Praktik penyembahan berhala memang telah lazim terjadi di zaman para Nabi. Salah satu yang kisahnya diabadikan dalam kitab suci umat Islam adalah sosok Samiri. Dilansir dari republika.co.id, pria yang lahir dari kalangan Bani Israil itu memiliki nama asli Mikha atau Musa bin Zhafar.
Meski dikenal sebagai sosok yang enggan berbaur dengan masyarakat, Samiri diketahui menjalin persahabatan dengan para penyembah patung anak sapi. Dari pergaulannya inilah yang kelak membuat kisah dan nama Samiri diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai penyembah berhala. Seperti apa kisahnya?
Sumber dari republika.co.id menyebutkan, Samiri yang dilahirkan dari rahim seorang wanita yang berasal dari Bani Israil, sempat menjadi target pembunuhan oleh Fir’aun. Serupa dengan kisah Nabi Musa, ia akhirnya selamat setelah sang ibu meninggalkannya begitu saja di sebuah gua. Allah pun akhirnya mengutus Jibril untuk merawat dan menjaga Samiri semenjak dirinya masih kecil.
Saat Fir’aun dan bala tentaranya tengah berupaya untuk menghancurkan Bani Israil, Samiri yang saat itu telah beranjak dewasa, ikut menjadi target buruan. Dilansir dari republika.co.id, ia selamat setelah ikut di dalam rombongan Nabi Musa yang meninggalkan mesir melewati Laut Merah yang terbelah. Di antara kerumunan manusia itu, ada Jibril menunggangi kuda yang mendampingi Nabi Musa dan Harun. Samiri yang mengetahui hal tersebut, lantas memungut tanah bekas tapak kuda yang ditunggangi sang malaikat tanpa didasari dengan ilmu dan hikmah yang benar.
Jejak kaki kuda yang mengering tersebut, disimpan dengan baik oleh Samiri. Dilansir dari repubika.co,id, Nabi Musa yang meninggalkan Bani Israil menuju bukit Thur untuk menerima mukjizat Taurat selama 40 malam, menugaskan Nabi Harun untuk menjaga Bani Israil. Kesempatan ini akhirnya dimanfaatkan oleh Samiri yang memang sedari awal adalah seorang penyembah sapi tulen, untuk membuat “Tuhan” baru yang bisa disembah oleh Bani Israil. Nabi Harun yang berusaha sekuat tenaga mencegah hal itu, tak kuasa berbuat karena kebodohan dan kengototan kaum tersebut.
Setelah Samiri sukses menyesatkan Bani Israil, ia lantas memerintahkan agar emas-emas yang dibawa oleh rombongan tersebut dilebur menjadi satu dengan tanah kering bekas tapak kuda Jibril yang disimpannya. Dilansir dari republika.co.id, cairan tersebut akhirnya dibentuk menjadi patung sapi. “Jadilah anak sapi!” teriak Samiri girang tanpa merasa berdosa. Lupa sudah dirinya akan keesaan Allah. Termasuk kaum Bani Israil yang diperingatkan Musa agar tak menyembah berhala. Nabi Harun sendiri tak kuasa mencegah kejadian tersebut.
Nabi Musa yang mengetahui peristiwa tersebut, lantas mengusir Samiri agar tak lagi berada di tengah-tengah kaumnya. Patung sapi yang disembahnya, akhirnya dilempar ke dalam api yang menyala-nyala dan habis tak tersisa menjadi abu. Adapun Samiri sendiri, akhirnya terkucilkan dan menderita penyakit kulit misterius sepanjang hayatnya. Sumber dari republika.co.id menyebutkan, kisahnya terdapat dalam Alquran surah Thaha ayat 85-91 dan ayat 95-98.
Baca Juga : Nabi Harun, Juru Bicara dan Tangan Kanan Musa dalam Menghadapi Kemungkaran Fir’aun
Meski sosok Samiri telah tiada, praktik penyembahan di atas nyatanya masih terjadi di era modern ini. Entah itu oleh seorang dukun, paranormal, dan sekte pemuja setan. Padahal, jelas sekali bahwa Islam sangat melarang praktik syirik tersebut yang bisa merusak akidah dan keimanan kita. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah dan perbuatan Samiri di atas.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…