Categories: Trending

5 Satelit Hebat Buatan Anak Negeri ini Menjadi Bukti Perkembangan IPTEK di Indonesia

Indonesia memiliki satelit komunikasi pertama pada tahun 1976. Satelit ini terbang pada orbit 83 BT dan dikelola oleh Perumtel. Sayangnya, satelit ini belumlah buatan asli dalam negeri meski dinamai Palapa A1. Satelit ini beroperasi kurang lebih 9 tahun sebagai media komunikasi telepon, dan televisi. Setelah Palapa A1 berakhir masa operasionalnya, bergantilah satelit baru dari Palapa A2 hingga C2 yang lagi-lagi masih buatan negara lain.

Indonesia baru bisa membuat satelit sendiri pada tahun 2006, dan sejak saat itu pula satelit-satelit buatan anak negeri mulai dikembangkan dan diluncurkan untuk membantu jaringan komunikasi hingga keamanan di Indonesia.

Inilah lima satelit hebat buatan anak negeri yang membuktikan Indonesia adalah negeri mulai berkembang dalam hal IPTEK.

1. INASAT-1

INASAT-1 adalah satelit pertama yang dirancang dan dibuat oleh Indonesia (PT. Dirgantara Indonesia bekerja sama dengan LAPAN) sendiri tanpa ada campur tangan orang asing. Satelit ini merupakan nano hexagonal satelit yang digunakan sebagai metodologi penginderaan dan memotret cuaca dari udara. Data yang diberikan oleh INASAT-1 nantinya akan dianalisis untuk mengetahui pergerakan awan, gelombang laut, dan masih banyak lagi.

Satelit INASAT-1 [image source]
INASAT-1 menggunakan komponen elektronik  berukuran kecil dengan berat tak lebih dari 15 kg. Komponen inilah yang nantinya akan mengumpulkan data lingkungan berupa fluks magnet pada permukaan bumi. Biaya pembuatan satelit yang diperkirakan mampu mengorbit hingga 12 bulan ini adalah Rp725 juta rupiah.

2. LAPAN-TUBsat

LAPAN-TUBsat adalah satelit kecil atau mikro yang dikembangkan oleh LAPAN dan Universitas Teknik Berlin, Jerman. Satelit ini adalah modifikasi dari satelit lain yang memiliki nama DLR-TUBsat. Meski memiliki desain yang sama tapi satelit buatan LAPAN ini dibubuhi sensor bintang terbaru yang sangat canggih.

LAPAN-TUBsat [image source]
LAPAN-TUBsat yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2007 silam ini fungsikan untuk memantau keadaan permukaan bumi Indonesia. Alat ini akan merekam hal-hal buruk seperti kebakaran hutan, gunung meletus, banjir, dan bencana besar lainnya. Semua data yang diperoleh akan disimpan lalu diteruskan melalui pesan komunikasi. Dengan data ini pihak yang mengoperasikan satelit akan bisa mengetahui keadaan dengan akurat.

3. LAPAN-A2

Bisa dibilang LAPAN-A2 adalah pengganti dari LAPAN-TUBsat yang telah berakhir masa beroperasinya. LAPAN-A2 juga sering disebut dengan LAPAN-ORARI karena ada kerja sama dengan organisasi radio amatir ORARI. Oh ya, LAPAN-A2 sepenuhnya dibuat dan dirancang di negeri ini meski masih menggunakan konsultan dari Jerman.

LAPAN-A2 [image source]
LAPAN-A2 yang memiliki berat sekitar 78 kg ini memiliki tiga misi besar saat diluncurkan. Pertama adalah misi mengamati bumi. Misi ini akan melaporkan jika sewaktu-waktu ada bencana besar terjadi di Indonesia. Selanjutnya satelit ini juga memantau kapal yang ada di lautan-lautan Indonesia dan dunia. Terakhir, satelit ini juga diujicobakan untuk komunikasi radio amatir yang dilakukan ORARI.

4. LAPAN-A3

LAPAN-A3 adalah satelit kecil terbaru yang diprediksi akan diluncurkan pada pertengahan 2016. Satelit ini dikembangkan oleh LAPAN dan bekerja sama dengan IPB. Nantinya satelit ini akan digunakan sebagai pemantau pertanian yang ada di Indonesia dan juga sumber daya alam seperti hutan dan juga area pertambangan.

LAPAN-A3 [image source]
LAPAN-A3 adalah satelit yang dikabarkan akan memakan biaya hingga Rp65 miliar untuk pembuatan, pengujian, hingga nanti akan diluncurkan ke luar angkasa. Saat ini LAPAN-A3 sudah berada di tahap penyelesaian dan siap dijalankan untuk mendukung sistem kemaritiman di Indonesia.

5. Iinusat

Iinusat atau Indonesian Inter University Satellite adalah satelit yang merupakan buatan 6 perguruan tinggi di Indonesia. Mereka adalah UGM, ITB, UI, ITS, PENS, dan ITT Bandung. Kerja sama antara enam perguruan tinggi dan LAPAN ini diberi nama Inspire atau Indonesia Nano Satellite Platform Initiative for Research anda Education.

Iinusat [image source]
Satelit Iinusat adalah bentuk perkembangan IPTEK di kalangan universitas di Indonesia yang selama ini tak pernah terjadi. Diharapkan setelah Iinusat meluncur akan ada lagi satelit-satelit baru yang dibuat oleh akademisi-akademisi dan juga mahasiswa di Indonesia.

Inilah lima satelit yang dibuat oleh pemuda-pemuda Indonesia. Meski masih berupa satelit nano dan mikro, setidaknya hal ini telah membuktikan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga di masa yang akan datang, negeri ini mampu membuat satelit yang jauh lebih baik.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago