Menjadi wanita memang tak pernah mudah. Bukan hanya perkara emansipasi yang lemah atau fisik yang tak sekuat pria, tapi juga tentang perlakuan-perlakuan khusus yang diterima para wanita. Di zaman sekarang ini, kadang masih ditemui kezaliman-kezaliman yang dialamatkan kepada para kaum hawa dengan bentuk yang macam-macam.
Tak hanya di masa sekarang, di waktu dulu para wanita juga sudah mengalami hal-hal buruk. Termasuk salah satunya adalah harus melakukan ritual-ritual yang secara fisik sangat menyiksa. Namun hal karena tersebut adalah adat dan tradisi, maka mereka tak punya pilihan selain melakukannya.
Sejarah mencatat ada beberapa ritual dan kebiasaan yang khusus ditujukan kepada kaum wanita. Sayangnya, hal-hal tersebut menyakitkan. Berikut ini beberapa ritual khusus wanita yang bahkan pria bakal sangat kesakitan ketika melakukannya.
1. Dikubur dalam Pasir Panas
Suku Luiseno yang ada di California Selatan, Amerika, punya semacam tradisi khusus wanita yang bisa dibilang cukup ekstrem dan mematikan. Ya, dalam waktu-waktu tertentu para wanita digiring untuk melakukan upacara penguburan diri di dalam pasir. Biasanya hal ini dilakukan saat seorang gadis mengalami menstruasi pertamanya.
Prosesinya sendiri sesederhana menggali pasir lalu kemudian si gadis menempati lubangnya dan ditutup lagi, namun hal tersebut bisa dibilang cukup menyiksa. Alasannya tak lain karena pasir di California ini sangat panas dan para gadis harus tetap terkubur setidaknya setengah hari. Coba bayangkan sakitnya seperti apa. Uniknya, ketika para gadis menahan sakit yang luar biasa macam begini, keluarga mereka bersorak gembira karena sebentar lagi ada salah satu anggota keluarga yang bakal mendapatkan titel dewasa.
2. Kaki Lotus di Tiongkok
Mengikat kaki atau yang lebih dikenal dengan istilah Lotus Feet adalah semacam tren yang cukup populer di Tiongkok, terutama di abad ke 10 dan 11. Kaki lotus menjadi viral di masa itu lantaran bisa merepresentasikan kecantikan wanita. Menurut para pelakunya, pengikatan kaki bisa dikatakan sebagai simbol kelembutan, sensual, dan juga kecantikan luar biasa.
Meskipun jadi representasi kecantikan, tapi dalam prosesnya kaki lotus ini dilakukan dengan cara-cara yang menyakitkan. Jadi, untuk bisa membuat kaki menjadi lebih kecil dilakukan berbagai langkah ekstrem macam melakukan peremukan paksa sampai memakai sepatu dengan ukuran yang sangat kecil. Sangat menyakitkan tentu saja, tapi wanita-wanita Tiongkok dulu rela melakukan ini dengan tujuan-tujuan di atas.
3. Khitan Perempuan
Agak tidak lazim mendengar khitan wanita mengingat hal tersebut selalu dilakukan oleh kaum pria. Tapi, salah satu suku di Uganda bernama Sabiny memang benar melakukan proses sunat untuk wanita. Tentu kamu bertanya-tanya kenapa bisa dan apa juga yang bakal dipotong. Ya, semua ada alasannya. Khitan wanita di suku ini bertujuan sebagai simbol kesetiaan istri kepada suaminya.
Untuk bagian disunat sendiri adalah klitoris. Entah, tidak diketahui pertimbangan apa yang membuat suku Sabiny melakukan hal tersebut. Pada prosesnya sunat ini dilakukan dengan cara yang benar-benar manual. Ya, hanya berbekal alat-alat tajam dan tanpa bius. Terdengar menyakitkan? Tentu saja. Tak usah heran pula ketika mengetahui banyak wanita Sabiny yang pingsan ketika melakukan ritual ini.
4. Penyayatan Perut
Senada dengan suku Sabiny, salah satu etnis di Nigeria juga melakukan ritual yang luar biasa menyakitkan bagi kaum perempuannya. Bukan sunat, melainkan sayat perut. Ritual ini akan dilakukan setiap kali ada gadis-gadis yang mendapati menstruasi pertamanya. Tujuan ritual ini sendiri tak lain sebagai lambang kedewasaan.
Dalam prosesnya, ritual ini juga dilakukan dengan cara yang masih sederhana. Ya, penyayatan dijalankan begitu saja tanpa bius atau semacamnya. Mirisnya lagi, penyayatan dilakukan sampai empat kali di bagian perut. Di dalam hati kecilnya para wanita ini pasti menolak, tapi mau bagaimana lagi, penyayatan ini adalah tradisi yang sudah dilakukan sejak lama.
5. Setrika Dada
Jika khitan dan sayat perut tidak cukup ekstrem, di salah satu wilayah di Kamerun ada sebuah ritual yang mungkin akan membuatmu menangis. Ya, ritual ini tak lain adalah penyetrikaan dada. Jadi seperti teks harfiahnya, ritual ini bertujuan untuk membuat dada-dada para gadis menjadi rata. Aksi ini sekaligus sebagai simbol kedewasaan alias pubertas.
Tata caranya sendiri juga sangat ekstrem. Dada para gadis ini ditindih dengan batu panas lalu kemudian dibebat sangat erat sehingga tidak membuat payudaranya tumbuh. Mirisnya, hal ini dilakukan oleh ibu kepada anak-anak gadisnya. Tapi, jika kamu berpikir ibu-ibu di sana kejam, maka jelas salah kaprah. Pasalnya, ternyata ritual ini juga bertujuan untuk menghindarkan para gadis dari aksi-aksi pemerkosaan. Tanpa dada mereka jadi terlihat seperti pria. Tapi, apa pun tujuannya, ritual ini sempat ditentang oleh masyarakat dunia.
Inilah beberapa ritual ekstrem yang dialamatkan kepada mereka kaum hawa. Kabar baiknya, hampir semuanya ini sekarang tak lagi dilakukan karena satu dan lain hal. Meskipun demikian, masih banyak kaum wanita yang masih mengalami penindasan, walaupun sudah tak berbentuk ritual.