Meriah dan gemerlapnya dunia K-Pop menjadikan negara tersebut sebagai salah satu kiblat hiburan baru yang dipuja-puja oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Penampilan dari para girlband dan boyband yang glamor, elegan, dan tampak tanpa sedikitpun cela itu menjadi gambaran betapa menjanjikannya industri hiburan di negeri Ginseng ini. Atau setidaknya seperti itulah yang tampak oleh mata kita di permukaan.
Namun, tahukah kamu bahwa di balik kesempurnaan tersebut, terdapat sisi gelap yang jarang terkuak ke hadapan publik? Fakta menyedihkan yang mungkin sekuat tenaga ditutup-tutupi oleh semua lapisan individu yang terlibat dalam industri hiburan tersebut. Beberapa fakta mencengangkan tersebut sudah kami rangkum seperti di bawah ini.
1. Beban latihan yang di luar batas kewajaran
Sehari-harinya, seorang idol Korea Selatan mesti menjalani latihan berat yang tak ubahnya latihan ala militer. Menurut seorang perempuan asal Singapura yang pernah mengikuti audisi pencarian bakat di Korsel, seorang anak didik, yang lazim disebut trainee, biasanya berlatih hingga belasan jam per harinya.
Latihan-latihan itu, mencakup namun tidak terbatas pada menari, kebugaran tubuh, modelling, akting, dan tentunya menyanyi. Bahkan, kabarnya seorang trainee mesti menjalani rutinitas yang melelahkan tersebut selama bertahun-tahun sebelum ia akhirnya resmi menjalani debut, entah itu sebagai solois atau bergabung ke dalam boyband/girlband.
2. Diet ketat yang sangat menyiksa
Latihan berjam-jam di pusat kebugaran tak ada artinya jika asupan gizi mereka tak diperhatikan. Setiap makanan dan minuman yang masuk ke tubuh mereka sangat dikontrol, bahkan air putih sekalipun. Jam makan mereka biasanya sudah ditetapkan oleh manajemen yang menaungi dan pastinya wajib untuk dipatuhi.
Sarapan mereka hanyalah biskuit rendah lemak, pisang, hingga sayuran, seperti selada. Barulah pada malam harinya mereka bisa sedikit bergembira dengan makan daging ayam ditemani salad. Itu salah satu contoh diet yang diterapkan oleh manajemen. Meskipun di luar itu, para idol masih bisa menjalani pola diet yang menyenangkan. Diet buah-buahan atau makanan rendah kalori misalnya.
3. Pelecehan seksual yang tiada henti
Sebenarnya ini adalah fakta umum. Namun, tetap saja akan membuat kita terhenyak mengetahuinya. Untuk menembus label atau masuk ke perusahaan hiburan, kerja keras dan dedikasi total saja tidaklah cukup, terutama bagi perempuan. Mereka juga harus bersedia untuk “berkencan” dengan para petinggi agensi atau investor, yang biasanya berakhir menjadi hubungan di ranjang.
Jang Ja-Yeon, aktris yang muncul dalam drakor populer Boys Before Flowers, misalnya, nekat mengakhiri hidupnya pada tahun 2009 silam. Belakangan diketahui dalam surat yang ia tulis, bahwa dirinya dipaksa untuk melakukan hubungan terlarang dengan 31 orang berbeda yang rata-rata terdiri dari para petinggi manajemen dan agensi. Penyelidikan pun dilakukan terhadap beberapa lelaki bejat tersebut. Tapi, yang terjadi selanjutnya adalah kasus ini menguap begitu saja tanpa membuahkan tersangka.
4. Kontrak yang super mengikat, secara harfiah
Bukan hanya urusan diet atau latihan yang saja yang ketat. Ada banyak hal yang termaktub dalam kontrak yang ditandatangi calon trainee untuk menjadi idol. Gilanya, ada beberapa kontrak yang bahkan sudah berlaku sebelum mereka mulai dilatih. Kontrak seperti ini mengikat individu untuk tetap bersama label tertentu selama beberapa tahun.
Beberapa aturan yang ada dalam kontrak tersebut misalnya adalah soal latihan yang ekstra berat dan tidak boleh memiliki pacar. Han Geng, personel Super Junior juga mengakui kalau dirinya dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak ia inginkan. Belum lagi soal bagi hasil profit antara sang idol dan pihak agensi yang dianggap tidak adil dan tentunya akan sangat menyiksa jika durasi kontraknya berlangung lama. Terakhir, jika ada aturan dalam kontrak yang tidak mereka patuhi, mereka harus bersiap menerima penalti, entah itu denda sampai dikeluarkan dari manajemen.
5. Sulitnya mendapat ruang privasi
Menjadi publik figur dan pusat perhatian adalah impian bagi sebagian orang. Namun, ternyata hal ini tak selamanya benar. Lihat saja penuturan orang-orang terkenal yang justru lelah dan risih berada di posisi tersebut setiap saat. Hal serupa berlaku pada artis K-Pop.
Nyaris 24 jam sehari paparazzi menguntiti kemanapun mereka pergi. Kehidupan pribadi mereka seolah diawasi CCTV. Siapapun yang bekerja di industri ini, baik itu yang masih hijau atau sudah senior, tak akan luput dari brutalitas media yang akan terus mengekspos habis kisah mereka. Karena itu, mau tidak mau mereka terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada yang namanya privasi. Tak jarang depresi menghantui para idol ini.
6. Penggemar gila yang punya kelakuan tak waras
Daya tarik K-Pop berhasil menyihir jutaan pasang mata di seluruh dunia. Dengan begini, budaya serta musik yang mereka bawa akan semakin dikenal luas. Sisi buruknya, hal ini melahirkan para penggemar yang kelakuannya seperti sudah kelewat batas. Sasaeng fans, secara harfiah “penggemar privat”, adalah kalangan perempuan berusia 13 hingga 22 tahun yang terobsesi dengan idol favorit mereka.
Seorang fans pernah mengirim surat yang dibubuhi darah kotor menstruasinya kepada Taecyeon, member 2PM. Lalu ada Yoochung JYJ yang pernah dikuntit oleh penggemarnya yang meretas masuk kamera CCTV komplek parkiran apartemennya. Untuk yang lebih ekstrem, ada juga penggemar yang sampai menduplikasi pintu apartemen idolanya dan meretas ponsel mereka untuk mencari tahu apakah mereka pernah berkomunikasi dengan seorang perempuan.
Sekarang sudah tahu kan, bahwa K-pop yang selama ini mungkin kamu agung-agungkan ternyata menyimpan sisi kelamnya tersendiri. Tapi, melihat betapa dahsyatnya mereka di atas panggung atau sempurnanya penampilan mereka (meskipun tanpa operasi plastik), rasanya memang ada harga yang harus mereka bayar untuk berada di posisi mereka seperti sekarang ini.