7. Masih Hidup Pasca Tsunami
Alam terkadang memang memberi peringatan pada manusia, jika kita adalah makhluk kecil yang berada di bawah kuasa Alloh. Dan hal ini terjadi pada Howard G.Ulrich dan putranya ditahun 1958, saat mereka bedua sedang menaiki perahu di teluk Lituya. Keduanya merasakan sebuah getaran diikuti dengan ledakan yang memekakan telinga. Insiden berikutnya sama dengan apa yang dicatat oleh sejarah, ledakan yang mereka dengar ternyata adalah suara 30.600.000 meter kubik batu yang keluar dari gunung terdekat dan menabrak teluk.
Berikutnya yang mereka lihat adalah sebuah tsunami dengan ketinggian lebih dari Gedung Empire State, 1720 kaki. Mereka berlabuh lebih dari 1 mil jauhnya, tapi langsung tersapu oleh gelombang. Howard tidak bisa berbuat banyak dengan perahunya yang tersapu gelombang. Gelombang tsunami sempat membawa mereka ke atas-atas pohon sampai membawa mereka ke laut lagi. Jutaan pohon tumbang dan lahan yang tersapu tsunami tergerus erosi dahsyat hingga menyeka tanah kedasar batuan.
Howard dan anaknya diselamatkan dengan cidera kecil, dan hal ini menjadi cerita memancing paling menari sepanjang masa. Terkadang hidup memang sedikit membuat kita tercengang dengan keberuntungan dan hal mustahil yang dilakukannya.
Rahasia kehidupan memang tidak ada yang tahu. Cerita di atas makin membuat kita percaya jika kematian memang sangat dekat dengan. Bayangkan jika kejadian di atas terjadi pada kalian, bagaiamana kalian akan mengatasinya?