Bagian unik yang masih tertanam dalam masyarakat adalah adanya sisa-sisa ritual dan tradisi yang dijalankan hingga kini. Sebagian masyarakat masih menjalankan tradisi yang ada dari nenek moyang mereka. Meski beberapa ritual terlihat cukup aneh dan salah, tapi mereka mengungkap adanya hubungan magis dari tindakan yang tidak masuk akal tersebut.
Baca Juga :5 Penemuan Aneh yang Pernah Diciptakan Manusia
Beberapa ritual yang kurang masuk nalar ini memang tampak menyakiti dan menyiksa tubuh tiap orang yang melakukannya. Seperti berjalan di atas bara, memberi makan binatang dengan jasad manusia bahkan ritual yang mengharuskan menusuk bagian tubuh manusia sampai berdarah-darah. Meski terlihat mengerikan tapi inilah tradisi dan budaya yang dianut tiap kepercayaan manusia di belahan bumi ini. Dan berikut 7 ritual paling aneh yang ada di seluruh dunia.
Festival menjadi salah satu jenis yang paling umum dari ritual manusia, dan Thaipusam adalah salah satu yang paling menarik dalam kategori tersebut. Festival ini sebagai simbol untuk menaklukkan kejahatan setan Soorapadman oleh Murugan dengan tombak yang diberikan oleh Parvati. Acara ini dilaksanakan setiap bulan purnama di bulan Tail Thai, bulan Januari atau Februari masehi. Persiapan festival Thaipusam adalah bagian awal dari aksi ekstrim yang akan dilakukan selama festival. Mereka yang akan melakukan festival akan berpuasa selama 48 hari, mereka hanya diperbolehkan makan satu kali dalam sehari dan makanannya harus murni yang disediakan dari ritual ini.
Pada hari festival akan terlihat banyaknya pengabdian yang mereka tunjukkan selama festival. Pengabdian yang dilakukan termasuk melakukan pencukuran rambut di kepala, melakukan tindik di berbagai bagian tubuh bahkan melukai tubuh sendiri. Banyak atraksi menusukkan tombak kecil di tubuh mereka sendiri untuk simbol menghormati pembunuhan Seoorapadman. Yang tidak tahan melihat darah sepertinya harus menghindari festival yang satu ini.
Kadangkala ritual dipraktekkan dengan mengajak alam ikut serta dalam prosesnya. Dan dalam proses penguburan langit yang dilakukan di Tibet, mereka benar-benar mengajak alam untuk turut serta. Tanah Tibet yang berbatu membuat masyarakatnya kesulitan untuk menggali kuburan yang tepat. Kondisi ini dikombinasikan dengan keyakinan Budha dalam transmigrasi roh, dimana tubuh dianggap menjadi sebuah kapal kosong setelah kematian. Masyarakat Tibet membuat sebuah pemakaman langit untuk pembuangan mayat manusia yang meninggal di sana.
Jasad manusia mati ditempatkan di pegunungan tinggi, dimana burung-burung dan binatang lainnya membantu menyingkirkan jasad ini secara alamiah. Sebelum berangkat ke pemakaman, tubuh akan dibongkar oleh Rogyapas, yang bertugas berbicara pada jasad mati untuk membantu jiwa yang telah mati untuk pergi ke kehidupan selanjutnya. Burung Manyar adalah yang pertama untuk memakan daging mayat ini dan ketika mereka telah selesai tulang yang telah hancur berkeping-keping akan dimakan oleh gagak dan elang. Jika tubuh tidak habis dimakan sepenuhnya maka hal ini menjadi pertanda buruk bagi manusia mati tersebut.
Dari manakah Bungee Jumping sebenarnya berasal? Pernahkah kalian bertanya tentang hal itu? Hal ini menjadi bentuk yang agak aneh sekaligus menantang andrenalin dari kegiatan ini. Ritual menantang ini dilakukan di pulau Pentakosta, Venuatu. Masyarakat di sana akan membangun sebuah menara besar dari kayu, mengikat pergelangan kaki mereka dengan tanaman merambat dan kemudian melompat. Cukup menantang mengingat tali yang mereka pakai berasal dari tanaman merambat bukannya sebuah tali yang aman untuk bungee jumping.
Ada legenda di balik ritual ini yang mengisahkan seorang wanita yang marah dengan prilaku agresif seksual dari suaminya, jadi dia lari ke hutan dan memanjat menara tongkat. Wanita ini sampai di ujung menara dan mengikatkan tanaman merambat pada kakinya dan melompat.
Dia selamat karna tali yang ia ikatkan menahannya dari benturan ke tanah. Suaminya yang ternyata mengikutinya juga ikut melompat dari menara, tapi ia tidak membuat ikatan pada kakinya dan akhirnya mati di terbentur tanah. Masyarakat dari Venuatu sekarang melakukan lompatan ini untuk memastikan mereka tidak pernah tertipu oleh perempuan dengan cara ini lagi. Namun sepertinya mereka perlu mengupgrade kualitas tali yang dipakai.
