Masalah obesitas atau kegemukan memang merupakan hal yang sangat serius dan perlu segera ditangani. Obesitas dapat memicu beberapa penyakit berbahaya seperti diabetes atau serangan jantung. Jika tidak mendapatkan pertolongan segera, seringkali penderita obesitas meninggal dunia karena komplikasi yang dialaminya.
Carl Thompson, pria terberat di Inggris dengan berat 412 kilogram meninggal pada Minggu 21 Juni lalu di rumahnya. Menurut pihak berwajib, tidak ada yang mencurigakan dari kematiannya. Ia memang sejak awal keluar masuk rumah sakit karena telah mengalami berbagai komplikasi.
1. Bermasalah dengan Makanan Sejak Kecil
Sejak kecil, Carl mengaku bahwa dirinya memang sudah punya hubungan yang tidak baik dengan makanan. Ia seringkali sembunyi-sembunyi pergi ke dapur saat malam dan mencuri-curi makanan dari meja dapur.
Saat ia bermain ke tetangganya pun ia seringkali menyelinap ke dapur untuk mengambil makanan di lemari es mereka. Saat itu ia masih berusia antara 3 hingga 4 tahun dan ia tidak tahu mengapa melakukannya. Ia hanya mengambil apapun di rak makanan dan memakannya.
2. Porsi Makan Harian yang Sangat Besar
Setiap harinya, Carl memakan seporsi besar makanan yang sebenarnya cukup untuk makan beberapa orang. Untuk sarapan saja, ia makan empat buah sosis, 5 telur goreng, roti yang digoreng, sewajan jamur goreng yang digoreng dengan mentega, serta semangkuk cereal dengan susu full fat. Untuk makan siangnya, ia akan memakan semangkuk pasta, kentang goreng, keripik, pastel daging, sandwich dan cokelat.
Untuk makan malamnya, ia akan memesan makanan China atau India hingga 528 ribu rupiah per malam, lima kali seminggu. Semua makanan tersebut, masih ditambah lagi dengan snack Yorkie bars hingga 210 ribu rupiah. Ia menggunakan jasa seorang kurir untuk membantunya memasak makanannya dan untuk memandikannya setiap hari.
3. Beratnya Semakin Meningkat Sepeninggal Ibunya
Awalnya, Carl berada memiliki berat badan 190 kilogram dan ia masih bisa bepergian. Namun setelah ibunya meninggal dunia karena tumor otak pada tahun 2012, beratnya kemudian berlipat ganda menjadi 412 kilogram.
Kesedihan yang ia rasakan sepeninggal ibunya inilah yang membuatnya kemudian mencari kenyamanan dari makanan. Ia terus makan untuk menenangkan dirinya yang merasa sangat kehilangan. Kedekatannya dengan ibunya membuatnya merasa sangat kehilangan karena dirinya merasa belum siap ditinggalkan oleh ibunya. Begitu beratnya meningkat, ia tidak bisa bergerak dan tidak lagi bisa bekerja.
4. Keluar Masuk Rumah Sakit
Di tahun-tahun terakhirnya, ia mulai sering masuk rumah sakit karena mengalami beberapa gangguan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah serangan jantung dan septicemia. Septicemia adalah gangguan kesehatan berupaa keracunan darah karena adanya bakteri atau racun dalam darahnya.
Saat ia mulai keluar masuk rumah sakit itulah dokter memperingatkan dirinya atas bahaya yang bisa terjadi dengan kondisi yang ia alami. Ternyata apa yang dikatakan dokter tersebut benar-benar terjadi.
5. Sempat Meminta Pertolongan Para Ahli
Satu bulan sebelum ia meninggal, Carl sempat diberitakan di media massa saat ia meminta pertolongan untuk menurunkan berat badannya setelah seorang dokter memperingatkannya jika ia meneruskan kebiasaannya ini, ia akan segera meninggal.
Sejak saat itu ia kemudian banyak menerima wawancara televisi dan ia menceritakan bagaimana ia ingin dibantu untuk menurunkan berat badannya. Ia mengatakan bahwa dirinya membutuhkan bantuan seorang psikiater dan ahli diet. Namun sayang, ia akhirnya meninggal dunia 1 bulan kemudian.
Semoga Carl bisa beristirahat dengan tenang dan tidak lagi mengalami kesedihan yang ia rasakan saat berada di dunia. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami hal yang sama, segeralah mencari bantuan dan ubah pola hidupmu menjadi lebih sehat.