Nahas agaknya menjadi sebuah kata yang tepat untuk menggambarkan nasib pesepakbola bernama Juan Sebastian Quintero yang bermain di kompetisi Kolombia. Pemain kesebelasan Deportivo Cali ini menjadi sasaran tembak orang tidak dikenal setelah gagal bawa timnya lolos babak play off. Untung dalam peristiwa itu peluru panas gagal menembus salah satu bagian tubuhnya.
Kendati Quintero bisa selamat, tapi insiden tersebut bisa dibilang menambah catatan hitam sepak bola Kolombia. Seperti yang diketahui kejadian brutal semacam itu tidak hanya terjadi sekali saja, beberapa waktu lalu bahkan ada yang merenggang nama setelah ditembak. Dan berikut Boombastis beberkan beberapa bukti bagaimana seramnya sepak bola Kolombia. Mari simak ulasan berikut.
Ancaman pembunuhan, dan insiden menghilangkan nyawa akrab dengan mereka
Selain beberapa barang haram, sepak bola disana juga bisa dikatakan begitu akrab dengan kasus-kasus kekerasan terhadap pemain. Kisah yang dialami oleh Quintero tadi adalah sabagian kecil saja dari bagaimana brutalnya olahraga sejuta umat ini di sana. Pada Piala Dunia 2018 lalu, ketika salah satu pemain tim berjuluk Tricolor itu mendapatkan kartu merah sempat diancam akan dibunuh.
Salah satu tragedi yang mungkin hingga kini tidak terlupakan adalah saat kematian Andres Escobar. Ketika itu pria berposisi sebagai pemain belakang itu meninggal dunia setelah melakukan gol bunuh diri, yang menyebabkan Kolombia kalah 2-1 atas Amerika di Piala Dunia 1994. Escobar diberondong timah panas lima hari setelah peristiwa gol ke gawang sendiri.
Sepak bola sempat digunakan menyerang parlemen
Kisah hitam menyangkut sepak bola di Kolombia juga terjadi pada tahun 1980. Saat olahraga ini digunakan oleh pihak Gerilyawan sayap kiri Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) beradu dengan pemerintah Kolombia. Dilansir laman Kumparan, sepak bola digunakan sebagai taktik untuk menduduki Kantor Kedutaan Republik Dominika di Bogota.
Skemanya adalah anak-anak kecil disuruh untuk menendang bolanya masuk tempat kedutaan. Lalu dengan wajah polosnya mereka meminta para penjaga untuk mengambilnya. Saat mereka sibuk dengan bola tersebut penyerang pun dilakukan. Alhasil, FARC berhasil mengambil alih tempat itu.
Beberapa tim di liga kolombia milik gembong narkoba
Sudah menjadi rahasia umum kalau sepak bola Kolombia begitu lekat dengan barang-barang haram. Lewat sosok terkenal negara tersebut yakni Escobar, narkoba mempunyai jarak begitu dekat dengan sepak bola. Bahkan klub miliknya bernama Atlético Nacional jadikan jembatan untuk melakukan transaksi-transaksi terlarangnya.
Di tangan Escobar sepak bola juga diubah menjadi ladang basah dalam memperlancar bisnisnya tersebut dan melakukan pencintraan. Berkat kejeliannya bisnis kokain mencapai puncak kegemilangan. Sampai-sampai pada tahun 1989 dinobatkan menjadi orang terkaya ketujuh dunia versi majalah Forbes.
Tim-tim di sana dijadikan alat untuk melakukan pencucian uang
Lantaran banyak kepentingan suatu pihak sepak bola di sana juga begitu rentan dengan kasus-kasus suap dan pengaturan skor. Selain itu tim-tim beberapa di sana juga dijadikan sarana untuk melakukan pencucian uang. Melansir laman Bolalob, lewat penjualan tiket, transfer pemain, dan semua berhubungan dengan sepak bola hal itu begitu mudah dilakukan.
Seperti yang sudah hadirnya perilaku tersebut adalah untuk mengelabuhi pihak pajak. Selain Escobar, bandar narkoba besar juga hadir di sana,seperti Millonarios memiliki El Mexicano, José Gonzalo Rodríguez, dan América de Cali memiliki El Señor, Miguel Rodríguez dari Cali Cartel. Melihat hal itu bagaimana komentar kalian sobat?
BACA JUGA:Terlibat Kasus Pelecehan Hingga Penculikan, 4 Pemain Ini Harus Merasakan Dinginnya Penjara
Berkaca dari geliat sepak bola Kolombia seperti itu memang tidak salah kalau label seram disematkan untuk mereka. Walaupun banyak hal negatif-nya, tapi Timnas memiliki prestasi yang bagus dengan mampu berbicara di ajang besar sepak bola dunia. Bahkan beberapa pemain asal negara sana juga kini beberapa menghiasi kompetisi top Eropa.