Kebanyakan ritual kematian yang dilakukan adalah upacara penguburan seperti biasa yang disertai dengan iringan doa. Kalaupun ada kegiatan tambahan, biasanya hanya berupa selamatan.
Baca Juga : 7 Fakta Mengerikan dari Pembantaian Jutaan Umat Manusia di Masa Lalu
Meski begitu, ternyata ada juga ritual kematian yang lebih dari itu. Mulai dari orang-orang yang berniat untuk mati hingga ritual mengerikan yang harus dilakukan orang-orang yang ditinggalkan. Berikut ini beberapa diantaranya.
Sutee adalah sebuah tradisi kematian Hindu yang dilakukan di India kuno yang melibatkan pengorbanan diri para janda. Ketika suami meninggal dunia, maka jasad mereka akan dibakar dan jandanya juga ikut dibakar hidup-hidup bersama sang suami.
Tradisi ini sudah dijalankan selama berabad-abad di India meskipun beberapa kali sudah dilakukan pelarangan, ternyata sampai sekarang juga masih ada yang melakukannya. Tradisi pengorbanan ini dilakukan dengan sukarela, tapi terkadang ada juga masyarakat yang memaksa seorang janda untuk melakukan Sutee. Bahkan wanita yang berusaha lari dari api malah ditusuk dengan tongkat bambu atau dipatahkan kaki dan tangannya agar tidak bisa lari.
Beberapa pendeta Buddha di Jepang yang disebut Sokushinbutsu melakukan ritual kematian dengan memumikan diri sendiri. Ritual ini banyak dilakukan di Jepang hingga akhir tahun 1800an dan akhirnya dilarang pada awal tahun 1900an.
Ritual ini membutuhkan proses yang panjang dan menyiksa yaitu selama 2000 hari. Pertama, semua lemak dalam tubuh harus dihilangkan, jadi mereka yang ingin melakukan ritual ini hanya boleh makan kacang dan biji-bijian tanpa menu lain selama 1000 hari. Selanjutnya adalah dengan menghilangkan cairan dengan cara hanya boleh memakan batang dan akar pohon pinus dalam jumlah kecil selama 1000 hari.
Langkah terakhir adalah minum teh khusus beracun yang bisa membuat peminumnya muntah dan diare. Kemudian, mereka akan duduk dalam posisi lotus di ruangan kecil dan menunggu hingga ajal tiba.
Para penganut Buddha Tibet memiliki tradisi yang unik dalam memperlakukan mayat. Mereka akan memotong-motong mayat kemudian meninggalkannya begitu saja di atas gunung. Tujuannya adalah agar mayat tersebut dimakan oleh burung-burung pemakan bangkai.
Mereka beranggapan bahwa jasad hanyalah sebuah wadah. Karena itulah mereka tidak memiliki keinginan untuk menyimpan, merawat atau menguburkannya. Sesuai dengan kepercayaan bahwa mereka menghargai setiap kehidupan, maka adalah hal yang wajar jika tindakan terakhir mereka adalah menggunakan sisa tubuh mereka untuk menunjang hidup makhluk lain. Bahkan kegiatan ini dianggap sebagai sebuah sedekah.
Bagi beberapa budaya, cara terbaik untuk menghormati mereka yang sudah meninggal adalah dengan memakan mereka. Menurut antropolog, tradisi ini dilakukan untuk menciptakan hubungan yang permanen antara yang masih hidup dengan yang sudah meninggal.
Tradisi ini dulunya dilakukan oleh masyarakat Melanesia di Papua Nugini dan suku Wari di Brazil. Meski begitu, tradisi seram ini sudah tidak lagi dilakukan.
Suku Viking memiliki ritual pemakaman yang lebih mengerikan lagi. Saat kepala suku meninggal dunia, tubuhnya akan diletakkan dalam sebuah makam sementara selama 10 hari saat persiapan lain dilakukan. Pada masa ini, salah satu gadis budak akan “sukarela” untuk bergabung dengan si kepala suku di akhirat.
Gadis budak ini akan dijaga sepanjang waktu dan diberi minuman yang memabukkan. Selanjutnya ketika upacara akan dimulai ia akan bersetubuh dengan enam pria Viking sebelum kemudian dicekik dan ditusuk hingga tewas. Ia dan kepala suku tersebut kemudian diikat dalam perahu kayu dan dibakar bersama.
Masyarakat suku Dani di Papua Barat punya kebiasaan memotong jari mereka ketika seseorang dalam keluarganya meninggal dunia untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang berduka. Wanita yang memiliki hubungan dengan orang yang meninggal, bahkan anak-anak harus memotong satu ruas jarinya saat ada anggota keluarga yang meninggal.
Untuk melakukan hal ini, pertama jari diikat erat dengan seutas benang, kemudian jari dipotong dengan kapak. Jari yang terputus tersebut kemudian dikeringkan dan dibakar hingga menjadi abu atau disimpan di tempat khusus. Ritual ini sekarang memang sudah dilarang, tapi efeknya masih terlihat pada orang-orang tua anggota suku Dani.
Baca Juga : 7 Legenda Hantu Mengerikan dari Berbagai Daerah di Indonesia
Itulah tadi beberapa ritual mengerikan yang berkaitan dengan kematian atau pemakaman. Setiap suku atau komunitas memang memiliki tradisinya masing-masing. Namun tradisi yang melukai atau bahkan menghilangkan nyawa orang lain memang seharusnya dihentikan karena hal ini tidak berperikemanusiaan.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…