Jakarta, selain panas, macet, pusat perkembangan negara Indonesia ini juga terkenal tak memiliki banyak spot pariwisata indah. Namun siapa sangka, di balik hingar bingar padatnya kehidupan Ibukota, Pulau Seribu menyimpan asset keindahan yang selama ini terlupakan begitu saja. Berada sekitar 65 Km dari daratan Jakarta, tempat yang disebut Pulau Panjang ini dijuluki Sleeping Giant atau Raksasa Tidur.
Oleh Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, pulau ini dijanjikan akan dibangun kembali lengkap dengan fasilitas wisata dan resort di dalamnya. Sayang memang jika tempat yang berpotensi sebagai asset negara, bisa menciptakan lapangan kerja ini harus terabaikan. Nah, sekarang mari kita lihat seberapa besarkah potensi yang dimiliki oleh pulau ini untuk menjadi objek paling wah di sudut Pulau Seribu.
Pulau indah yang tak berpenghuni
Saat Wakil Gubernur mengunjungi Pulau Panjang, tempat ini tampak tak berpenghuni dan lebih pantas disebut semak belukar. Akses menuju pulau hanya bisa ditempuh dengan kapal. Dari bibir pulau, pengunjung harus berjalan sejauh 300 meter dulu, setelahnya baru menemukan jalan aspal setapak yang lebarnya hanya 60 cm saja. Sang Raksasa Tidur ini tidak pernah tersentuh oleh manusia dan sudah belasan tahun ditinggalkan, sehingga hanya ditumbuhi belukar dan rumput liar. Selain aspal setapak yang sempit, tanah pulau ini juga masih berupa pijakan lembek dan berlumpur.
Rencana pembangunan yang tertunda dan tersandung kasus
Saat berjalan terus masuk ke dalam pulau, kamu akan menemukan sebuah sisa-sisa bandar udara yang ditinggalkan. Awal dibangun pada tahun 2006, bandara ini tersandung kasus yang berbuntut pada vacumnya semua pembangunan di Pulau Panjang. Di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Fauzi Bowo, 12 tahun silam pemerintah kabupaten administrasi Kepulauan Seribu ingin menyulap pulau ini menjadi wisata cantik berfasilitas lengkap, sayang sekali hal tersebut belum terlaksana hingga kini.
Janji pemerintah Jakarta untuk kembali membangun Sang Raksasa Tidur
Belasan tahun ditinggalkan membuat sang pulau tak ubahnya putri tidur yang menunggu untuk dibangunkan. Setelah ditinjau ulang oleh pemerintah, pulau ini digadang-gadang bisa menjadi ikon pariwisata Kepulauan Seribu. Sangat sayang sekali rasanya kalau harus dibiarkan terus menerus tanpa penghuni. Menurut Bupati Kepulauan Seribu, Irmansyah, sudah ada pihak swasta yang akan mendukung pembangunan Pulau Panjang ini. Pihak Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menyanggupi untuk mendukung transportasi berupa kapal menuju pulau ini. Lantai kapal ini nantinya terbuat dari kaca, sehingga para pengunjung bisa menikmati alam bawah laut Kepulauan Seribu.
Segera akan menjadi tempat tercantik di Ibukota
Seperti yang diketahui, Pulau yang panjangnya lebih dari 1 Km ini mempunyai landasan untuk pesawat, walau hanya jenis ATR (dengan daya tamping 50-70 orang). Ke depannya, pemerintah merencanakan akan mendirikan 3 resort kelas dunia, homestay-homestay untuk para pelancong, serta wahana yang memungkinkan menjadi magnet agar sang Raksasa Tidur ramai pengunjung. Selain itu, pembukaan resort ini akan berdampak kepada setidaknya terbuka 2.000 lapngan kerja baru. Jika ternyata Pulau Panjang bisa menjadi pariwisata yang terus menggurita, ia akan menjadi salah satu tempat tercantik penawar sesaknya ibukota.
Nah, begitulah kondisi terkini dari pulau yang akrab dengan sebutan Raksasa Tidur ini. Kita doakan saja ya Saboom semua, semoga pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah ini bisa berlangsung dengan sukses. Jika kelak objek wisata ini resmi dibuka sebagai destinasi terbaru Kepulauan Seribu, maka hal itu juga bisa memberi peluang terbukanya lapangan kerja baru. Semoga.