami.
Bebas tapi tetap berstatus tersangka
Berdasarkan berita yang ditulis oleh kumparan.com, pada Rabu (11/9), polisi membebaskan ZA, meski statusnya tetap sebagai tersangka. Alasan pembebasannya karena ZA masih berstatus pelajar. Sementara itu, Muhammad Najih, salah satu pengamat hukum dari Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan bahwa ZA bisa saja tidak terjerat pidana, kalau dirinya mampu membuktikan bahwa ia memang terpaksa menusuk begal tersebut dalam rangka membela diri dan menjaga kehormatan pacarnya. Najih juga menjadi kuasa hukum ZA dan akan mendampinginya untuk membuktikan bahwa pelajar tersebut tak bersalah.
BACA JUGA: 4 Fakta Irfan Bahri, Santri yang Berhasil Bacok Begal dan Sempat Dijadikan Tersangka
Kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, ada seorang santri dari Madura yang berhasil membekuk begal karena ia tak mau menyerahkan handphone yang ia miliki. Nah, pelajaran untuk begal, kalau sudah diberi hati jangan minta jantung, karena boleh jadi targetmu lebih jago berkelahi atau mungkin bisa membutmu terbunuh. #nasehatuntukbegal~