in

Kenali Bahaya Sindrom Nasi Goreng, Keracunan Makanan yang Bisa Sebabkan Kematian

Sahabat Boombastis tentunya tahu dengan yang namanya keracunan makanan. Si penderita akan mengalami mual dan muntah setelah beberapa saat mengonsumsi suatu makanan. Tapi, apa kalian tahu kalau ada jenis keracunan makanan yang bernama sindrom nasi goreng?

Sebenarnya, keracunan makanan jenis ini sudah lama adanya. Tapi, baru terkenal ketika ada wanita paruh baya bernama Germaine Mobley menuntut sebuah restoran Asian King Buffet di wilayah Texas, AS sebesar Rp14,2 miliar karena mengaku terkena fried rice syndrome usai melahap nasi goreng di tempat makan itu. Wah, besar juga ya tuntutannya. Lantas, apa sih sindrom nasi goreng itu?

Sindrom nasi goreng berasal dari sini

Keracunan makanan jenis ini ternyata berasal dari suatu bakteri bernama Bacillus cereus. Di mana bakteri ini kerap ada pada makanan yang disimpan dalam suhu ruangan. Misalnya nasi sisa atau makanan cepat saji yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, menurut Food and Drug Administration, Amerika Serikat.

Berasal dari nasi goreng yang dibiarkan terlalu lama [Sumber Gambar]
Ini juga berlaku untuk makanan yang mengandung karbohidrat lainnya seperti pasta. Nah, kalau bakteri ini sudah berkembang di makanan, maka ia tidak akan bisa mati meskipun sudah digoreng sekalipun lho.

Begini gejala dari orang yang terkena sindrom nasi goreng

Bagi yang terkena sindrom nasi goreng akan memunculkan beberapa gejala di tubuhnya. Dilansir dari kompas.com, pertama adalah si penderita akan mengalami diare dan perut kram. Gejala ini biasanya mulai terlihat 6 sampai 15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri dan mereda satu hari kemudian.

Gejalanya mual dan muntah [Sumber Gambar]
Sedangkan tanda-tanda kedua yang akan muncul yakni membuat orang tersebut mengalami mual dan muntah. Biasanya, si korban akan merasakan kedua gejala ini 30 menit atau sampai enam jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Dan gejala ini akan mereda setelah 24 jam lamanya.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Kalian tak perlu khawatir dengan sindrom satu ini karena penanganannya cukup mudah kok. Orang yang terserang infeksi Bacillus cereus tersebut cukup diistirahatkan. Kemudian menjaga tubuh agar tetap terhidrasi atau tidak kekurangan cairan. Ini dilakukan supaya tubuh bisa bersih dari yang namanya bakteri Bacillus cereus tadi.

Istirahat dan minum air yang cukup [Sumber Gambar]
Namun, jika gejala tidak kunjung reda juga meskipun sudah diatasi menggunakan cara di atas, lebih baik segera di bawa ke dokter. Pasalnya, kemungkinan tubuh dari korban sedang dalam kondisi yang tidak terlalu sehat. Kalau dibiarkan terlalu lama, bisa-bisa ia terserang meningitis aseptik, gangren dan selulitis.

Penyebaran bakteri Bacillus cereus bisa dicegah kok

Untuk menghindari terkena sindrom nasi goreng, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. National Center for Biotechnoligy di Amerika memberi saran dengan beras harus dimasak dalam jumlah sedikit per harinya. Tujuannya agar mengurangi waktu penyimpanan sebelum digoreng. Setelah matang, nasi harus tetap panas (lebih dari 63°C) atau dinginkan lalu dipindahkan ke dalam kulkas kurang lebih dua jam setelah matang.

Tidak memanaskan nasi goreng yang sudah lebih dari dua jam [Sumber Gambar]
Apabila nasi dihangatkan atau didinginkan berada di suhu ruang lebih dari dua jam, kemungkinan tidak bisa mencegah infeksi bakteri ini gengs. Sebab, bakteri sudah berkembang biak dan akan tumbuh dengan cepat jika nasi dipanaskan atau didinginkan. Memang, sel bakterinya akan menghilang, tapi tidak untuk racunnya.

Banyak kasus kematian akibat terkena sindrom nasi goreng

Sindrom nasi goreng ternyata bisa menimbulkan kematian lho. Sudah ada kejadian tragis akibat keracunan makanan satu ini. Seperti pada tahun 2008 lalu, seorang mahasiswa di Belgia meninggal dunia setelah melahap spaghetti yang sudah ia biarkan lima hari lamanya. Pada awalnya, ia mengalami diare, tapi 10 jam setelahnya, mahasiswa 20 tahun ini meninggal dunia.

Banyak yang meninggal dunia karena sindrom nasi goreng [Sumber Gambar]
Kemudian, ada lagi peristiwa kematian akibat sindrom nasi goreng di China. Tercatat dalam laporan medis di Journal Forensic Science, anak berusia 11 tahun meninggal 15 jam setelah menyantap mi yang sudah basi. Setelah diautopsi, ternyata bakteri Bacillus cereus ada di dalam ususnya.

BACA JUGA : Wajib Tahu! Inilah 5 Hal yang Boleh dan Haram Dilakukan Saat Selamatkan Orang Keracunan

Begitulah bahayanya dari sindrom nasi goreng. Berawal dari nasi yang terlalu lama dibiarkan menjadi racun yang bisa mengancam nyawa. Maka dari itu, Sahabat Boombastis jangan pernah mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat yang sudah dibiarkan lebih dari dua jam. Ya daripada nantinya kalian tersiksa dengan ancaman bakteri Bacillus cereus.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Kalahkan Messi dan Ronaldo, Deretan Pesepakbola Ini Punya Rekor yang ‘Ajaib’

Menilik 3 Saksi Kunci Kasus Korupsi yang Semuanya Ditemukan Meregang Nyawa