Semasa Soeharto masih berkuasa di era Orde Baru, tak ada satupun pihak yang berani mengusik sistem pemerintahan dari pria yang dijuluki the smilling general itu. Alhasil, presiden RI ke-2 itu dengan antengnya duduk di kursi empuk kepemimpinan hingga 32 tahun lamanya hingga ditumbangkan oleh gelombang reformasi pada 1998 silam.
Di balik sikapnya kharimatik dan penuh wibawa, siapa sangka jika Soeharto dulu pernah mengalami serangkaian hal yang unik dan mungkin tidak terbayangkan oleh kebanyakan rakyatnya di Indonesia. Tak hanya itu, dirinya bahkan sempat terlibat masalah dan bersitegang dengan para perwira Angkatan Darat lainnya pada masa itu. Seperti apa kisahnya?
Sempat menjadi pemain judi saat muda
Soeharto yang dulu sempat masuk sebagai anggota militer Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), sempat merasakan dunia perjudian yang menjadi bagian sejarah perjalanan hidupnya. Dilansir dari laman tirto.id, Soeharto suka main kartu cemeh menggunakan kartu Londo bersama kawan-kawannya. Meski sekolahnya rendah, pria yang kemudian menjadi presiden ke-2 RI itu ternyata ahli dalam soal hitung menghitung. Alhasil, ia menang banyak di meja judi. “Waktu mulai main cemeh itu saya hanya punya uang satu gulden dan bertambah menjadi 50 gulden,” ujar Soeharto yang dikutip dari tirto.id.
Terlibat aksi penyelundupan semasa aktif di kemiliteran
Di akhir dekade 1950-an, Soeharto sempat terlibat aksi penyelundupan yang membuatnya bersitegang dengan Ahmad Yani dan AH Nasution. Dilansir dari laman tirto.id, peristiwa itu terjadi saat Soeharto menjadi Panglima Tentara Teritorial Diponegoro di Jawa Tengah (Jateng). Menurut Subandrio, dalam Kesaksianku Tentang G30S (2001) yang dikutip dari tirto.id, Soeharto dibantu oleh Letkol Munadi, Mayor Yoga Sugomo, dan Mayor Sujono Humardani diduga terlibat ikut menjual 200 truk AD selundupan kepada Tek Kiong.
Perwira yang pernah ditampar oleh Ahmad Yani
Karena berita tentang penyelundupan yang dilakukan Soeharto tersebar dan diketahui banyak perwira, membuat para petinggi Angkatan Darat seperti Ahmad Yani dan AH Nasution berang. Laman tirto.id menuliskan, Yani bahkan sampai menampar Soeharto dalam suatu kesempatan. Bahkan Abdul Haris Nasution, yang ketika itu menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), lantas mengusulkan agar pria kelahiran 8 Juni 1921 itu diadili Mahkamah Militer dan segera dipecat dari AD.
BACA JUGA: Benarkah Soeharto Pernah Ditampar Alex Kawilarang Karena Jadi Prajurit Nakal?
Beberapa kejadian bersejarah di atas tentu saja cukup mengejutkan. Mengingat, sosok pemimpin seperti Soeharto di atas merupakan figur yang dikenal tegas dalam pemerintahannya. Hal ini pula sekaligus memberikan kita pandangan, bahwa setiap pemimpin pasti pernah melakukan sebuah kesalahan dan menjadi bawahan. Di mana hal tersebut juga membuat mereka terkena hukuman.