Baku tembak antara pihak TNI/Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, berhasil menewaskan salah seorang pentolannya yang bernama Hengky Wanmang. Pria tersebut merupakan pemimpin kelompok OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III yang berkedudukan di Kali Kopi, Timika, Papua.
Hengky Wanmang tewas setelah disergap di markasnya pada Minggu (6/8) sekitar pukul 05.00 WIT oleh pasukan TNI/Polri yang tergabung dalam Operasi Nemangkawi. Hengky ditinggalkan oleh anak buahnya yang melarikan diri setelah terlibat kontak senjata hingga dirinya meregang nyawa dalam kondisi tertembak.
Berawal dari bocoran informasi salah satu KKB yang tertangkap
Menurut Kapolres Mimika, AKBP I Gustu Gde Era Adhinata, penyergapan yang berujung tewasnya Hengky Wanmang tak lepas dari salah satu anggota KKB yang membocorkan informasi dengan menyebutkan kondisi di Kali Kopi dan lokasi markas mereka. Hal ini kemudian digunakan untuk melakukan penyergapan pada kelompok pimpinan Hengky Wanmang.
Sekarat dan ditinggal oleh pasukannya sendiri
Anggota gabungan TNI/Polri yang berhasil menemukan lokasi markas kelompok pimpinan Hengky Wanmang, sempat terlibat kontak senjata saat penggerebekan terjadi. KKB yang ada di sana panik dan memilih untuk melarikan diri. Meninggalkan Hengky Wanmang yang sekarat akibat tertembus peluru dan meregang nyawa dengan kondisi masih memegang senjatanya.
Punya amunisi dan persenjataan yang mumpuni
Kelompok OPM Kodap III yang berkedudukan di Kali Kopi, Timika, Papua tergolong berbahaya karena memiliki persenjataan yang lumayan. Tercatat, mereka memiliki 10 pucuk senjata berbagai jenis yang digunakan untuk melancarkan aksinya. Kekuatan tersebut semakin bertambah karena dukungan dari kelompok dari daerah lainnya yang saling terikat.
Anggota KKB Kali Kopi jadi kuli limbah Freeport agar bisa beli senjata
Uniknya, semua persenjataan yang ada diperoleh oleh anggota KKB Kali Kopi dari hasil bekerja sebagai kuli pendulang butiran emas, sisa konsentrat atau limbah tailing PT Freeport Indonesia. Bantuan dana juga datang dari para pendukung dan simpatisan perjuangan mereka sehingga bisa beroperasi di lapangan.
Dibantu oleh sejumlah oknum untuk melancarkan gerakan pasukannya
Diketahui, kelompok Hengky Wanmang pernah mendapatkan pasokan amunisi pada tahun 2016-2017 yang hingga kini masih diselidiki sumbernya. Senjata yang dipakai merupakan hasil rampasan maupun hasil membeli dari oknum anggota TNI maupun Polri. “Kami pernah mengamankan oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat penjualan amunisi untuk dipasok ke kelompok KKB. ucap Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata yang dikutip dari Tirto (21/08/2020).
BACA JUGA: Mengenal Kelly Kwalik, Tokoh Pemberontak OPM yang Bikin Papua Semakin Panas Membara
Tidak ada asap yang mengepul tanpa adanya api yang menyala. Kekuatan KKB pimpinan Hengky Wanmang di atas, bisa terus eksis lantaran dibantu oleh oknum-oknum yang mendukung aksinya memerangi aparat TNI/Polri dan mengganggu warga sipil. Semoga saja, aparat berwenang bisa mengatasi KKB tersebut agar tidak meresahkan keamanan masyarakat Papua.