Di Hari Buruh beberapa bulan lalu, di Yogyakarta ternyata banyak mahasiswa melakukan aksi vandalisme. Tak hanya mencoret dinding dengan tulisan “bunuh sultan”, tapi juga melakukan aksi pembakaran beberapa pos polisi di kota tersebut. Bahkan, rambu lalu lintas pun juga ikut menjadi sasaran para mahasiswa yang tengah berapi-api itu.
Nah, berbicara tentang perusakan rambu lalu lintas, memang terlihat sepele. Sebab, banyak juga di beberapa tempat di Indonesia, benda tersebut tidak dijaga dengan baik. Meski rambu sudah dalam keadaan patah atau dicoret-coret oleh orang iseng, sering kali hal ini tidak mendapat perhatian dari warga setempat. Kalau sudah seperti ini, rambu terus mangkrak dan tidak tahu kapan akan diperbaiki.


Jangan ditanya deh mengapa hukumannya cukup berat mengalahkan berkendara sambil merokok atau mendengarkan musik. Ya alasannya karena bisa membuat banyak korban jiwa melayang seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bahayanya lagi jika rambu tersebut merupakan pertanda kalau jalan sedang perbaikan atau kondisinya cukup rawan terjadi kecelakaan. Sehingga, mulai dari sekarang usahakan untuk menjaga keadaan dari rambu lalu lintas. Jangan hanya mengandalkan dinas perhubungan saja Sahabat Boombastis. Ya memang itu tugas mereka, namun dengan menjaga kondisi rambu lalu lintas dan segala fasilitas jalan, secara tidak langsung kita juga mencegah terjadinya kecelakaan.