3. Bangunan Tua yang Masih Tersisa
Sebagian bangunan tua dan bersejarah di Kota Malang sudah berubah, namun masih ada juga yang maih utuh dan berfungsi hingga sekarang. Misalnya LP Lowokwaru yang mengalami tiga masa yaitu masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga akhirnya Indonesia Merdeka. Penjara yang dibangun pada tahun 1921 ini pernah dibakar oleh pejuang Malang hingga tinggal dinding penyekatnya saja.
Rumah sakit Lavalette ternyata juga termasuk peninggalan Belanda, lho. Rumah sakit ini didirikan oleh G.Ghr.Renardel De Lavalette yang setia pada pengabdian kesehatan masyarakat. Selanjutnya ada juga bangunan yang kini menjadi sekolah Corjesu yang dibangun pada tahun 1900. Awalnya, bangunan tersebut digunakan untuk sekolah pendidikan guru yang bernama SPG Santo Agustinus.
Toko Oen juga termasuk peninggalan zaman Belanda. Toko es krom ini bahkan hingga kini masih tetap menjadi toko yang melegenda. Banyak wisatawan Belanda yang suka bernostalgia di toko es krim ini. Meskipun pemilikinya sudah berganti, namun suasana tempo dulu masih terasa berkat desain ruangan yang dibiarkan tetap sama.
Selain beberapa tempat tersebut, sebenarnya masih banyak lagi bangunan-bangunan peninggalan Belanda. Seperti Gereja Hati Kudus Yesus atau yang dikenal dengan Gereja Kayutangan, gedung Bank Indonesia di dekat alun-alun, Hotel Pelangi yang dulu bernama Palace Hotel, Masjid Jami’, Gereja GPIB Immanuel yang berada di samping Masjid Jami’, dan masih banyak lagi.
Baca Juga : 7 Wisata Enggak Biasa di Malang yang Layak Kamu Lakukan Ketika Singgah!
Itulah tadi sekelumit cerita tentang kota Malang di masa penjajahan Belanda. Meski begitu, kota ini masih menyimpan lebih banyak sejarah yang menakjubkan yang selalu menarik untuk diceritakan. Apa kamu tertarik melihat bangunan-bangunan kuno di Malang?