in

Dibebaskan Setelah 10 Tahun Hukuman Penjara, Siapakah Abu Bakar Ba’asyir ?

Nama Abu Bakar Ba’asyir dewasa kini seakan menjadi tajuk utama dalam beberapa media serta pembicaraan di jejaring sosial. Pria berusia 82 tahun itu memang diketahui mendekam di jeruji tahanan sejak tahun 2010 silam dan telah dibebaskan pada 8 Januari 2021 lalu. Kiprahnya sebagai ustaz serta aktivis Islam diketahui kerap menuai segudang kontroversi.

Tak heran jika kebebasannya yang dianggap lebih cepat dari dakwaan pun menjadi sorotan publik hingga pengamat. Siapakah Abu Bakar Ba’asyir? Aktivitas apa yang telah diperbuat hingga membuatnya dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun? Yuk langsung saja kita simak beritanya!

Latar Belakang

Abu Bakar Ba’asyir mengawali kariernya sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo yang kemudian menggiringnya menjadi Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia di tahun 1961. Setelah membangun pesantren bersama koleganya, Abdullah Sungkar, Ba’asyir beserta kolega menjadi tahanan rumah akibat menolak asas Pancasila. Bahkan ia melarang murid didiknya untuk memberi hormat pada bendera yang diyakini olehnya merupakan perbuatan syirik.

Pernah jadi Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia [sumber gambar]
Saat jadi tahanan rumah itulah, Ba’asyir dan Sungkar melarikan diri ke Malaysia dan menetap di negri Jiran selama 13 tahun. Beberapa berita mengabarkan bahwa selama di Malaysia Ba’asir menyebarkan agama Islam dan membentuk gerakan Islam, Jamaah Islamiyah, yang diketahui berkaitan dengan organisasi teroris Al-Qaeda.

Puncak Konflik

Sekembalinya ke tanah air di tahun 1999, Ba’asyir terlibat dalam organisasi Islam garis keras, yakni Majelis Mujahidin Indonesia, yang memiliki tujuan membentuk negara Syariah Islam di Indonesia. Suasana menjadi lebih mencekam saat namanya dicatut sebagai salah satu tokoh pengeboman Masjid Istiqlal yang ditulis oleh majalah Time.

Dipenjara tahun 2005 [sumber gambar]
Memiliki urusan panjang dengan berbagai pihak tak terkecuali polisi, pada tahun 2005 Ba’asyir dijatuhi hukuman penjara akibat tuduhan keterkaitannya dengan peristiwa bom bali di tahun 2002. Namun di tahun 2006, Ba’asyir mendapatkan keringanan hukuman yang merupakan suatu tradisi di hari kemerdekaan, dan bebas dari tahanan.

Penangkapan Kedua

Belum berhenti di situ, kasus tuduhan terorisme terhadap Ba’asyir pun masih berlanjut hingga 2010. Pria kelahiran Jombang itu harus kembali ditahan kepolisian RI atas tuduhan membidani Al-Qaeda yang berlokasi di Aceh.

Ditahan untuk kedua kalinya [sumber gambar]
Hingga di tahun 2011, majelis hakim Pengadilan Negri Jakarta pun memberikan keputusan hukuman pada Ba’asyir yakni penjara selama 15 tahun. Ba’asyir dinyatakan telah terlibat dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.

Pembebasan

Tahun 2021 menjadi tahun penuh berkah bagi Ba’asyir yang telah bebas lebih cepat dari hukuman yang seharusnya. Hal ini merupakan salah satu kebijakan langsung dari presiden Jokowi yang memiliki banyak pertimbangan. Telah menjalankan 2/3 dari masa hukumannya, kondisi serta usia Ba’asyir lah yang menjadi pertimbangan presiden untuk membebaskan sang tahanan lebih awal.

Abu Bakar Baasyir dibebaskan [sumber gambar]
Beberapa waktu lalu (8/1/2021), didampingi oleh keluarga serta aparat, Ba’asyir nampak menggunakan masker dan pakaian serba putih saat meninggalkan Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Kini pria kelahiran 1938 itu pun telah menghirup udara segar kebebasan dan kembali menjalani hari-harinya bersama keluarga tercinta.

Respon pengamat

Dengan adanya berita kebebasan sang tokoh, sejumlah pengamat turut memberikan komentar terhadap situasi ini. Beberapa dari mereka meyakini bahwa kebebasan Ba’asyir tak akan memberikan pengaruh apapun nantinya. Pasalnya, Ba’asyir dianggap telah ditinggalkan oleh para pengikutnya karena memiliki perangai yang populis dan oportunis.

Disebut pengaruhnya mulai hilang [sumber gambar]
Dikutip dari aa.com, Al Chaidar sebagai pengamat terorisme menambahkan jika kritik Ba’asyir terhadap organisasinya terdahulu, yakni Majelis Mujahidin Indonesia, membuatnya seketika ditinggalkan oleh para pengikut. Sehingga Al Chaidar meminta publik untuk  tidak melebihkan kasus pembebasan Ba’asyir. “Al Qaeda sudah tidak mau membantu lagi, akar ke bawahnya sudah hilang juga. Pengikutnya tinggal sedikit, mungkin hanya satu persen, itu pun atas nama kemanusiaan,” ucapnya.

BACA JUGA: Inilah Sosok-sosok Fenomenal dan Dikenal Seantero Indonesia yang Lahir di Jombang

Apa pun itu, semoga dengan kebebasan Abu Bakar Ba’asyir bisa membawa banyak pelajaran. Tak hanya bagi yang bersangkutan, tapi juga masyarakat. Menurut pendapatmu, bagaimana sosok satu ini?

Written by Oemayaa

Leave a Reply

Evelin Mantan Istri Aming Makin Feminin, Penampilannya Sekarang Cantik Banget

Heboh Soal Raibnya Sosok Miliarder Jack Ma, 4 ‘Kembarannya’ Ini Justru Viral di Media