Jika anda melewati masa kecil anda pada tahun ’90-an, maka anda pasti akrab dengan beberapa kuis berikut. Kala itu, pertelevisian Indonesia berlomba-lomba menayangkan acara kuis dengan ragam hadiah yang menggiurkan. Peraturan permainan kuispun sangat bervariasi dan menarik untuk diikuti.
Beberapa dari kuis yang akan kami rangkum berikut ini adalah kuis yang paling hits pada jamannya. Bahkan, pada saat itu para pembawa kuis tersebut menjadi idola dengan ciri khas mereka masing-masing. Mari kita simak keseruannya.
Kuis yang cukup menegangkan ini selalu diawali dengan pertanyaan dari sang Host, “Apakah aku? Aku adalah….” Acara yang dibawakan oleh Jeffry Waworuntu tersebut menjadi salah satu kuis paling booming di era ’90-an. Dalam kuis ini terdapat 3 peserta yang akan menebak tampilan di layar dengan pentunjuk yang dibacakan oleh pembawa acara.
Kuis ini sempat dibuat ulang pada tahun 2010 di salah satu TV swasta. Namun penggemar kuis Apa Ini Apa Itu pasti punya tempat spesial di hati mereka untuk kuis yang ada dalam format lama.
Ronny Sianturi menjadi salah satu pria yang banyak digilai pada kala itu. Performanya di Kuis Piramida sangat khas dan tidak jarang mengundang gelak tawa. Pada masanya, kuis ini ditayangkan pada Senin hingga Jumat selama 30 menit.
Kuis ini bertahan cukup lama di stasiun TV sejak tahun 1995 hingga tahun 2000. Acara ini sempat kembali pada tahun 2001, namun hanya bertahan hingga tahun 2005 saja.
Jaja Miharja menciptakan jargon yang akan selalu diingat dari kuis ini “apaan tuh?!” Dalam kuis ini, akan ada dua tim yang bertanding. Tim pertama diberi nama tim “Dang” dan tim kedua “Dut. Kedua tim harus menebak lagu dangdut lewat beberapa petunjuk dari Jaja Miharja.
Penampilan Jaja yang eksentrik adalah pusat perhatian dari kuis ini. Kuis ini juga sering menampilkan bintang tamu dari kalangan selebritas dangdut ternama. Opening song-nya pun dinyanyikan puluhan artis dangdut kondang.
Dipandu oleh Nico Siahaan, kuis ini menjadi salah satu kuis paling booming di Era ’90-an. Kuis yang ditayangkan setiap Senin hingga Jumat ini bertahan cukup lama di industri pertelevisian. Kuis Kata berkait mucul pertama kali pada tahun 2 Oktoer 1995.
Melalui kuis ini nama Nico Siahaan melejit dan menjadi salah satu presenter paling digemari pada masanya. Kuis ini mengharuskan para pesertanya menebak dan merangkai kata. Sayang sekali, kuis ini berakhir dan menayangkan episode terakhirnya pada 28 Desember 2001.
Kuis ini diciptakan dan dikonsep oleh Ani Sumadi. Acara ini ditayangkan pada tahun 1990-an dan sempat dibuat ulang pada tahun 2010. Pada awalnya acara ini dibawakan oleh Dede Yusuf dan kemudian digantikan oleh Charles Bonar Sirait. Pada Tak Tik Boom yang terbaru, acara dibawakan oleh Ari Untung.
Bagian paling menegangkan dari kuis ini adalah ketika layar menunjukkan sembilan kotak yang di baliknya terdapat angka-angka dan juga tulisan “tak”, “tik” dan halilintar. Jika mendapatkan halilintar, maka poin yang sudah dikumpulkan oleh peserta akan dianggap hangus.
Sebenarnya masih banyak lagi acara kuis yang booming pada tahun 1990-an. Ada kuis Famili Seratus, Kuis Jari-Jari, Komunikata dan lain-lain. Kuis-kuis tersebut juga melejitkan nama pembawa acara seperti Sonny Tulung, Jaja Miharja, Jeffry Waworuntu dan Pepeng.
Beberapa stasiun TV membuat ulang kuis ini, namun tetap saja, sensasinya terasa berbeda. Kuis-kuis ini adalah salah satu memori masa kecil yang sulit kita lupakan. Kuis mana yang jadi favorit anda? (HLH)
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…