in

Buat Anak Rantau 4 Kegiatan Ini Bisa Mengatasi Homesick Nuansa Ramadan di Kampung Halamanmu

kangen kampung halaman [image source]

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau suasana Ramadan di kampung halaman selalu ngangenin. Apalagi saat kita semua masih kecil. Setiap pagi sehabis sahur pasti jalan pagi, kadang menyalakan petasan hingga diteriaki banyak orang. Kalau lagi baik, pagi-pagi buta sudah ikut ronda untuk membangunkan orang-orang di seluruh desa untuk sahur.

Nuansa Ramadan selanjutnya tak bisa dipisahkan adalah setiap malam tarawih bareng dengan teman-teman. Kadang suka kepo dan ketemuan dengan gebetan di sebelah masjid. Ehem, ngaku deh! Momen-momen seperti ini tentu sudah berbeda kalau kita semua sedang merantau ke negeri jauh.

Untuk menuntaskan rasa kangen hingga pengin pulang karena homesick. Coba lakukan beberapa kegiatan di bawah ini. Sudah, jangan baper lagi, ya!

1. Ikut Ronda Untuk Bangunin Orang Sahur

Meski zaman sudah maju di mana bangunin orang sahur bisa pakai ping BBM, telepon, hingga pakai pengeras suara. Ronda tetap dipilih sebagai salah satu cara unik dan penuh dengan kearifan lokal. Dulu saat kita masih kecil, mungkin ronda dengan bambu, kaleng biskuit, hingga benda apa saja asal bisa menimbulkan bunyi keras.

ikut ronda [image source]
ikut ronda [image source]
Kalau sudah jadi anak rantau dan kangen suasana kampung, kenapa enggak ikut ronda saja. Setiap hari pasti ada gerombolan anak-anak yang membangunkan sahur. Ikutlah dengan mereka dan nikmati sensasi berkeliling kampung pagi buta tapi sangat menyenangkan. Berani coba cara ini?

2. Minta Dibangunin Oleh Ibu

Puasa di kampung halaman selalu identik dengan acara bangun-membangunkan. Setiap pagi kita pasti dibangunkan oleh ibu. Kalau enggak juga bangun pasti yang dicubit lah, disuapin langsung di kasur lah, atau disiram pakai air hingga akhirnya basa dan mau bangun untuk sahur di ruang makan.

Dibangunkan ibu [image source]
Dibangunkan ibu [image source]
Hal-hal seperti itu mungkin terlihat sederhana. Namun, setelah menjadi anak rantau justru menjadi momen yang tak akan bisa dilupakan sampai kapan pun. Bahkan saat puasa datang seperti ini kita pasti pengin dibangunin ibu. Pengin makan masakan ibu lalu dimarahi karena mau tidur sebelum waktu Subuh datang. Untuk sedikit mengobati rasa kangen, coba suruh ibu membangunkanmu setiap pagi. Pakai SMS atau telepon tidak masalah kan? Yang penting dengar suara ibu.

3. Masak Makanan dari Resep Ibu

Tidak usah didebat lagi, makanan yang dimasak oleh ibu adalah juaranya. Sampai kapan pun kamu akan susah menemui rasa yang sama di mana pun kamu berada. Sayangnya, masakan tidak bisa dikirim oleh ibu karena bisa basi dijalanan. Untuk mengatasi rasa kangen dengan masakan ibu di rumah, coba masaklah apa yang kamu sukai.

masak [image source]
masak [image source]
Mintalah resep dari ibu, suruh beliau membuat instruksinya juga. Setelah memiliki semua bahan, cobalah masak makanan yang suka kamu makan. Masukkan semua bumbu sesuai dengan aturan. Setelah matang, coba nikmati sembari membayangkan kalau itu ibu yang masak. Mungkin rasa masakanmu akan aneh, tapi percayalah itu lebih baik daripada beli makanan di jalanan.

4. Mengaji Setiap Hari

Saat bulan Ramadan tiba biasanya anak-anak akan disuruh mengaji di surau atau musala kalau di desa. Mereka akan menghabiskan waktu dengan mengaji hingga akhirnya waktu buka puasa pun tiba. Di masa lalu, kamu juga melakukan hal ini kan? Berangkat bareng-bareng ke masjid setelah sebelumnya diomeli ibu karena mau menghabiskan hari dengan tidur.

mengaji [image source]
mengaji [image source]
Kalau kamu mendadak kangen dengan suasana itu, kenapa enggak mengaji saja. Mungkin ikut ke masjid sebelah kos atau di dalam kamar. Bayangkan suasana Ramadan di masa lalu sembari mengaji dan meningkatkan keimanan.

Inilah empat kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi homesick nuansa Ramadan di kampung halaman. Coba praktikkan empat hal di atas agar kangen rumahnya sedikit terobati.

Written by Adi Nugroho

Leave a Reply

4 Sosok Berpengaruh Islam yang Meninggal di Bulan Ramadan

Mengenal Sulaiman Al Rajhi, Miliuner Muslim Terkaya di Dunia yang Rela Hidup Miskin Agar Bahagia