Beberapa waktu yang lalu sempat santer masalah kaya usia muda karena jadi affiliator judi online dan flexing. Ending-nya para crazy rich itu satu persatu harus berurusan dengan hukum karena memperoleh kekayaannya dengan melakukan penipuan. Ya, kasus kaya usia muda itu memang jarang terjadi, namun bukan berarti hanya fiksi.
Seperti contohnya pria bernama Sam Bankman yang satu ini. Padahal baru berusia 30 tahun, namun namanya sudah masuk jajaran orang paling kaya di majalah Forbes. Lalu dari mana sih sumber kakayaannya itu? Berikut ulasan lengkapnya.
Sam Bankman-Fried awalnya juga berjuang keras
Sam Bankman bukanlah keturunan konglomerat, meskipun keluarganya memiliki harta yang lumayan berada, namun bukan berarti kaya raya. Sebelum masuk daftar orang paling kaya dalam majalah Forbes, dia sempat bekerja di perusahaan perdagangan Wall Street Jane Street.
Uniknya, pekerjaan yang dia tekuni sangat berbeda dengan latar belakang pendidikannya, di mana Sam adalah lulusan MIT dengan gelar fisika. Nah, barulah setelah itu bersama dengan beberapa koleganya, Sam mendirikan sebuah perusahaan bernama Alameda Research pada tahun 2017. Perusahaan tersebut bahkan sampai saat ini jadi salah satu yang terbesar di dunia dengan kepemilikan aset krypto. Dari hanya pekerja biasa, dirinya telah mengubah nasib jadi salah satu orang paling kaya di dunia.
FTX juga jadi pundi-pundi harta bagi Sam Bankman
Bagi yang sudah sering menyelam di dunia cryptocurrency, pastinya akan sangat tahu dengan FTX. Platform turunan kripto ini diluncurkan oleh Sam pada tahun 2019 dan terus meroket tiap harinya. Dilansir dari laman Liputan 6, FTX sudah mendapatkan uang sekitar US$ 40 juta (sekitar Rp576 miliar) dengan penilaian US$ 1,2 miliar (sekitar Rp17,3 triliun).
Apalagi di tahun 2021, pengguna platform ini kian meningkat. Bahkan, pada akhir tahun 2021 sudah memiliki 5 juta pengguna aktif. Bayangkan saja, setiap harinya pastinya banyak transaksi kripto yang terjadi dan tentu masuk juga dalam pemasukan untuk FTX sendiri.
Lalu kenapa FTX jadi terus melejut tiap harinya
FTX bukan satu-satunya perusahaan yang berkecimpung dalam dunia kripto, tentu banyak saingannya. Namun kenapa FTX bisa mendapatkan kesuksesan seperti ini? Usut punya usut, semua berasal dari adanya banyak fitur yang sangat menguntungkan buat para penggunanya. Misalnya saja, Sam menjamin platformnya tidak sering mengalami crash saat digunakan.
Selain itu, adanya kelonggaran satu akun di mana saldo margin saling mengimbangi, daripada banyak akun margin yang membuat platform ini jadi sangat diminati. Alhasil, bukan hal yang aneh kalau FTX jadi salah satu platform yang merajai dalam dunia kripto.
Meski kaya usia muda, namun hartanya disumbangkan
Sebagai informasi, pria yang masuk dalam jajaran orang terkaya di majalah Forbes ini masih berusia 30 tahun. Dengan kekayaan yang fantastis itu, bukan berarti semua digunakan untuk hal yang tidak berguna. Uniknya, alih-alih duitnya dipakai untuk investasi atau beli barang mahal, Sam malah mendonasikan kekayaan yang dimiliki.
Bahkan kelak dirinya hanya ingin menyimpan 1 persen kekayaaannya saja dan sisanya akan disumbangkan. Meskipun kenyataannya, kadang harta yang dimilikinya juga digunakan untuk keperluan perusahaan seperti iklan dan lain-lain. Tapi satu hal yang pasti, rasa untuk terus berbagai untuk sesama Sam patut diacungi jempol.
BACA JUGA: Sehari Sedekah Rp 10 Juta, Inilah Sosok HM Fitno yang Bikin Orang Kaya Kapok Pamer Harta
Ternyata, kaya di usia muda tidak hanya tipu daya affiliator atau flexing, namun benar ada di dunia nyata. Bahkan sampai masuk dalam jajaran orang paling kaya di dunia. Meskipun punya harta yang berlimpah, tapi Sam tidak lupa untuk membagikannya kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.