Kita semua tahu bahwa di dunia ini banyak sekali suku bangsa dengan tradisi yang beraneka ragam. Mereka juga memiliki gaya arsitektur yang unik dalam membangun rumah tradisional mereka. Meski kini zaman sudah modern, namun tidak sedikit dari mereka yang tetap mempertahankan model bangunan tradisional sebagai tempat untuk mereka tinggali.
Baca Juga :Inilah Para Seleb Cantik yang Masuk Agama Islam
Rumah-rumah tradisional ini biasanya memiliki makna sendiri dalam setiap pembangunannya. Makna tersebut merujuk pada kegunaan, fungsi sosial dan juga arti budaya yang mengilhami pemberian motif dan corak bangunan. Beberapa rumah tradisional di dunia memiliki keunikan dilihat dari segi model, fungsi dan juga bahan-bahan yang digunakan untuk membangunnya. Berikut 5 rumah tradisional terunik yang ada di dunia.
Indonesia terkenal dengan negara yang memiliki lebih dari seribu suku bangsa sehingga tak heran jika di negara ini juga memiliki banyak jenis rumah tradisional. Salah satunya adalah rumah tradisional Mbaru Niang yang berada di desa Wae Rebo, Flores. Rumah ini termasuk rumah paling unik di dunia dan telah mendapatkan penghargaan tertinggi kategori konservasi warisan budaya dari UNESCO Asia Pasifik pada tahun 2012.
Bangunan ini terdiri dari 5 tingkat yang kesemuanya ditutupi atap yang berbentuk kerucut. Tingkat pertama disebut lutur atau tenda adalah tempat tinggal bagi penghuninya. Tingkat kedua, lobo atau loteng digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan barang. Tingkat ketiga adalah lentar yang berfungsi menyimpan benih jagung dan tanaman lain untuk bercocok tanam. Tingkat keempat, lempa rae yaitu tempat menyimpan stok cadangan makanan. Dan tingkat terakhir, hekang kode, yaitu tempat menyimpan sesajian untuk para leluhur.
Tersebutlah sebuah desa kecil bernama Tiebele yang berada di selatan Burkinafaso, sebuah negara yang terpencil di daratan Afrika Barat. Desa ini merupakan tempat tinggal dari salah satu suku tertua di Afrika bernama Kassena. Tiebele ini sangat dikenal dengan arsitektur Gourounsi, yaitu tradisi menghiasi setiap dinding rumah dengan lukisan etnik yang menakjubkan.
Orang-orang Kassena membangun rumah mereka dari bahan lokal seperti tanah, kayu, jerami hingga kotoran sapi. Tanah yang suda dicampur dengan kotoran sapi digunakan sebagai bahan pembuat dinding pengganti batu bata.
Rumah-rumah di Tiebele memiliki dinding yang sangat tebal dan dirancang tanpa jendela kecuali satu atau dua lubang kecil untuk membiarkan cahaya masuk ke dalam.
Traveler pasti mengira rumah yang atapnya sudah ditumbuhi rerumputan ini adalah rumah tua yang sudah usang. Namun tidak demikian di Norwegia, rumah dengan atap rumput ini adalah tradisi dalam membangun rumah di sana. Dengan kata lain rumput-rumput yang tumbuh subur yang juga berfungsi sebagai genting ini sengaja ditanam di sana.
Biasanya ketebalan rumput tersebut sekitar 15 hingga 20 sentimeter dengan berat mencapai 50 kilo gram per meter persegi dan di saat musim hujan bobotnya bisa meningkat hingga mencapai 80 kilo gram.
Tradisi ini sudah ada selama ratusan tahun dan berawal dari zaman Viking di abad pertengahan. Namun pada abad ke-19 tradisi rumah beratapkan rumput ini mulai tergerus oleh kemajuan zaman. Banyak rumah yang dibangun dengan atap genting yang modern. Kabar baiknya lama kelamaan muncul kembali gerakan melestarikan tradisi tersebut, sehingga kelestariannya masih terjaga hingga kini.
Ger merupakan rumah tradisional penduduk Mongolia yang berbentuk lingkaran dan dibangun menyerupai tabung dengan atap yang melengkung. Uniknya dari rumah ini adalah bahwa bangunannya dapat dibongkar pasang hanya dalam satu jam saja. Rumah model ini sepintas nampak seperti rumah tradisional orang Eskimo bernama Iglo.
Dinding rumah ini terbuat dari bahan semacam terpal yang terbuat dari kulit binatang. Lubang diatas berfungsi sebagai tempat pembuangan asap yang berasal dari pemanas ruangan yang diletakkan di tengah Ger.
Rumah Ger biasanya menghadap ke selatan dan sisi itulah diletakkan pintu. Sedagkan sisi yang berseberangan dengan pintu merupakan tempat yang dianggap paling terhormat.
Beranjak ke darata Afrika, disana terdapat sebuah suku yang terkenal akan bakatnya dalam bidang seni dan arsitektur. Suku ini berasal dari Afrika Selatan dan juga Zimbabwe yang dikenal dengan nama suku Ndebele. Hal tersebut dapat dilihat dari bangunan rumah tradisional suku ini yang kaya akan corak dan motif artistik berwarna warni. Tradisi melukis rumah warna warni ini sudah ada sejak dahulu ketika suku ini dikenal sebagai prajurit tangguh dalam menakhlukkan kelompok etnis lain.
Namun ketika mereka mengalami kekalahan telak dalam peperangan melawan pemukim berbahasa Belanda bernama Boer, orang-orang Ndebele hidup dibawah penindasan suku lain. Maka dari itu mereka mulai menggunakan simbol-simbol ekspresif yang digambar di tembok rumah mereka sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain secara diam-diam. Karena orang-orang Boer tidak mengerti maksud dari lukisan itu dan menganggapnya tidak berbahaya maka suku Ndebele tetap bisa melukis corak tersebut hingga sekarang.
Itulah kelima rumah tradisional terunik yang ada di dunia. Kira-kira jika kalian disuruh tinggal di rumah-rumah tersebut, kalian kerasan apa tidak ya?
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…