Pada tanggal 26 Oktober yang lalu, sebuah roket NASA dilucurkan untuk mengirim beberapa bahan ke stasiun luar angkasa. Namun roket tersebut meledak beberapa saat setelah lepas landas. Beruntung roket tersebut tidak berawak dan tidak ada korban meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Wilayah Virginia dihebohkan dengan suara ledakan yang cukup keras selama beberapa detik. Roket komersial tanpa awak menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional meledak dan puing-puingnya jatuh di atas Virginia. Nama roket ini adalah Antares dan sudah dipersiapkan peluncurannya selama 18 bulan. Sayangnya, saat diluncurkan di kompleks peluncuran pantai Pulau Wallops, roket tersebut tidak meluncur seperti yang diharapkan, dilansir oleh Dailymail.co.uk, (29/10).
Wakil presiden eksekutif dari Orbital Sciences, Frank Culbertson mengatakan bahwa tidak ada yang salah pada detik ke 10 hingga 12. Namun di saat 20 detik setelah peluncuran, roket tersebut meledak dan puing-puingnya runtuh. Staf langsung mengirimkan sinyal kerusakan sebelum puing-puing itu menyentuh tanah.
Baca Juga: Ini Dia 4 Cara Traveling ke Luar Angkasa!
Ledakan api yang sangat besar dan kebakaran yang terus terjadi setelah roket meledak masih dapat dilihat, seolah menyinari langit yang gelap. Hingga berita diluncurkan, belum diketahui apa penyebab ledakan roket Antares. Persiapan dari pihak NASA tentunya sudah matang, roket yang akan mengirimkan beberapa pasokan ke stasiun luar angkasa telah dipersiapkan sangat lama dan sudah diperiksa dengan teliti.
“Ini menakutkan, semua pihak bingung,” ujar Michelle Murphy, pemilik penginapan di Virginia. “Ada dua ledakan. Yang pertama kami memang sudah siap (ledakan yang muncul saat pesawat dinyalakan), namun kami tidak siap mendengarkan ledakan kedua (saat roket meledak dan terbakar). Rasanya seperti mengguncang penginapan saya, seperti gempa bumi,” lanjutnya.
Pihak NASA sangat menyesal karena kegagalan ini, mereka berjanji akan melakukan penyelidikan mengenai penyebab ledakan roket yang seharusnya tidak terjadi ini.