Tradisi dari Thailand yang satu ini memang sebuah keunikan tersendiri yang ada di planet ini. Pemakaian cincin pada leher di kelompok suku Kayan, memang menjadi tradisi yang aneh dan unik. Mereka memakai cincin pada leher mereka yang akhirnya membuat penampilan mereka tampak ekstrem dengan leher yang makin terlihat panjang. Berat dari besi yang terus menerus menekan pundak mereka membuat pertumbuhan pundak tertahan oleh besi sehingga membuat leher mereka yang tampak tumbuh ke atas.
Awalnya cincin leher ini menjadi simbol kekayaan dan status di masyarakat Kayan, tapi kemudian berlanjut mencerminkan keindahan dari wanita-wanita suku Kayan ini. Tradisi ini diketahui juga di anut oleh orang-orang selatan Ndbele Afrika sebagai simbol status mereka. Setelah melepas cincin leher ini banyak wanita yang merasa tidak nyaman dengan leher mereka karna sebagian hidup mereka telah memakai benda tersebut.
Mengingat sifat dari pemakaian hallucinogen tentunya menjadi pertimbangan untuk tidak mengkonsumsinya dengan sembarangan bukan? Namun ternyata benda ini telah di adaptasi oleh sebuah agama untuk digunakan dalam ritual agama mereka. Beberapa mengaku setelah mengkonsumsi zat hallucinogen ini mereka akan merasa berada di alam bawah sadar yang akan mendekatkan mereka pada dunia spiritual. Beberapa agama mengandalkan pengalaman mendalam untuk menegaskan iman, dan kepercayaan umatnya dari pengalaman bawah sadar mereka menggunakan zat ini.
Di antara orang-orang dari Amazon, Peru, Ayahuasca adalah ramuan yang digunakan dalam metode ritual untuk menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan dunia spiritual. Namun tradisi ini ternyata telah dimiliki oleh beberapa masyarakat di masa lalu. Masyarakat suku Aborigin Australia, Equatorial Afrika dan suku Maya kuno ternyata telah menggunakan zat Hallucinogen ini untuk meningkatkan pengalaman religius mereka secara teratur.
Di Kerajaan Afrika, Fon dan Kongo sekitar 6 ribu tahun yang lalu sebuah tradisi Voodoo telah diciptakan di masyarakat. Dan hari ini, 30 juta orang modern di Togo, Ghana dan Benin masih melanjutkan ritual ini. Wilayah Fon sering disebut sebagai ‘Cradle of Voodoo’ oleh para ilmuwan dilihat dari perkembangan praktek Voodoo di daerah tersebut.
Ciri-ciri tertentu dari Voodoo adalah penghormatan leluhur, penggunaan benda untuk melindungi, melukai dan adanya beberapa tarian dalam ritual. Versi barat dari ritual Voodoo ini dimodifikasi dari adanya boneka yang menyerupai wujud manusia. Namun beberapa masyarakat modern mengaku tidak bisa mengerti dari jalan ritual Vodoo ini, mereka menyebutnya “sesuatu yang tidak akan pernah mereka mengerti.”
Ritual yang satu ini dilakukan masyarakat Malagasy di Madagaskar pada festival Famadihana. Festival tersbeut bermakna ‘menghidupkan tulang belulang’. Ritual yang terjadi tiap 2-7 tahun ini ditandai dengan menggali kuburan orang mati yang dicintai kemudian mereka memikul dan mengajak mayat tersebut menari bersama. Diiringi dentuman musik keras di area kuburan mereka akan terus menggoncang tubuh mayat sampai ritual ini berakhir.
Ketika festival selesai maka jasad akan dikembalikn ke makam bersama dengan terbenamnya matahari. Mereka akan menguburkan kembali jasad bersamaan dengan beberapa hadiah uang dan alkohol serta mayat ditempatkan terbalik untuk menutup siklus hidup dan mati. Setelah pembersihan ritual akhir, makam akan segera ditutup. Tradisi ini hampir sama dengan ritual yang terdapat di suku Toraja, Sulawesi Selatan yang disebut ‘Ma’nene’. Meski terlihat menyiksa mayat namun ritual Famadihana ini menjadi semacam reuni bagi keluarga yang ditinggalkan dan menunjukkan cinta kasih mereka pada jasad orang yang telah meninggal.
Baca Juga :11 Pulau Super Aneh yang Benar-Benar ada di Bumi
Ritual-ritual unik di atas memang menjadi sebuah tradisi dari leluhur mereka yang masih lekat di masyarakat saat ini. Meski dinilai cukup aneh dan diluar nalar mereka namun itulah keyakinan yang ada di daerah tersebut. Sebagai manusia sosial tentunya kita harus menerima dengan menghormati tradisi yang berlaku di daerah tersebut.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…