Selama ini, ormas-ormas yang ada di Indonesia telah memiliki struktur organiasi yang rapi agar memudahkan pengawasan. Mulai dari tingkat dasar, menengah, hingga atas, semua memiliki garis komando yang jelas layaknya satuan militer. Salah satunya adalah Banser. Ormas kepemudaan yang sempat dikritik karena kasus pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Dilansir dari nu.or.id, ada beberapa satuan khusus di dalam struktur organiasi Banser yang memiliki bidang pekerjaan khusus. Tugasnya pun tidak main0main. Bak satuan militer, unit spesial tersebut hanya diisi oleh anggota Banser yang telah dilatih agar memiliki skill di bidangnya.
Detasemen Khusus 99 Asmaul Husana (Densus 99)
Dalam tubuh Banser, satuan ini bertugas mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi kepada pimpinan dan berfungsi untuk melakukan pencegahan dan penangkalan terhadap berbagai upaya yang mengarah pada kekerasan atas nama keyakinan. Bisa dibilang, Densus 99 Asmaul Husna ini bertugas melindungi dan memerangi radikalisme berkedok agama dalam berbagai bentuk.
Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana)
Kondisi geografis Indonesia yang rawan terjadi bencana alam, membuat organisasi di likngkungan NU itu mendirikan unit khusus yang bernama Satuan Banser Tanggap Bencana (Bagana). Tugas utamanya dipusatkan untuk merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan dan melaksanakan penanggulangan bencana. Di antaranta adalah bencana gempa di Maumere, Flores, NTT pada 1992 silam dan Tsunami Aceh.
Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar)
Tak hanya satuan tanggap bencana, Banser juga memiliki unit khusus untuk menangani peristiwa kebakaran yang bernama Satuan Khusus Barisan Ansor Serbaguna Penanggulangan Kebakaran (Balakar). Sesuai namanya, detasemen ini bertugas menanggulangi bahaya kebakaran serta pembinaan personel. Sayang, karena keterbatasan peralatan karena mahalnya harga, satuan Balakar hanya berdiri di beberapa perkotaan saja. Salah satunya adalah DKI Jakarta.
Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim)
Wilayah NKRI yang mayoritas dikelilingi oleh lautan, menjadi ladang amal bagi satuan Barisan Ansor Serbaguna Maritim (Baritim). Fungsi dan tugas utama mereka adalah, bertumpu pada aspek pengamanan, pemeliharaan, pelestarian, dan konservasi wilayah Maritim Indonesia. Unit ini dibentuk di pusat organisasi dan di seluruh daerah kepulauan yang memiliki perairan.
Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada)
Bidang kesehatan juga telah lama menjadi perhatian bagi anggota Banser. Untuk itu, dibentuklah unit khusus yang bernama Barisan Ansor Serbaguna Husada (Basada) yang melayani masyarakat di bidang kesehatan. Khususnya di lingkungan masyarakat NU, GP Anshor dan umum. Satuan ini telah dibentuk mulai dari tingkat pusat hingga tersebar di tiap-tiap kecamatan.
Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas)
Unit khusus yang bernama Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (Balantas) ini, telah tersebar mulai dari tingkat pusat hingga pedesaan. Tugasnya berkecimpung dalam penanganan peristiwa lalu lintas dan transportasi jalan, serta pengurangan risiko kecelakaan, guna terwujudnya kelancaran dan ketertiban berlalu lintas. Salah satunya adalah, para anggotanya membuka posko-posko lebaran di semua kabupaten dan kota saat ada kegiatan mudik dari masyarakat.
Sekilas, memang tampak seperti satuan khusus TNI. Hanya saja, mereka bergerak di bidang sosial non-militer yang biasa terjadi pada kehidupan masyarakat. Mungkin, struktur organisasi khusus milik Banser di atas, bisa menjadi percontohan bagi ormas lain yang tergerak ikut mengabdikan diri bagi masyarakat dan negara.