Masalah militer, memang Indonesia sangat dipandangan di Asia Tenggara. Meskipun sering dianggap masih berkembang, namun nyatanya masuk dalam jajaran 20 negara dengan militer terkuat di dunia. Kecil-kecil cabai rawit, banyak negara dibuat segan dengan Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia membuat gebrakan lagi di dunia militer dunia. Pasalnya, negara kita sedang unjuk gigi mengenai kendaraan tempur buatan dalam negeri yang ditakuti dunia. Peluncur Roket R-Han 122B adalah alutsista terbaru Indonesia yang sedang dibicarakan itu. Lalu seberapa canggih kendaraan militer itu? Simak ulasannya di bawah ini.
Produksi alutsista Indonesia sejatinya tidak kalah dengan lainnya. Buktinya, banyak senjata militer buatan Indonesia yang nyatanya sering dilirik oleh luar negeri. Nah, yang paling baru adalah kendaraan Peluncur Roket karya anak bangsa bernama R-Han 122B.
Kendaraan ini sendiri adalah hasil kerja sama dari tiga badan yang berbeda, BUMN, BUMS dan Balitbang Kemhan. Bisa dibilang kalau R-Han 122 B ini adalah bukti integritas dari berbagai lembaga yang berbeda dalam mempertahankan Indonesia. Kendaraan militer ini sendiri sejatinya sudah beberapa kali percobaan dan masih ada beberapa proses yang harus dilewati sehingga bisa dinyatakan benar-benar ready.
Lantaran hasil kerja sama dari tiga badan besar yang ada di Indonesia, jadi wajar pembuatan R-Han 122B ini tidak sembarangan. Buktinya, peluncur roket dari kendaraan ini ternyata punya 40 laras dan memiliki sistem pengisian yang sangat cepat. Bisa dibilang bisa bersaing dengan kendaraan militer serupa milik luar negeri.
Kendaraan ini juga lumayan canggih dengan sistem otomatis pada bagian loading, elevasi, azimuth, firing dan kalkulator balistik. Belum lagi, R-Han 122B punya daya luncur mencapai 30 kilometer jauhnya, jelas nggak kalah dengan alutsista negara lainnya. Dan lagi, adanya kaliber 122 milimeter membuat peluncur roket ini makin ditakuti jika ada lawan.
Salah satu yang jadi alasan mengapa alutsista canggih ini dibuat adalah untuk menggantikan kendaraan tempur jenis lama. Dilansir dari laman Kompas, saat ini militer kita masih menggunakan alutsista buatan luar negeri. Peluncur roket yang diimpor dari luar itu adalah Roket 122 MM, RM70, dan GRAD 40 yang dibuat oleh Cekoslovakia.
Alutsista tersebut sejatinya bukan kurang canggih, tetapi akan lebih baik lagi kalau menggunakan kendaraan tempur dalam negeri. Selain jadi sebuah ajang unjuk gigi, juga bisa dipakai promosi untuk usaha alutsista di luar negeri. Harapannya, tentu supaya Indonesia juga dipandang layaknya negara produsen senjata seperti negara lainnya.
Meskipun dalam beberapa pengujian senjata ini dianggap sudah sangat bagus, namun ternyata itu semua masih belum cukup. Kendaraan Peluncur Roket R-Han 122B sampai saat ini masih dalam status prototipe dan mesti dilakukan beberapa pengembangan juga pengujian mendatangnya.
Namun ada sangat besar peluang dari kendaraan tempur ini untuk diproduksi massal. Diharapkan, pada tahun 2024 Indonesia sudah mandiri dalam bidang alutsista, tidak hanya mampu memproduksi senjata sediri, namun kualitasnya juga jadi nomor wahid di dunia. Tentunya hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang telah memfokuskan mengenai rencana pengembangan alutsista untuk beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA: Mengenal Komodo D5, Senapan Serbu Buatan Bekasi yang Tak Kalah dengan Varian SS Pindad
Meskipun masih dalam bentuk prototipe namun hasil uji coba lapangan dari R-Han 122B dianggap sangat bagus dan memuaskan. Tak menutup kemungkinan kalau kendaraan ini kelak bakal dikenal oleh dunia. Bahkan dipakai oleh negara-negara besar seperti Amerika atau Rusia.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…