Pekerjaan apapun yang kita lakukan, selama halal dan tidak mengganggu orang lain adalah pekerjaan mulia. Namun, karena sempitnya lapangan kerja, banyak orang yang lebih memilih pekerjaan haram dibanding pekerjaan halal. Bahkan, di jaman sekarang, pekerjaan yang harampun sulit untuk dicari.
Berikut ini adalah sebuah pekerjaan yang pada dasarnya sangat mulia dan terhormat. Namun, seiring berjalannya waktu, pekerjaan tersebut tidak lagi menimbulkan kesan yang baik di mata masyarakat. Berikut Boombastis ulas 5 Profesi Mulia yang tidak lagi mendapat respect dari masyarakat Indonesia.
1. Polisi
Dalam sebuah negara, kehadiran polisi sebenarnya sangatlah penting. Masyarakat sangat membutuhkan para petugas untuk mengamankan kehidupan mereka dan mencegah terjadinya kriminalitas. Namun, kebanyakan polisi di Indonesia tidak lagi mendapatkan respect seperti yang seharusnya mereka dapatkan.
Banyak hal yang mengurangi rasa hormat masyarakat terhadap polisi yaitu kasus suap-menyuap, tindakan yang arogan dan juga sikap yang kurang bersahaja. Polisi harusnya dekat dengan masyarakat, sesuai dengan semboyan “Melindungi, Mengayomi dan Melayani Masyarakat”. Namun, polisi tampaknya melupakan semboyan tersebut. Sehingga timbul kesenjangan antara masyarakat dan polisi.
2. Politisi
Orang Indonesia memiliki pandangan negatif tentang politisi. Bahkan, kata ‘politikus’ lebih populer daripada kata ‘politisi’. Padahal, kata yang baku dan benar untuk digunakan adalah ‘politisi’. Di Indonesia, politisi dikenal sebagai sosok yang banyak berjanji namun tidak ada yang ditepati.
Politisi juga dianggap sebagai orang yang memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan sering keluar-masuk penjara. Padahal sesungguhnya, jika ada politisi yang berhati mulia dan bijaksana, maka profesi politisi adalah sesuatu yang bisa mengubah keadaan suatu negara. Namun tampaknya orang Indonesia tidak lagi percaya bahwa ada politisi yang bekerja sesuai jalurnya.
3. Hakim
Hakim adalah orang yang memiliki posisi penting dalam proses pengadilan. Hukum adalah salah satu pondasi berdirinya negara ini, tanpa hakim hukum tentu tidak bisa dilaksanakan. Seorang hukum yang bijaksana dan adil dalam memberi putusan tentu akan memberikan rasa adil dan aman bagi masyarakat.
Tapi di Indonesia, orang sudah tidak lagi percaya pada seorang hakim. Kita tentu sudah melihat banyak sekali kasus-kasus yang menguap begitu saja, akibat sang hakim sudah disogok oleh tersangka. Dan kasus jual-beli hukuman bukanlah sesuatu yang mengherankan lagi di Indonesia.
4. PNS
Di negara lain, PNS atau Civil Servant adalah orang yang sangat berjasa untuk melayani masyarakat. Banyak aspek mulai dari layanan kesehatan, jalan dan jembatan, perbankan dan layanan publik lainnya berada di bawah tanggung jawab PNS. Tidak heran jika negara berani membayar gaji PNS lebih tinggi dibanding para buruh, karena negara menginginkan mereka bekerja sebaik mungkin dalam melayani masyarakat.
Bukan rahasia lagi jika posisi PNS penuh intrik dan kontroversi, hal tersebut bisa dilihat dari tes masuk PNS yang sering diwarnai aksi sogok menyogok. Setelah ditempatkan di departemennya masing-masing, PNS juga tidak melakukan tugas mereka secara maksimal. Melihat PNS berkeliaran di jalan atau di mall pada jam kerja adalah pemandangan yang sudah sangat biasa terjadi di Indonesia.
5. Pejabat Negara
Pejabat negara, lazimnya dihormati dan disegani oleh rakyatnya. Mereka disanjung bak pahlawan yang menyelamatkan hidup orang banyak. Memang, pejabat negara seharusnya mendedikasikan hidupnya untuk menyejahterakan orang banyak dan melindungi mereka dari bahaya apapun dengan kebijakan dan peraturan.
Namun, di Indonesia, Pejabat Negara justru sering tampak keluar-masuk penjara. Tidak ada rasa hormat lagi yang diberikan rakyat kepada pemimpinnya. Bahkan, di sosial media atau di kehidupan sehari-hari, rakyat tidak segan-segan untuk mencaci-maki para pejabat dengan kata yang kurang sopan.
Meski profesi-profesi di atas dipandang sebelah mata, namun tidak sedikit dari mereka yang melaksanakan tugas mereka dengan baik. Masih banyak polisi berwibawa, hakim yang anti-suap, PNS yang tepat waktu, politisi yang jujur dan pejabat negara yang benar-benar memikirkan nasib rakyatnya.
Meskipun kita sudah kehilangan rasa segan pada segelintir profesi di atas, tidak baik mencela atau mencemooh mereka. Karena belum tentu kita melakukan hal yang lebih baik dari mereka. Jadilah orang yang bertanggung jawab terhadap profesi Anda masing-masing dan semoga kita selalu tergolong dalam orang-orang yang memiliki pekerjaan terhormat. (HLH)