Berita duka kembali merundung tanah air. Di tengah demo masyarakat yang tidak terima dengan hasil akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait presiden terpilih 5 tahun mendatang, salah satu ustaz kondang, Muhammad Arifin Ilham juga tutup usia. 22 Mei headline berita hanya dipenuhi oleh dua peristiwa ini saja, yang membuat banyak orang berduka.
Jika kita mengenang kembali sang ustaz, tentu yang terbayang adalah suara khas serak basah beliau saat menyampaikan dakwah. Kalimat tahmid, takbir, dan barisan-barisan zikir lain adalah tema yang sering ia bawakan. Meninggal di usia 50 tahun, beginilah sepak terjang ustaz Arifin hingga ia dikenal sebagai salah satu ulama panutan di Indonesia.
Kehidupan Arifin Ilham kecil yang nakal dan sering berkelahi
Setiap orang mengalami evolusinya masing-masing, jika sekarang kamu bukan orang yang baik, bisa jadi 10 tahun mendatang kamu adalah sosok yang berbeda. Begitu pula yang terjadi dalam kehidupan Arifin Ilham. Dai kelahiran Banjarmasin 8 Juni 1969 ini dulunya bukan siapa-siapa. Arifin Ilham kecil adalah pribadi yang cukup menjengkelkan terutama bagi keluarga. Ia kerap sering terlibat perkelahian dengan temannya saat masih duduk di bangku SD.
Tak sampai di situ, saat orangtuanya mendatangkan guru ngaji ke rumah, Arifin berbuat jahil, dari menyembunyikan sandal sang guru hingga menggembosi ban motornya. Sering bergaul dengan teman yang lebih tua, beranjak remaja ia masih sering membuat kesal orangtuanya. Bahkan, pernah suatu ketika ia merokok di depan ayahnya –yang ketika itu ia langsung mendapat tamparan dari sang ayah.
Dimasukkan ke salah satu pesantren modern di Ibukota Jakarta
Ketika duduk di bangku kelas 2 SMP, Arifin Ilham disekolahkan di salah satu pesantren modern (Pesantren Darunnajah Ulujami) yang berlokasi di Kebayoran Lama. Di sini ia hanya sampai kelas dua aliyah. Pada tahun 1987, Arifin Ilham pindah sekolah lagi dan akhirnya menetapkan hati mondok di Pesantren Assyafi’iyah di kawasan Matraman, Jakarta Selatan hingga lulus aliyah.
Di tempat inilah ia kemudian mengenyam Pendidikan agama yang kelak menjadikan ia seorang pendakwah. Setelah lulus, Arifin Ilham melanjutkan kuliah di Universitas Nasional Jakarta jurusan Hubungan Internasional. Pengalamannya ceramah dan pidato tambah berkembang di sini. Lulus kuliah pada tahun 1994, ia langsung mengajar di Universitas Borobudur.
Mantap berdakwah setelah hampir meninggal dunia
Di sisi kehidupan lain, Arifin Ilham adalah sosok yang sayang binatang. Namun siapa sangka hal tersebut membuat ia hampir menemui ajalnya. Awal April 1997, ia digigit ular hingga harus mendekam selama satu bulan dalam keadaan kritis di rumah sakit. Tapi, keajaiban terjadi, ia bisa disembuhkan kemudian. Sejak saat itu, ia beralih profesi, dari dosen ke penceramah.
Meski awalnya hanya dai pengganti, ia kemudian dikenal oleh banyak jama’ah dan punya panggung sendiri. Tahun 1999, ia pindah ke Depok dan mulai mendirikan majelisnya sendiri yang diberi nama Az-Zikra, bermarkas di Masjid Al-Amr Bittaqwa, Depok. Yang awalnya hanya beberapa jama’ah lambat laun terus bertambah dan ia dikenal oleh lebih banyak masyarakat.
Rutin berdakwah di berbagai platform media
Setelah punya majelis sendiri, nama Arifin Ilham semakin meluas karena ia berdakwah dari satu tempat ke tempat lain. Hampir setiap penjuru Indonesia sudah ia jelajahi. Walaupun namanya sudah sangat terkenal, ayah delapan anak ini tetap menganggap dirinya sebagai ‘ustaz kampung’. Dalam menyebarkan agama Allah, tak tanggung-tanggung, dakwah Ustaz Arifin tidak hanya melalui ceramah dan zikir secara langsung di hadapan audiens.
Ia pun aktif berdakwah melalui televisi, rekaman, media sosial, dan media cetak, antara lain Harian Republika. Ustaz Arifin Ilham rutin menulis artikel Hikmah tiap hari Jumat, dua minggu sekali, di Harian Republika, melansir dari republika.co.id. Az-Zikra yang awalnya hanya sebuah majelis juga menjadi nama untuk Pondok Pesantren (di Sentul dan Gunung Sindur)yang ia asuh, serta beberapa brand bisnis seperti air mineral dan madu murni Azzikra.
Tutup usia setelah berjuang melawan kanker
Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia pada Rabu malam (22/5) di Penang, Malaysia. Kabar tersebut disebarkan oleh putranya, Alvin Faiz, lewat akun Instagram pribadinya. Selama satu tahun terakhir ini, sang ustaz memang dikabarkan berjuang melawan beberapa penyakit, bahkan ada berita hoax yang mengatakan bahwa beliau sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Ustaz yang terkenal dengan seruan zikirnya ini ternyata harus menghembuskan nafas terakhir setelah melawan beberapa penyakit ini. Melansir health.detik.com, pada Desember 2018 lalu, ustaz Arifin mengumumkan dirinya didiagnosa kanker kelenjar getah bening dan membaik setelah melakukan kemoterapi. Namun, bukan hanya itu yang ia lawan, tetapi juga kanker nasofaring dan infeksi paru.
BACA JUGA: Perbandingan Tarif 4 Ustadz Kondang Indonesia, Ternyata Banyak yang Dibayar Seikhlasnya
Sebelum meninggal, sang ustaz memang tampak telah siap menemui sang kekasih, Allah yang ia rindukan. Bahkan ia sudah memberikan wasiat berupa persiapan kain kafan dan tempat di mana ia hendak disalat dan dimakamkan nantinya. Selamat jalan ustaz, semoga semua amal ibadahmu, dkawahmu, sedekahmu, dan segala kebaikan yang telah kau lakukan menjadi jalan penerangmu di alam akhirat nanti.