Mendengar kata pondok mungkin sebagian orang bakal langsung gatal-gatal sambil memegang perutnya. Pasalnya pondok selalu identik dengan lingkungan tak bersih yang bikin gatal-gatal dan juga harus hidup prihatin dengan segala keterbatasan. Sebenarnya nggak gitu juga kok. Ada banyak pondok pesantren modern yang bahkan lebih nyaman dari rumah sendiri. Gontor, Tebuireng, Langitan, adalah beberapa contoh yang paling terkenal.
Tapi, nggak semua orang mampu mondok di tempat-tempat tersebut. Sehingga solusinya adalah memilih pesantren biasa-biasa yang tak terlalu mewah yang ada pinggiran kota atau kalau perlu sampai ke gunung-gunung. Nggak masalah, toh ilmu yang bakal didapatkan juga sama. Bahkan ketika mondok di daerah pinggiran, kita bakal mengalami segudang pengalaman seru yang susah ditemukan di pesantren tengah kota yang modern.
Lalu keseruan apa saja yang hanya didapatkan anak-anak pesantren pinggiran itu? Simak ulasan serunya berikut.
1. Kucing-Kucingan Saat Pergi Keluar
Hidup di pondok pesantren memang harus siap mematuhi segala peraturannya. Terutama aturan soal pergi ke luar lingkungan pesantren. Tapi, namanya anak muda yang masih labil, kadang masih nekat juga pergi keluar, walaupun sebenarnya alasannya sangat sepele. Entah nonton bola di kampung sebelah, atau sekedar ngopi. Nah, karena ini berbenturan dengan peraturan, maka anak pondok pun harus melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
![Kabur sebentar dari pondok adalah keseruan tersendiri [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/anak-pesantren-kabur.jpg)
2. Cari Gebetan Masih Pakai Surat-Suratan
Meskipun labelnya anak pesantren, tapi soal cinta mereka juga sama. Anak pesantren biasanya jatuh hati kepada para santriwati, tapi berhubung ini adalah lingkungan pondok, sudah jelas ada larangan khalwat alias campur baur. Di pesantren santri juga nggak boleh memegang handphone. Lalu gimana caranya mengungkapkan isi hati? Yup, pakai surat tentu saja.
![Santriwati bikin pondok jadi berasa surga [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/santriwati-cantik.jpg)
3. Digundul Kalau Ketahuan Melakukan Kesalahan
Hukuman cambuk yang diberlakukan di salah satu pesantren pinggiran Jombang beberapa tahun lalu, dikecam banyak pihak karena dinilai berlebihan. Jarang sekali pesantren memberlakukan hukuman yang menyiksa seperti ini. Paling alternatifnya hanya dua, disuruh membersihkan pondok atau digundul.
![Santri digundul mah sudah biasa [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/santri-digundul.jpg)
4. Hantu di Pondok Sudah Seperti Teman
Hal yang cukup membingungkan soal pondok adalah kenapa tempat seperti ini banyak banget hantunya. Padahal di dalamnya dipakai untuk mengaji, sholat malam dan sebagainya. Sudah banyak cerita-cerita tentang hantu yang dialami oleh anak pesantren. Terlalu sering sampai akhirnya mereka nggak takut lagi.
![Ketemu pocong sudah berasa berjumpa kawan karib [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/pocong.jpg)
5. Ketinggalan Zaman
Namanya juga pesantren pinggiran, ada fasilitas untuk tinggal dan belajar ilmu sudah alhamdulilah. Nggak perlu minta yang aneh-aneh. Karena neriman kalau kata orang Jawa, maka anak pesantren biasanya nggak sadar kalau mereka ketinggalan zaman.
![Ketinggalan zaman nggak masalah yang penting ilmu agama tetep paling depan. Aseeek [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/hape-jadul.jpg)
6. Ngerjain Senior Dengan Cara Lucu
Senioritas di pesantren sangat tinggi lho, kalau nggak percaya tanya saja kepada anak-anak pesantren. Fenomena ini pun juga terjadi di pesantren pinggiran. Namanya juga senior, kadang mereka berlaku nggak baik kepada adik-adiknya. Tapi, nggak sampai bullying atau menyiksa secara fisik sih. Biasanya hanya main suruh-suruh saja. Entah belikan ini itu, atau sekedar ambilkan makan malam sekaligus minumnya.
![Senior memang kadang ngeselin [Image Source]](https://boombastis.sgp1.digitaloceanspaces.com/wp-content/uploads/2015/12/santri-jahil.jpg)
Beginilah kehidupan pesantren pinggiran yang unik dan jadi kenangan asyik bagi yang pernah melewatinya. Ya, meskipun labelnya pinggiran tapi soal khazanah keilmuan mereka nggak kalah. Kadang dai dan kyai besar umumnya ya lulusan dari pesantren yang ada di gunung-gunung.