in

Rakyat Malaysia Patungan Dana Saat Utang Negara Membengkak, Bagaimana dengan Indonesia?

Utang negara memang menjadi masalah tersendiri yang sudah turun termurun diwariskan oleh satu penguasa kepada penerusnya. Setiap negara pasti punya utang bejibun yang harus dicicil dan dilunaskan. Tak hanya Indonesia saja yang kalang kabut akan hal tersebut, negara tetangga Malaysia juga merasakan hal yang sama.

Seperti yang diketahui, hingga saat ini utang Malaysia sudah menggunung sebanyak 1 triliun RM (Ringgit Malaysia). Jika dirupiahkan, maka setara dengan 3.500 triliun. Tentu, dengan utang sebanyak itu, tak hanya Perdana Menterinya saja yang cemas. Rakyat pun gotong-royong membantu. Selain bantuan rakyat, beginilah upaya yang dilakukan untuk mengurangi utang yang membengkak tersebut.

Penyebab utang negara yang membengkak

Perdana Menteri Najib Razak [Sumber gambar]
Jumlah utang yang banyak ini tentu menjadi PR besar yang harus diemban oleh pemerintah sekarang. Mahatir Muhammad sebagai PM Malaysia mengatakan bahwa hal ini terjadi karena kesalahan pemimpin sebelumnya, yaitu Najib Razak. Kondisi keuangan negara yang tak diperhatikan membuat utang tersebut beranak pinak, padahal sebelumnya Malaysia tak pernah memiliki utang lebih dari 300 miliar ringgit, tapi sekarang hal tersebut meningkat 3 kali lipatnya.

Memotong gaji pejabat sebanyak 10 persen

Jajaran Menteri Malaysia [Sumber gambar]
Sebagai solusi dari permasalahan finansial negara ini, Mahatir mengambil langkah pemotongan gaji pejabat negara sebanyak10 persen. Hal tersebut disampaikan seusai sidang kabinet pertama di Putrajaya, Rabu lalu. Mengenai pemotongan gaji, ini bukan kali pertamanya. Di periode sebelumnya (tahun 1981), Mahatir juga melakukan hal yang sama saat ia terpilih menjadi Perdana Menteri di negeri Jiran ini. Hal tersebut sangat jelas, gaji tersebut akan dikelola menteri keuangan untuk membantu pelunasan utang negara.

Warga Malaysia patungan mengumpulkan dana

Funding Malaysia [Sumber gambar]
Setelah sang Perdana Menteri mengambil keputusan berupa pemotongan gaji para pejabat dalam kabinetnya, kini saatnya rakyat yang turun tangan membantu. Seperti dilansir dari kompas.com, Nik Shazarina Bakti, seorang aktivis HAM dari Sisters in Islam (SIS) membuka akun di GoGetFunding. Dalam laman tersebut, Nik meminta seluruh warga Malaysia ikut membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi Negara mereka. Kampanye dengan nama #PleaseHelpMalaysia ini sudah memperoleh 51 juta rupiah dari target 1,4 miliar. Namun, masyarakat tetap bisa menyumbang sampai 21 Juli mendatang.

Stop proyek pengembangan kereta cepat

Kereta cepat Malaysia [Sumber gambar]
Tak hanya di negeri Jiran saja, proyek ini sepertinya memang sedang berjalan di beberapa negara, termasuk Indonesia dan Singapura. Sayang, Malaysia sementara menghentikan proyek ini karena dilemma perihal utang negara yang tak terkira.  Mereka bahkan mengkaji ulang  sejumlah proyek infrastruktur besar di negara tersebut, termasuk kereta cepat yang bermitra dengan Tiongkok. Untuk sementara, proyek yang direncanakan membentang 688 kilometer (menghubungkan perbatasan di timur Laut China Selatan hingga ke Selat Malaka) terpaksa istirahat sejenak.

Mengapa Indonesia juga tak menggalang dana?

Utang Indonesia [Sumber gambar]
Saat rakyat di negara tetangga gotong royong patungan membayar utang negara mereka, apa kabar Indonesia? Padahal jika dilihat dari segi jumlah, per 30 April lalu, jumlah utang Indonesia jauh lebih banyak daripada Malaysia. Tercatat sebanyak Rp4.180 triliun, seperti yang diwartakan oleh okezone.com. menurut seorang Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, kondisi Malaysia dengan Indonesia sangat berbeda. Indonesia masih dinilai aman dantak perlu galang dana seperti Malaysia karena rasio terhadap produk domestik bruto (PDB) masih 29,88% daribatas maksimal 60%.

Gebrakan yang dilakukan oleh Perdana Menteri dan seluruh masyarakat mungkin memang tidak terlalu membantu banyak. Namun, di salah satu sisi mereka layak diacungi jempol karena sudah berusaha sangat keras demi tanah air mereka. Mungkin hal tersebut bisa dicontoh oleh Negara kita ya Sahabat Boombastis semua.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Rio Motret Bagikan Foto Seleb Cantik Tanpa Photoshop, Netizen: No 3 dan 5 Enggak Banget!

Sering Jadi Kebiasaan, Inilah Alasan Mengonsumsi Es Teh Ketika Berbuka Tidak Diperbolehkan