Orang dulu mungkin tidak akan pernah berpikir jika langit yang luas itu bisa dijelajahi. Jangankan menjelajah angkasa, terbang saja masih jadi sesuatu yang belum bisa dilakukan. Namun, peradaban makin berkembang, kemudian tercipta NASA yang akhirnya bisa mewujudkan mimpi eksplorasi langit yang tanpa batas itu.
NASA adalah pioner pengetahuan angkasa modern yang kemudian diikuti oleh banyaknya organisasi keantariksaan lain di dunia. Meskipun banyak saingan, NASA selalu selangkah ke depan. Mereka selalu berinovasi dengan menciptakan banyak alat-alat keren yang makin canggih tiap waktu. Namun, tak semua yang dilakukan NASA berhasil. Beberapa mengalami kegagalan dan membuat negara rugi jutaan dolar.
Berikut adalah deretan proyek-proyek prestisius NASA yang diharapkan banyak orang, namun gagal di tengah jalan.
1. Satelit Orbiting Carbon Observatory
Tak hanya menyelami kedalaman luar angkasa, peneliti NASA juga sangat peduli dengan Bumi. Salah satu buktinya adalah dengan membuat sebuah satelit keren bernama Orbiting Carbon Observatory (OCO). Satelit ini berfungsi untuk meneliti bagaimana karbon dioksida di atmosfer yang bisa dipakai untuk mengetahui bagaimana iklim berubah.
Persiapan sudah oke, satelit pun diluncurkan. Ekspektasi tinggi yang diharapkan tiba-tiba berbalik 180 derajat ketika melihat OCO mengalami masalah pelepasan dengan roket pendorongnya. Lantaran tidak bisa terlepas, akhirnya satelit yang dibuat dengan biaya jutaan dolar ini hancur lebur.
2. Demonstration for Autonomous Rendezvous Technology
Membaca judul proyeknya saja sudah bikin pusing, apalagi deskripsinya? Ya, proyek ini memang sangat luar biasa, bahkan bisa jadi penemuan hebat yang akan membuat penjelajahan angkasa bisa makin greget lagi. Namun sayangnya, proyek ini pun gagal dengan telak.
Demonstration for Autonomous Rendezvous Technology (DART) adalah sebuah pesawat luar angkasa yang tugasnya bisa menyambungkan satelit satu dengan yang lain. Pesawat ini autonomous alias tanpa awak. Simulasinya sih lumayan berhasil, namun ketika dipraktikkan hasilnya tidak sama. Ya, DART malah mengacaukan semuanya dan gagal mengalkulasi dengan pas. Pesawat ini justru menubrukkan dirinya ke sebuah satelit yang penting.
3. Mars Polar Lander
NASA katanya akan mengirim misi manusia ke Mars beberapa tahun lagi. Hal tersebut bisa dibilang kemajuan yang bagus. Hal ini menandakan NASA sudah sedikit tahu banyak tentang si planet merah. Sayangnya, untuk mendapatkan pengetahuan tersebut NASA harus berkorban banyak. Salah satunya lewat proyek Mars Polar Lander.
Satelit ini diterbangkan pada tahun 1998 untuk mencapai Mars. Tujuannya sendiri untuk meneliti atmosfir dan juga tanah di sana. MPL sendiri berhasil landing di Mars. Sayangnya, koneksinya dengan NASA terputus lantaran suatu hal. Proyek ini pun seakan sia-sia lantaran mereka tidak benar-benar mendapatkan apa pun selain jutaan dolar yang tiba-tiba raib.
4. Deep Space 2
Gagal dengan MPL, NASA tidak surut semangatnya. Mereka pun membuat ulang satelit baru, kali ini dengan nama Deep Space 2. Misinya pun sama yakni untuk meneliti Mars lebih dalam dan detail. Deep Space 2 pun berhasil landing di Mars. Namun, lagi-lagi masalah muncul.
Sama seperti pendahulunya, Deep Space 2 kehilangan kontak dengan NASA. Peneliti pun kebingungan kenapa hal ini bisa sampai terjadi lagi. Akhirnya proyek jutaan dolar ini pun kembali hampa dan tidak menghasilkan apa pun.
5. NOAA-19
NOAA-19 adalah proyek prestisius NASA dengan tujuan untuk meneliti atmosfir serta hal-hal yang menyebabkan perubahan iklim. Satelit ini pun dikemas sangat sempurna termasuk teknologi-tekonologi hebat yang ada di dalamnya. Namun sayang kejadian buruk pun terjadi.
Belum sampai mengudara, satelit ini mengalami masalah listrik gara-gara kecelakaan penanganan yang dilakukan para engineer. NOAA-19 pun rusak dan gagal membuat peneliti mendapatkan data-data penting. Tak hanya itu, NASA sendiri juga rugi belasan juta dolar.
Mungkin jika dihitung-hitung NASA sudah menghabiskan miliaran dolar untuk semua kegagalan yang sudah mereka lakukan. Tapi, tidak masalah sih. Kadang pencapaian besar memang harus ada yang dikorbankan.