Banyak dari masyarakat Indonesia yang belum mengenal secara luas senjata canggih yang bernama CornerShot. Ya, senapan tersebut kini tengah dikembangkan secara bertahap oleh Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertahanan TNI AD. Dilansir dari news.detik.com, senjata multiguna itu masih dalam tahap purwarupa.
Meski demikian, senjata yang dirancang untuk pasukan khusus itu bakal dilengkapi dengan sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki alutsista manapun. Terlebih, TNI bakal mengungguli teknologi Israel yang menjadi kibat Indonesia dalam merancang senapan jenis CornerShot. Seperti apa head to head kehebatan senjata kedua negara ini?
Israel lebih unggul dalam usia pemakaian dibanding TNI
Senapan CornerShot pertamakali ditemukan oleh Letkol Amos Golan yang merupakan bagian dari pasukan pertahanan Israel (IDF) yang berkerjasama dengan investor asal Amerika Serikat. Diproduksi oleh Corner Shot Holdings, LLC pada 2003, Israel telah terlebih dahulu mencicipi senjata canggih ini. Laman indomiliter.com menuliskan, CornerShot telah diperkenalkan ke Indonesia sejak tahun 2009, di mana penggunanya adalah satuan Kopaska TNI AL. Indonesia sendiri juga berupaya menciptakan senapan CornerShot mandiri dengan spesifikasi tertentu sesuai kebutuhan pasukannya.
Sama-sama digunakan untuk keperluan pasukan khusus
Karena dirancang untuk misi-misi tertentu seperti penanggulangan terorisme, senapan CornerShot memang ditujukan penggunaannya untuk pasukan khusus. Sumber dari jewishbusinessnews.com menuliskan, pembuatan senjata tersebut terinspirasi dari pengalaman tugas unit antiteror Israel seperti Sayeret Matkal dan satuan polisi YAMAM. Alhasil, CornerShot pun banyak digunakan oleh polisi antiteror (SWAT) dan lainnya. Di indonesia sendiri, pengguna yang diketahui adalah Kopaska TNI AL yang merupakan pasukan khusus yang memiliki spesialisasi antiteror laut.
Teknologi kemiringan CornerShot buatan Indonesia yang ungguli Israel
Meski Indonesia terinspirasi dari Israel dalam membuat senapan ConerShotnya sendiri, toh senjata yang tengah dikembangkan Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertahanan TNI AD itu diklaim jauh lebih unggul dibanding buatan negeri Zionis itu. Menurut Ketua Laboratorium Balistik Poltekad Mohammad Ali yang dikutip dari radarmalang.id, CornerShot rancangan Poltekad Kota Batu ini bisa dibelokkan ke kanan maupun ke kiri dan mencapai kemiringan 80 derajat hingga 160 derajat. Sementara buatan Israel, hanya 60 derajat hingga 120 derajat.
Fleksibilitas penggunaan senjata yang jauh di atas Israel
Selain unggul kemiringan posisi, CornerShot racikan TNI juga unggul dari segi penggunaan senjata yang variatif. Laman radarmalang.id menuliskan, senjata buatan Poltekad lebih fleksibel untuk dipakai pada empat jenis pistol, seperti G2 Combat, G2 Elite, G17 Glock, dan FN. Sedangkan CornerShot rancangan Israel, hanya bisa digunakan untuk satu senjata pada tiap CornerShot. Dari segi harga pun, Indonesia lebih murah ketimbang produk impor lainnya. Harga senjata buatan Poltekad hanya berkisar Rp 40 juta–Rp 50 juta. Sementara produk luar negeri bisa mencapai Rp 175 juta per unit.
Spesifikasi senjata yang bakal dirancang untuk ungguli buatan Israel
Keunggulan lain yang dimiliki CornerShot racikan Poltekad adalah, pixel LCD beresolusi besar dan daya tahan penggunaan yang lebih lama. Menurut laman indomiliter.com, senjata sejenis buatan impor memiliki display resolution sebesar 480 x 234 pixels dan mampu bertahan selama 160 menit penggunaan. Sementara CornerShot buatan Poltekad, mampu menampilkan layar beresolusi 800x 480 pixel dengan ketahanan waktu operasional selama 180 menit (3 jam).
BACA JUGA: SSBA, Senapan Serbu Terbaru Buatan Pindad yang Digunakan Untuk Pertempuran di Dalam Air
Meski masih dalam tahap pengembangan, CornerShot buatan Poltekad telah diuji oleh Kopassus di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, dan PT Pindad, Turen, Kabupaten Malang. Jika telah lolos uji kelayakan dan diproduksi secara massal, Indonesia bakal menjadi negara yang mandiri untuk soal pengadaan alutsista berbasis senapan CornerShot. Mudah-mudahan ya Sahabat Boombastis.