in

Ramai Dibandingkan dengan Anies, Ini 3 Alasan Bu Risma Tidak Perlu jadi Cagub DKI Jakarta

Ramai perdebatan pendukung Anies Baswedan dan Tri Rismaharini karena kedua wilayah yang mereka naungi sama-sama dihantam banjir. Awal tahun 2020, Jakarta kembali digulung luapan air sampai berhari-hari akibat curah hujan yang cukup tinggi, banyak warga jadi korban dan menggugat gubernurnya sendiri. Karena menurut mereka yang menuntut, sudah lama sejak setelah Fauzi Bowo berhenti menjabat, Jakarta tak pernah terbenam seburuk itu.

Sementara, pertengahan Januari 2020, banjir hendak mengepung Surabaya. Namun dalam 3 jam saja, luapan air bisa dikondisikan. Situasi yang 180 derajat berkebalikan ini pun menyulut debat kusir pendukung Anies Baswedan dan Bu Risma. Pasalnya, beberapa elemen warga Jakarta mengingini Bu Risma menggantikan sosok Anies. Namun, banyak juga yang tidak setuju. Apalagi warga asli Surabaya yang sudah terlanjur cinta dan menaruh respek pada walikota yang menyabet penghargaan sebagai tiga besar Walikota Terbaik Dunia itu.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sejak 2017, reputasi dan kinerjanya banyak tergoyang. Mulai dari panas tahun politik yang membuatnya merelakan Sandiaga Uno ke Pilpres, kebijakan yang dianggap tidak lebih baik dari gubernur DKI sebelumnya, hingga banjir besar Jakarta sejak tahun baru yang membuatnya digugat.

Barangkali ini hanya ombak politik yang sedang dimainkan, sehingga banyak yang gagal untuk fokus mengatasi permasalahan. Berikut ini alasan mengapa agak terburu-buru rasanya bila mengingini Bu Risma melenggang ke Jakarta.

Gubernur dan Walikota adalah tanggung jawab yang berbeda

Lepas dari siapa dengan siapa yang kita bandingkan, di sisi tanggung jawab kerja saja keduanya berbeda jauh. Gubernur bertanggung jawab atas wilayah seprovinsi, sedangkan walikota bisa terkonsentrasi memperbaiki dan mengembangkan satu wilayah kota administratif.

Risma turun ke area ledakan [sumber gambar]
Idealnya, semua ada prosesnya. Sedangkan Jakarta menghadapi masalah di depan mata. Butuh 10 tahun dan tidak sedikit kebijakan kontroversial untuk Bu Risma bisa perbaiki dan kelola Surabaya. Tidak berarti dengan kehadirannya di provinsi DKI Jakarta, kemudian bisa menemukan solusi banjir dan polusi udara dalam sekejap mata.

Modal kerja keras Bu Risma belum tentu sesuai dengan ekspektasi warga Jakarta

Mungkin ada potensi dari walikota perempuan yang terkenal dengan kerja kerasnya itu buat mengemban Provinsi DKI Jakarta, tapi ia sendiri menyadari kemampuannya pada saat wawancara dengan Detik.com.

Jabatan yang sekarang diemban adalah bukan kehendaknya, dan itu pun dijalaninya dengan tidak mudah (meski berujung hasil yang luar biasa). Ketika ia sudah berikhtiyar (berusaha) dan tidak bisa lagi, maka persoalan ini akan dikembalikan ke Tuhan. Ya, hampir semua manusia begitu sih. Tapi, apakah Jakarta yang sedang butuh solusi konkrit, siap dengan penjelasan ini ketika semua berjalan tak sesuai ekspektasi?

Contoh idenya, tidak harus ambil orangnya

Masalah di Jakarta bukan cuma butuh sosok yang keren, melainkan SOLUSI. Ya, kalau ada masalah ya harus cari solusinya. Jakarta membutuhkan pemecahan masalah yang tepat dan cepat, di antaranya sistem pengelolaan sampah, kendaraan dan tata kota. Hal seperti ini bisa didapat dengan belajar dari wilayah lain yang bisa mengatasi masalah terkait dengan lebih baik. Ya, pimpinan daerah sekelas gubernur juga perlu mau membuka diri dan masukan, meski itu dari level otonomi yang berbeda.

Proses pembangunan Bozem untuk tampung banjir di wilayah Surabaya [image source]
Tidak harus memisahkan arek-arek Suroboyo dengan Ibu Walikota kebanggaan mereka hanya karena elektabilitasnya menarik buat ajang percaturan politik. Kalau kemudian Gubernur DKI saat ini dianggap belum solutif, tidak perlu pula panas-panasan membandingkan dengan wilayah tetangga, itu hanya hawa nafsu karena beda pandangan politik saja. Sebaiknya lakukan apa yang paling mungkin untuk disegerakan, yaitu memberi penyelesaian masalah sebelum mimpi buruk yang sama terulang.

BACA JUGA: Inilah 5 Potret Pengorbanan Risma, Walikota Hebat yang Bikin Warga Surabaya Sujud Syukur

Semoga persoalan di Jakarta bisa segera teratasi dan semua kepala daerah kita yang punya kualitas tidak hanya menjadi bahan tubir (keributan) elektabilitas dan alat politik. Melainkan juga membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin yang efektif.

Written by Orchid

Leave a Reply

Sering Dikaitkan Sebagai Tanda Kiamat, Ini Fakta Fenomena Salju yang Kembali Selimuti Arab

Bawa Liga Inggris hingga Ubah Logo Stasiun TV, Inilah Jasa Besar Helmy Yahya pada TVRI