in

Mengintip Profesi Joki Tong Setan, Pendapatan Setara Manager Tapi Pertaruhakan Nyawa Demi Hiburan

Tak dapat dipungkiri kalau tong setan memang menjadi tontonan yang paling dinanti. Biasanya selalu ada dalam pasar malam, selalu banyak pengunjung yang mengantri untuk melihat atraksi ini. Selain juga memicu adrenalin siapa pun yang lihat, atraksi yang ditunjukkan pun bikin banyak orang terpukau. Jadi jangan kaget ketika hiburan lain gulung tikar namun tong setan masih eksis hingga sekarang.

Bicara soal tong setan, siapa sangka pekerjaan menjadi joki di sana sangat menghasilkan. Bayangkan saja dalam satu bulan saja, pendapatannya bisa lebih tinggi dari pegawai kantoran. Kok bisa begitu? Biar gak penasaran simak ulasan berikut.

Gaji joki tong setan bisa sampai di atas 6 juta, banyak orang menganggap remeh

Siapa yang menyangka kalau profesi yang sering dianggap remeh ini ternyata bisa mendapatkan pendapatan yang luar biasa. Dianggap sebelah mata, siapa sangka gaji para joki tong setan bisa sampai 6 juta lebih. Seperti yang telah dilansir dari tribun, omzet penyelenggaraan tong setan ini bisa sampai 8-10 juta per hari.

Para joki tong setan [sumber gambar]
Nah mereka para joki tong setan senior mendapatkan sekitar 3 persen dari omzet tadi. Misalkan satu harinya omzet satu juta, otomatis para joki dapat 240 ribu, jadi jangan kaget kalau sebulan mereka bisa mengantongi Rp 7 juta lebih. Sedangkan yang junior biasanya dibayar Rp 100 ribu sehingga satu bulan bisa sampai tiga juta.

Gak hanya butuh nyali namun kepiawaian dalam mengendalikan si roda dua pun harus dimiliki

Jangan anggap jadi seorang joki tong setan ini hanya mengandalkan keberanian semata. Ya mungkin nyali bisa jadi modal awal, namun tetap tanpa skill tak ada harganya. Oleh sebab itu para joki ini tentu mesti berlatih berkali-kali. Mulai hanya memutar di tong hingga melakukan gerakan-gerakan akrobat nan berbahaya.

melakukan atraksi berbahaya [sumber gambar]
Tentu bukan tanpa cedera yang mereka dapatkan, kalau hanya sekedar patah tulang sih tak apa tapi kalau nyawa jadi taruhan beda lagi cerita. Dan yang lebih miris lagi adalah biaya yang ditanggung pun biasanya jadi tunggakan pribadi. Mau tak mau semua dilakukan untuk bisa jadi seorang joki yang benar-benar ahli.

Gak hanya saat latihan, ketika masuk di tong setan pun nyawa jadi taruhan

Bisa dibilang kalau menjadi joki tong setan memang taruhannya gak karuan. Bayangkan saja, mulai dari kecelakaan patah tulang hingga  nyawa melayang mesti dipetaruhkan hanya untuk menghibur para penonton. Jadi jangan mengelu kalau tong setan kadang jadi tontonan yang mahal, pasalnya memang bukan sembarang atraksi lantaran bahayanya.

Nyawa pun bisa jadi taruhan [sumber gambar]
Pun demikian jika pun terjadi hal yang tidak diinginkan, jarang ada yang menggunakan asuransi buat berobatnya. Seperti yang diketahui kalau teknik dan keseimbangan benar-benar dikuasai, kalau tidak maka nasibnya akan sama dengan joki di Lamongan yang harus jadi korban di tong setannya sendiri. Mau tak mau, bayaran besar selalu berbanding lurus dengan resiko yang dihadapi.

Kadang dipuja kadang diabaikan, nasib para joki tak karuan

Satu hal yang membuat para joki tong setan ini bersemangat saat atraksi adalah saweran dari para penonton. Terlepas dari gaji mereka, tentu adanya saweran ini bisa sangat membantu masalah ekonomi. Mulai dari angka ratusan ribu hingga jutaan bisa mengalir tiap hari. Namun sayang hal itu juga bisa jadi pedang bermata dua, pasalnya banyak yang bermain-main dengan hal ini.

Saweran jadi penyemangat [sumber gambar]
Tepatnya saat para joki mengambil saweran dengan berputar ke atas, kadang uang yang diberikan hanya receh alias Rp 2 ribuan saja. Tentu hal ini sangat tidak sebanding dengan bahaya yang dihadapi ketika mengambil uang saweran. Namun bagaimana lagi, mungkin namanya sudah rezekinya ya jadinya diterima saja.

Meskipun jadi tontonan yang sudah jarang sekali dilihat di masyarakat, namun tong setan ini memang lekat di hati. Apalagi melihat lebih jauh, ternyata banyak perjuangan yang dilakukan para joki dalam menghibur para penonton. Tentu akan lebih bijak kalau kita lebih menghargai profesi mereka yang  berkorban nyawa.

Written by Arief

Seng penting yakin.....

Leave a Reply

Tak Hanya Lelaki dan Perempuan, Masyarakat Bugis Memiliki 5 Jenis Gender Ini

Inilah 4 Fakta Unik Mengenai Orang Gila yang Sering Dianggap Sakit dan Tak Bisa Dipenjara