in

Nestapa Ronald Fagundez, Pemain Jenius yang Sekarang Berlaga dari Kampung ke Kampung

Bagi pencinta sepak bola tahun 2000-an ke atas, tentu permainan Ronal Fagundez masih sangat lekat di ingatan. Pasalnya, sebagai legiun asing ia menjelma menjadi bintang kompetisi Indonesia yang kemampuannya tidaklah bisa diremehkan. Sejumlah klub mulai kasta atas sampai bawah pernah dibelanya. Terakhir, pesepakbola yang kerap dilabeli dewa kaki kiri ini bergabung dengan PSIS Semarang

Setelah klub berjuluk Panser Biru itu sosoknya perlahan mulai menghilang dan kariernya juga redup. Kabarnya saat ini di usia 39 tahun, ia tetap menggeluti olahraga paling dicintainya tersebut. Namun, kompetisi yang dijalani sekarang berbeda dari yang pernah ia rasakan dahulu. Hanya lapangan berdebu tanpa tribune, menjadi saksi bisu skill hebatnya sekarang. Selain itu suara komentator yang lihai memandu laga juga jadi penghias aksinya sekarang.

Pria asal Uruguay ini banyak melakoni pertandingan tarkam di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan sekitarnya. Berduet dengan beberapa pemain asing lain, Fagundez tetap saja lihai memberikan umpan dan mengatur serangan tim yang dibelanya. Melansir laman Striker.id, baru-baru ini sosoknya terlihat nongol di kompetisi tarkam di wilayah Boyolali. Sebelumnya, aksinya juga sempat menjadi penghias di turnamen antar kampung wilayah Dieng.

Pada tahun 2015, ia bersama dengan beberapa mantan punggawa Timnas juga mengikuti tarkam bertajuk Liga Ramadhan di Makasar sana. Tergabung dengan Khaka FC, Ronald bermain bersama pemain asing lain seperti Mario Costas dan Evabdro. Ketika itu babak 16 besar mampu dicapai tim yang diperkuatnya. Dari penelusurun penulis, pemain luar yang mau membela klub tarkam akan dibayar dengan nilai jutaan dengan sejumlah bonus.

Melihat hal itu tidak salah kalau kini, banyak pemain asing yang kariernya meredup atau berstatus punya klub mau bermain di sana. Selain jadi pemain panggilan tim kampung, sempat Fagundez bergabung dengan PS PPKS Marihat Kabupaten Simalungun untuk turnamen tahunan Union Cup ke VIII tahun 2016. Pria berperawakan kurus ini juga sempat kembali ke Borneo FC untuk mengikuti laga yang bertujuan untuk launching tim Kalimantan tersebut. Beberapa laga eksibisi juga menjadi penghias kariernya setelah tidak lagi aktif di sepak bola Indonesia.

Fagundez di PSIS Semarang [Sumber Gambar]
Perjalanan karier Ronald Fagundez juga sempat berada di titik nadir, tatkala klub yang sempat dibelanya PSIS melakukan praktek sepak bola gajah ketika bertanding dengan PSS Sleman. Meski sebetulnya, dalam lagi itu ia absen, tapi mantan PSM Makasar ini tetap dihukum berupa denda dan larang bermain selama lama 5 tahun. Berangkat dari hal ini juga lah, kemudian Ronald masuk pada percaturan sepak bola antar kampung. Baru pada tahun 2017 ia menerima pemutihan, tapi lantaran usianya banyak klub mengurungkan niat untuk merekrutnya pemain ini.

Masih terkait pria flamboyan ini, beberapa bulan yang lalu ia sempat menjadi pembicara dalam sebuah forum diskusi sepak bola. Diundang kanal olahraga Bola, di sana ia didapuk untuk berbicara permasalahan tentang naturalisasi pesepakbola. Menurutnya tentang hal itu yang dikutip Boombastis dari laman Bolasport, ia berujar kalau hal terpenting untuk sepak bola Indonesia adalah pembinaan usia muda. Fagundez juga menambahkan kalau sudah dua kali mengajukan pindah warga negara Indonesia tapi pengajuan itu belum terpenuhi.

Forum Bola [Sumber Gambar]
BACA JUGA: Dari Tarkam ke Timnas, Beginilah Perjalanan ‘Sensasional’ Penyerang Timnas Asal Malang Indonesia

Begitulah sobat Boombastis yang budiman, kisah mengenai senjakala karier seorang Ronald Fagundez. Apa yang dilakukan olehnya itu, semakin menambah daftar panjang pesepakbola Indonesia berlaga di pertandingan-pertandingan antar kampung. Sebuah hal yang membuktikan kalau Tarkam Indonesia begitu menggiurkan untuk beberapa pesepakbola.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Hopi, Suku Primitif Amerika yang Ramalannya Sudah Banyak Terbukti Benar

Menilik Kebijakan 54 Industri Indonesia yang 100 Persen Bisa Dikuasai Pihak Asing