Kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang melibatkan eks Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia, Ari Askhara, rupa-rupanya menguak banyak kisah tersembunyi yang selama ini tersimpan rapat. Salah satunya datang dari para awak kabin yang kini berani menyuarakan keluhannya.
Mereka yang merasa keberatan dengan kebijakan Ari Askhara selama menjadi Dirut Garuda Indonesia, bahkan sempat mendatangi Kantor Kementerian BUMN untuk mengadukan keluh kesahnya. Dari cerita yang ada, beberapa awak kabin diketahui harus diopname akibat jadwal kerja yang melelahkan. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut?
Jam kerja tidak manusiawi yang membuat para pramugari mengeluh
Setelah Ari Askhara dicopot sebagai Dirut Garuda Indonesia, muncul berbagai keluhan yang selama ini dirasakan oleh pekerja di bawahnya. Salah satunya datang dari seorang pramugari bernama Hersanti yang telah bekerja selama 30 tahun di maskapai tersebut. Ia mengaku, pernah terbang PP Jakarta-Melbourne-Jakarta selama 18 jam tanpa istirahat, seperti yang dilansir dari Finance.detik.com.
Kesalahan kecil yang berujung masalah besar bagi awak kabin
Kebijakan lainnya yang dirasakan berat adalah, para awak kabin kerap terancam akan dipindah tugas atau grounded (tidak bisa terbang) jika melakukan sedikit kesalahan. Padahal, hal tersebut sejatinya masih bisa ditoleransi dan seharusnya masuk ke tahap pembinaan terlebih dahulu.
Beberapa awak kabin sempat diopname karena padatnya jadwal bekerja
Jam terbang di luar batas kemampuan dan ditambah tekanan yang kuat dari pihak manajemen, akhirnya membuat para harus merasakan dampaknya. Salah satunya penerbangan PP Jakarta-Melbourne-Jakarta seperti yang telah diuraikan di atas. “Contoh schedule Sydney-Jakarta-Sydney, itu harusnya tiga hari, tapi jadi PP (pulang pergi). Itu beri dampak tidak bagus kepada awak kabin, sekarang sudah ada delapan orang yang diopname,” ucap Sekertaris IKAGI Jacqueline Tuwanakotta yang dikutip dari Money.kompas.com.
Sempat mendatangi kantor Kementrian BUMN untuk mengadukan masalahnya
Buntut dari permasalahan yang selama ini terpendam, Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) akhirnya beramai-ramai mendatangi Kantor Kementrian BUMN. Mereka ke sana untuk berbagi cerita, sekaligus mengadukan kebijakan Ari Askahara selama menjadi Dirut yang dirasa sangat memberatkan para awak kabin.
Merasa gembira setelah Ari Askhara dicopot sebagai Dirut Garuda Indonesia
Uniknya, berita Ari Askhara dicopot sebagai Dirut Garuda Indonesia justru disambut dengan tawa bahagia oleh para awak kabin yang tergabung dalam IKAGI. Hal ini ditandai dari banyaknya karangan bunga berupa ucapan syukur atas pemecatan Ari Askhara, sekaligus dukungan atas kebijakan Erick Thohir selaku Menteri BUMN yang dinilai sudah tepat.
BACA JUGA: 5 Kontroversi Ari Askhara Selain Selundupkan Harley yang Bikin Masyarakat Geleng Kepala
Segala permasalahan yang dialami oleh para awak kabin Garuda Indonesia, kini sedikit demi sedikit telah terkuak. Jelas hal ini bakal menjadi catatan dalam sejarah, bahwa sejatinya ada banyak masalah internal di tubuh maskapai pelat merah tersebut selama dipimpin oleh Ari Askhara.