Selama ratusan tahun (ada yang berkata puluh tahun) Belanda menjajah Indonesia, tak dapat dipungkiri kalau banyak ‘warisan’ yang ada hingga sekarang. Semisal bangunannya yang masih tersebar di banyak tempat bekas jajahannya. Pun demikian saat ini, peninggalan-peninggalan itu sudah bukti kekayaan sejarah Indonesia.
Namun jika diperhatikan lebih mendalam, sadar tidak sih kalau bangunan-bangunan zaman kolonial itu awet bukan main. Padahal sudah dibuat ratusan tahun yang lalu, namun siapa sangka bisa tetap berdiri sampai sekarang. Lalu apa sih rahasia dari kekokohan bangunan tersebut? Dilansir dari Kaskus dan web lainnya, berikut ulasannya.
Orang Belanda dulu membangun megah tanpa takut biaya
Tak dapat dipungkiri salah satu sifat orang Indonesia yang muncul saat melakukan proyek pembangunan adalah memangkas segala biaya agar lebih efisien. Entah hal itu dilakukan dengan mengganti bahan baku atau penggunaan alat yang lebih sederhana. Akan tetapi justru hal itulah yang membuat bangunan jadi tak terlalu tahan lama.
Tentu hal ini sangat berbeda dengan waktu zaman Belanda dulu, meskipun penjajah siapa sangka mereka memakai bahan terbaik dan tentu biaya yang dikeluarkan tak sembarangan. Selain itu, dalam proses pembangunannya sendiri dilakukan secara detail, bahkan semisal masalah pengecoran saja semua material harus diperhatikan dengan seksama, jadi bukan hal yang aneh kalau berdiri kokoh.
Tidak hanya sekedar membangun namun juga memperhatikan tata letak
Pun demikian saat dulu Belanda ingin membangun sebuah bangunan, segala elemen pendukung harus diperhatikan. Mulai dari sanitasi, kedekatan dengan pusat kota dan segala hal yang mendukung kegiatan sehari-hari dari pemilik harus dipikirkan dahulu. Sehingga nantinya saat bangunan sudah benar-benar kokoh berdiri, maka tak perlu melakukan pembongkaran.
Tentu hal ini berbeda dengan bangunan-bangunan baru yang harus bongkar-perbaiki lagi lantaran adanya masalah, semisal penambahan pipa air contohnya. Hal inilah yang membuat bangunan buatan Belanda awet lantaran tak diotak-atik lagi setelah berdiri. Belum lagi penempatannya bangunannya biasanya di kawasan ‘Safety Zone’.
Dibuat dengan sepenuh hati lantaran berpikir akan ditempati selamanya
Salah satu rahasia akan kokohnya bangunan-bangunan zaman Belanda ini tak jauh berhubungan dengan sang pemiliknya. Ya, para bangsawan atau pemerintah waktu itu tentu membangunnya dengan sepenuh hati. Bagaimana tidak, pasalnya dulu kebanyakan para bangsawan itu bahkan rela mendatangkan arsitek handal dari dalam atau luar negeri demi membangun bangunan.
Alhasil wajar kalau arsitektur dari bangunan Belanda ini jadi sangat unik namun juga mempunyai banyak kelebihan. Selain indah juga banyak yang tahan akan bencana. Coba kita tengok Lawang Sewu, meski sudah lama berdiri, namun siapa sangka kalau bangunan ini tetap ada dan terawat hingga sekarang. Hal ini bukti akan keseriusan dari sang pemilik dan pembuatnya dulu.
Akulturasi dengan tradisi lokal yang bikin percaya tak percaya
Bukan lagi rahasia meskipun Belanda dulu saat membuat sebuah bangunan sempat melakukan akulturasi dengan kebiasaan lokal. Ya, meski bangunan dibuat dengan cara maju dan arsitektur yang maju, namun masih ada klenik di dalamnya. Entah karena alasan apa, biasanya ada tumbal seperti ayam cemani, koin emas hingga kepala kerbau yang dikorbankan sebelum membangun bangunan.
Ya, meskipun hal ini justru malah sama sekali tidak masuk logika, terutama mengingat pemikiran orang Belanda waktu itu sejatinya sudah enggan bicara soal klenik atau magis. Mungkin hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menghormati kebiasaan masyarakat nusantara sendiri waktu itu yang sering melakukan tumbal sebelum membangun.
Tak dapat dipungkiri memang nyatanya banyak bangunan dari Belanda ini yang masih kokoh hinga sekarang. Bahkan sudah puluhan mungkin seratus tahun lamanya, namun seolah tak runtuh dikikis usia. Mungkin dari kita bisa belajar cara mereka mengutamakan kualitas dan perencanaan yang matang dalam membangun.