Banyak orang yang lebih mengenal sosok Osama bin Laden sebagai biangnya teror bersama kelompok Al-Qaeda. Terlebih, kasus runtuhnya gedung WTC pada 2001 silam semakin mempertegas dirinya sebagai teroris nomor wahid yang diburu Amerika Serikat. Namun tak banyak yang tahu, Osama bin Laden mempunyai sisi lain yang unik.
Selain dikenal sebagai pemimpin Taliban, Osama ternyata datang dari kalangan pengusaha yang kaya raya. Dilansir dari viva.co.id, ia merupakan anggota klan bin Laden yang memang dikenal sebagai keluarga pengusaha sukses di Arab Saudi. Tentu saja, Osama juga memliki beberap sisi unik lainnya yang luput dari perhatian selama ini.
Datang dari keluarga pengusaha kaya raya
Sang ayah, Mohammed Awad bin Laden memiliki banyak istri dari pernikahannya. Dilansir dari viva.co.id, Osama sendiri memiliki 54 saudara. Kejayaan klan ini dimulai saat kelayrha tersebut dipegang oleh Bakr bin Laden. Di mana ia akhirnya membuat Dewan Bisnis beranggotakan 11 kerabat.
Dari sinilah, terbentuk perusahaan Saudi Binladin Group (SBG) pada 1989 yang berkantor pusat di Jeddah, Arab Saudi. Dengan karyawan mencapai 50 ribu orang di seluruh dunia, bisnisnya bergerak di bidang konstruksi, teknik, telekomunikasi, penerbitan buku, serta manufaktur kendaraan dan lampu listrik. Menurut St. Petersburg Times, pada 2001, konglomerasi tersebut meraih pendapatan hingga US$5 miliar per tahun.
Dirikan Taliban karena kecewa dengan Arab Saudi
kedekatan Arab Saudi dengan Amerika Serikat rupanya memiliki arti tersendiri di mata Osama bin Laden. Dilansir dari viva.co.id, ia terpaksa menyingkir ke Sudan sebagai bentuk protesnya terhadap negeri petrodollar tersebut. Diketahui, Arab Saudi memang menjalin hubungan kuat dengan AS. Terutama di bidang kerjasama militer.
Osama yang tidak menyukai hal tersebut, akhirnya memilih untuk meninggalkan Arab Saudi dan menetap di Sudan. Salah satu pemicunya adalah, tentara AS mendapat ijin dari otoritas setempat untuk mendirikan markas di wilayah negeri Ka’bah tersebut. Sejak saat itu, hubungannya dengan keluarga kerajaan Arab Saudi semakin panas.
Pemimpin militer yang tak mengakses internet dan hobi bertani dan
Alih-alih menjadi pengusaha, Osama memilih jalan hidup yang lain dari anggota keluarga dengan berjihad melawan hegemoni barat. Dilansir dari viva.co.id, negeri Paman Sam itu bahkan menghargai kepala Osama senilai US$50 juta. Uniknya, ia memilih tidak menggunakan akses internet demi keamanan dirinya.
Alhasil, setiap laporan online yang hendak dikirim untuk dibaca olehnya, harus disalin terlebih dahulu menjadi PDF dan baru dimasukkan ke dalam memori pribadinya. Selain itu, Osama diketahui sangat hobi berkebun di ladang-ladang yang subur. Ia gemar menanam jagung terbaik dan bunga matahari yang besar.
Sosok yang hobi mengenal dunia barat dan teori konspirasi
Sebagai pucuk pimpinan Taliban , Osama juga merasa perlu untuk mempelajari lawan-lawannya dari dunia barat. Sumber dari dunia.tempo.co menuliskan, ia diketahui membaca Obama’s Wars oleh Bob Woodward, dan hasil studi pensiunan kolonel Inggris John Hughes-Wilson tentang kesalahan intelijen militer.
Yang mengejutkan, di rak bukunya juga terdapat sejumlah judul tentang teori konspirasi klasik. Salah satunya berjudul Bloodlines of Illuminati, oleh Fritz Springmeier. Tak hanya itu, Osama juga membaca The Secrets of the Federal Reserve, oleh almarhum penentang Holocaust, Eustace Mullins. Anehnya, ia bahkan memiliki sebuah buku yang berpendapat bahwa serangan 9/11 itu merupakan bagian dari pekerjaan Illuminati.
BACA JUGA: 5 Kontroversi Mohammed bin Salman yang Gegerkan Masyarakat Timur Tengah
Meskipun kini dirinya telah tiada, kisah di atas mengungkapkan betapa uniknya sosok Osama tersebut. Meski kerap dianggap brutal atas aksi-aksinya bersama Taliban oleh kaum barat, toh ternyata dirinya juga memiliki sisi humanis yang bahkan jauh berkebalikan dari selama ini yang ditampilkan.