Di zaman sekarang banyak sekali orang yang sudah bisa membeli rumah layaknya membeli sebungkus kacang goreng. Apalagi anak-anak muda, kalau dulu kaum mereka memang dikenal sebagai orang-orang yang suka menghambur-hamburkan uang untuk hal tidak penting. Tapi sekarang, mereka terlihat sangat bersemangat untuk mengejar yang namanya kesuksesan.
Sukses menyelesaikan sekolah, mendapat kerja mapan, punya kendaraan pribadi, dan bahkan punya rumah sendiri, itulah yang sering diidamkan. Masak iya anak muda bisa punya rumah sendiri? Hey, jangan remehkan mereka karena anak muda zaman sekarang bisa banget membuktikan bahwa di usia yang belum genap 30 tapi sudah punya hunian pribadi. Nah kalau kalian juga pengen mengikuti jejak senior-senior yang sudah berhasil ini, coba deh lakukan dulu cara-cara berikut ini untuk juga bisa punya rumah sendiri meski di usia belum matang dan gaji nggak sampek Rp 3 juta-an.
Sisihkan 20 % gaji bulanan kamu
Kalau memang berniat memiliki rumah sendiri di usia muda, salah satu kuncinya tetap saja menabung. Tidak perlu kalian menabung langsung dalam jumlah besar karena meski nominalnya kecil bila itu berkelanjutan malah lebih terlihat hasilnya. Seperti kata pepatah, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Nah oleh karena itu coba sisihkan pendapatanmu untuk disimpan. Cukup 20 % saja setiap bulannya bisa jadi modal awal lho.
Misalnya nih kamu punya gaji Rp 2,5 per bulan, dan 20 persen dari nominal tersebut adalah Rp 500 ribu. Nah pisahkan uang itu sesaat setelah kamu menerima gaji. Buatlah buku tabungan sendiri khusus anggaran pembelian rumah ini agar tidak tercampur dengan biaya kebutuhan sehari-hari. Khusus rekening rumah ini, kalau bisa tidak perlu dibuat versi kartu ATM nya agar mencegah kemungkinan uang yang terpakai. Kemudian sisa gaji kalian yang Rp 2 juta tadi silahkan dikelola dengan bijaksana. Kalau toh masih ada kelebihan di akhir bulan, simpan saja untuk keperluan mendesak lain. Yang pasti 20 persen tadi tidak boleh diganggu gugat!
Investasikan tabungan tersebut
Agar uang nominal uang tabungan kalian stabil, cobalah untuk menukarnya dengan cara melakukan investasi. Saat ini memang kita bisa bebas memilih bentuk investasi, namun banyak yang lebih menyarankan untuk memilih emas atau logam mulia. Mengapa harus investasi berupa barang tersebut? Tidak lain alasannya adalah logam mulia maupun emas adalah barang yang memiliki nilai tukar cukup stabil.
Sekalipun kondisi perekonomian negara sedang tak stabil, kalian tenang saja karena nilai tukar emas ini tidak mungkin terpengaruh secara signifikan kok. Jadi setelah mulai membuka tabungan, putuskan juga kapan kalian akan mulai investasi tersebut mengingat alasan stabilitas tadi. Bila kalian akan mulai menabung di bulan depan, rencanakanlah tepat di bulan berapa uang tersebut akan di-emas-kan. Bila rutin menabung sebesar Rp 500 ribu saja, dalam 5 bulan kita sudah mengantongi Rp 2,5 juta yang bisa ditukar dengan kurang lebih 4-5 gram. Apalagi jika sanggup menabung selama 12 bulan, otomatis kita bisa memperoleh nilai emas yang lebih tinggi juga.
Kumpulkan emas sebanyak-banyaknya
Jika kalian memang sudah sempat mengumpulkan sekeping dua keping emas, cobalah untuk terus melakukannya. Jadi ada dua hal yang harus diingat di sini, menyisihkan gaji dan mengkonversikannya dalam bentuk investasi emas pada jangka waktu tertentu. Nah sembari masih mengumpulkan pundi-pundi emas, kalian bisa melakukan survey harga rumah yang diidam-idamkan. Pada saat melihat-lihat, ingat juga jumlah nominal yang sudah tersimpan.
Pastikan untuk memilih hunian dengan harga uang muka setara tabungan kita. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan saat memilih rumah adalah lokasinya. Bila memungkinkan, coba temukan rumah dengan lokasi strategis seperti dekat dengan pusat perbelanjaan maupun kampus. Hal ini dikarenakan rumah dengan lokasi strategis akan memiliki nilai tawar tinggi bila ingin dijual kembali. Jadi di sini kita tak sekedar membeli, melainkan memikirkan untuk kedepannya.
Bila DP sudah terbayar, ingatlah cicilan tiap bulan
Setelah berhasil mendapat rumah idaman dengan harga uang muka bersahabat, jangan lupa untuk tetap sisihkan 20 persen dari pendapatan demi melunasinya. Membayar cicilan memang merupakan hal yang sederhana, maka dari itu tak heran jika banyak orang yang melupakannya. Tanggungan kalian tidak berhenti sesaat setelah DP terlunasi loh. Oleh karena itu tetaplah biasakan menyisihkan 20 persen pendapatanmu.
Tidak perlu ngoyo ingin mencoba menyisihkan gaji dengan nominal lebih banyak hanya karena biaya cicilan lebih murah dibanding uang muka. Karena seperti yang tadi sudah kita bahas bahwa jumlah yang sedikit akan lebih baik asal konsisten, dibanding nominal besar tapi hanya jadi beban di akhir. Maka dari itu, tetap usahakan konsisten ya untuk 20 persen dan investasi emasnya. Toh kalaupun nantinya rumah sudah lunas, tabungan ini bisa kamu gunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Ternyata bukan hal yang sulit bukan untuk membeli rumah meskipun status kita baru lulus kuliah? Yang pasti satu hal penting di sini adalah, kerjakan apa yang sudah kalian rencanakan. Jangan hanya bermimpi memiliki rumah tapi tanpa diikuti dengan sebuah langkah. Pada awalnya mungkin sulit bagi kita menyisihkan uang tersebut, namun bila sudah terbiasa semua pasti akan terasa ringan kok. Kalau akhirnya berhasil membeli rumah sendiri, siapa juga yang bakal seneng? Kita kan?