Pernah tahu ekspresi-ekspresi seperti OK, OMG, LOL, dan ekspresi-ekspresi lain yang digunakan di sosial media dan percakapan kan? Ekspresi itu membantu pembicara untuk mengekspresikan apa yang merasa rasakan ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Bahkan, seiring dengan berjalannya waktu, ekspresi itu tidak hanya berupa kata atau singkatan saja, tapi juga gambar, stiker, atau emoji.
Oh ya, tahukah Anda kalau ekspresi-ekspresi yang banyak kita gunakan itu sebenarnya memiliki sejarah pembentukannya. Ekspresi itu tidak hadir begitu saja tanpa ada suatu peristiwa atau dipopulerkan oleh beberapa orang. Berikut sejarah dari ekspres-ekspres yang umum digunakan oleh banyak orang, termasuk Anda.
1. OK
OK memiliki sejarah yang panjang dan cukup menarik untuk disimak. Dalam sejarahnya, OK adalah singkatan yang kerap digunakan untuk joke atau guyonan di koran. OK memiliki arti oll korrect atau semuanya benar yang merupakan plesetan dari all correct. Dari plesetan ini, OK jadi banyak digunakan dan digunakan oleh banyak orang di tahun 1839.
Selain masalah joke yang digunakan di koran, OK juga muncul saat pemilihan umum. OK adalah singkatan OLD Kinderhook yang merupakan julukan dari Martin Van Buren. Julukan ini diubah oleh lawan politik dari Martin Van Buren menjadi out of karakter, orful katastrophe, atau orfully konfused. Semuanya menjadi plesetan dengan tujuan humor. Saat ini OK yang kita kenal digunakan sebagai ekspresi persetujuan.
2. LOL
Zaman sekarang, LOL merupakan singkatan dari laughing out lout atau tertawa terbahak-bahak sampai suaranya keluar. Lol digunakan untuk mengekspresikan respons dari sesuatu yang sangat lucu. Daripada menggunakan kata “Haha” atau “Wkwk”, LOL lebih banyak digunakan karena bisa memberikan ekspresi yang tepat dan bisa dibayangkan oleh siapa saja. Apalagi saat ini LOL juga memiliki emoji yang beraneka ragam.
Dahulu kala, LOL lebih banyak digunakan oleh para dokter. Ekspresi ini merupakan singkatan dari little old lady yang digunakan untuk menyebut seseorang yang telah tua tapi hidupnya kayak tidak ada masalah. Semua yang dilakukan selalu membuat dia bahagia. Penggunaan LOL untuk ekspresi tertawa sepertinya juga tidak salah kan, ya?
3. OMG
Kalau dua ekspresi sebelumnya memiliki arti yang sedikit berbeda, OMG sudah memiliki arti yang sama. OMG merupakan singkatan dari Oh! My! God! Yang dipopulerkan pertama kali oleh John A. Fisher. Saat menulis surat kepada Winston Churchill, dia menggunakan istilah yang akhirnya menjadi tenar dan dikenal oleh banyak orang di seluruh dunia sampai sekarang.
Dewasa ini, OMG lebih banyak digunakan untuk mengekspresikan kekejutan. Suatu hal yang membuat seseorang jadi tidak percaya atau takjub akan diberi ekspresi OMG ini. Ekspresi ini juga hadir dalam bentuk emoji dengan karakter yang membuka mulutnya lebar-lebar karena kaget dengan apa yang mereka lihat, dengar, atau ketahui.
4. F—k
Anda pasti paham apa kata yang dimasukkan dalam poin ini. Ya, kata yang kerap digunakan sebagai ekspresi mengumpat itu sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Kata ini merupakan singkatan yang digunakan oleh Raja Inggris untuk menyebut orang yang dipaksa melakukan tindakan asusila. F—K merupakan singkatan dari Fornicate Under Command of the King.
Seiring dengan berjalannya waktu, istilah ini jadi berkembang dengan sangat besar. Kata ini kerap digunakan sebagai ekspresi yang mewakili hubungan badan dari dua orang. Dengan menyebut kata itu, semua orang akan tahu kalau maksudnya adalah kegiatan yang dilakukan di atas ranjang. Selanjutnya, kata ini juga berkembang menjadi ekspresi kemarahan yang berujung dengan mengumpat, ekspresi terkejut, dan masih banyak lagi.
Inilah ekspresi-ekspresi yang kerap digunakan oleh banyak dalam sosial media dan juga percakapan. Dibalik ekspresi-ekspresi yang sarat makna itu, ternyata ada makna dan sejarah yang unik di belakangnya. OMG!