Tentang drone, yang kita tahu mungkin hanyalah mainan mirip remote control yang bisa dikendalikan lewat smartphone. Tapi, fungsi dan cakupan benda ini sebenarnya luas. Salah satunya dipakai untuk militer. Tujuannya sendiri macam-macam, mulai dari pengintaian sampai dipakai untuk perang.
Dalam ranah militer, keberadaan drone bagi si empunya tentu sangat berguna, tapi bagi musuh hal tersebut adalah sesuatu yang membahayakan. Oleh karenanya, kemudian dikembangkan senjata-senjata anti drone yang bisa melumpuhkan si benda terbang itu. Berikut beberapa senjata unik yang bisa melumpuhkan drone seperti lalat.
Compact Laser Weapon System (CLWS), senjata laser yang membuat drone berjatuhan
Perusahaan ternama Boeing telah menciptakan teknologi baru anti drone dengan menggunakan laser. Drone yang terlihat pada jangkauan senjata ini, langsung ditembak menggunakan laser berkecepatan tinggi. Daya laser yang akan ditembakkan senjata ini adalah 2 kilowatt dengan kecepatan 10 hingga 15 detik. Dengan kekuatan dan kecepatan seperti itu, drone musuh tidak akan sadar dari mana serangan berasal. CLWS dikendalikan dari jarak jauh menggunakan sebuah pengendali yang dihubungkan pada komputer atau laptop.
Senjata anti drone yang dilengkapi 10 proyektil berbeda dalam satu rudal
Berbeda dari sebelumnya, senjata drone ini tidak menggunakan laser sebagai sumber serangannya, melainkan rudal. Tapi, bukan rudal yang sederhana pula melainkan versi canggih di mana ketika ditembakkan ia bakal langsung menyebarkan sekitar 10 proyektil yang berbeda. Tak hanya itu, senjata ini juga dilengkapi dengan semacam radar pelacak drone yang membuat tembakannya anti meleset.
Skywall, senjata pelempar jaring untuk menjatuhkan drone mata-mata
Sekilas senjata ini mirip dengan MANPAD atau rudal panggul, akan tetapi senjata ini beramunisikan sebuah rudal yang akan membuka menjadi jaring. Jaring tersebut akan menjatuhkan drone yang dicurigai sebagai alat pengintai jatuh ke tanah. Saat drone tersebut tertangkap jaring, maka bagian atas akan terbuka dan memunculkan sebuah parasut. Bobot diri Skywall sendiri adalah 12 kg dengan jarak tembak mencapai 100 m di atas permukaan tanah.
Jamming anti drone, menggunakan gelombang radio
Air Bus Deffense mengembangkan sebuah teknologi menggunakan gelombang radio untuk mengacaukan frekuensi pada drone. Seperti yang diketahui bahwa drone menggunakan gelombang radio dalam pengendaliannya. Istilah penggunaan gelombang radio untuk mengacaukan frekuensi biasa disebut dengan jammming. Senjata anti drone ini dapat menjangkau target dalam radius 10 hingga 15 kilometer. Untuk kecepatan serangannya, gelombang radio dapat menyentuh target dalam hitungan milidetik. Senjata ini dikendalikan secara jarak jauh menggunakan device.
Anti drone gun, versi mini jamming anti drone
Senjata dibuat untuk menjatuhkan drone pengintai yang dikirim oleh musuh. Jangkauan senjata ini juga lebih kecil dibandingkan dengan milik Air Bus Deffense sekitar 1 hingga 1.2 km. Kelebihan senjata ini adalah, bentuknya yang portable sehingga dapat dibawa meskipun di daerah yang sempit. Pengoperasiannya adalah sasaran harus dibidik secara tepat dengan manual.
Mengingat letak Indonesia yang berseberangan dengan negara tetangga, pemerintah kita sepertinya juga perlu mengambil langkah dalam pengembangan anti drone macam ini. Ancaman memang belum pernah ada, tapi sama sekali tidak salah kalau kita bersiap-siap. Sudah banyak negara yang diintai dengan drone, sebisa mungkin Indonesia tidak mengalaminya dan seandainya iya kita sudah punya persiapan.